Film Bioskop Juli 2024

Sudah akhir Juli. Sepertinya koleksi film yang kami tonton di bioskop bulan ini tak akan bertambah lagi. Apalagi sedang berada di Indonesia begini.

Setelah Juni yang praktis seminggu sekali ke bioskop, sempat tersirat akan melakukan hal yang sama. Minimal sampai keberangkatan ke Indonesia lah. Namun ternyata agenda ke bioskop minggu ketiga tak terlaksana.

Le Comte de Monte Cristo

Kami menonton film ini dalam periode Fete du Cinema. Mulai 30 Juni hingga 3 Juli 2024 yang lalu, tiket bioskop hanya 5 euro saja. Jam berapapun, film apapun, di bioskop manapun. Pesta Film ini diadakan tiap tahun.

Film yang diadaptasi dari novel karya Alexandre Dumas ini sendiri mulai dirilis secara umum di Prancis pada 28 Juni 2024. Sebelumnya, film ini sudah dipresentasikan di Festival Film Internasional Cannes pada 22 Mei 2024 sebagai seleksi resmi non kompetisi (selection officielle hors competition).

Sebagai penggemar novelnya, tentu saya ingin menonton film ini. Sempat ragu, mengingat saya bukan penggemar film Prancis. Namun Butet mendorong, menyatakan mau menemani saya. Syaratnya satu: sesudah ujian bac Français! Karena novel Monte Cristo adalah salah satu bahan ujian, dan dia tak mau ketambahan topik analisisnya yang sudah banyak itu.

Kami menontonnya sepulang Butet ujian lisan. Dia langsung datang dari sekolah. Kami bertemu di bioskop. Seperti biasa, kami tidak memesan tiket terlebih dahulu. Ternyata ada penomoran tempat duduk. Biasanya, kita bisa duduk bebas di bioskop di Prancis. Karenanya kami sempat bingung juga disuruh memilih begitu. Untungnya Butet punya insting ingatan yang bagus. Kami mendapatkan posisi ideal!

Bioskop penuh! Sepertinya banyak yang memanfaatkan harga tiket murah juga. Saya tak melihat anak-anak. Memang filmnya berdurasi 3 jam juga. Tapi tak terasa. Kami keluar dengan senyum lebar.

Filmnya bagus sekali. Gambarnya memukau, permainan aktor Pierre Niney mengagumkan. Cerita dalam film sejalan dengan novelnya. Mungkin 3 jam memang durasi ideal mengadaptasi novel yang tebal totalnya hampir 2 ribu halaman itu. 

Sampai saat menulis ini, saya belum menemukan informasi kapan film yang berjudul internasional The Count of Monte Cristo dirilis di Indonesia. Dengan durasinya yang panjangitu, entah apakah bisa menjaga perhatian penonton dengan bahasa Prancis yang tentunya kurang familiar bagi masyarakat Indonesia.

Moi, Moche et Mechant 4

Sebenarnya saya tak terlalu berminat menonton film yang berjudul internasional Despicable Me 4 ini. Saya sempat meminta Butet untuk mengajak temannya menonton saja. Tapi rupanya kebanyakan sudah pergi berlibur. Apalagi Butet tak mau menunggu saat sudah rilis resmi.

Butet memilih menonton film ini dalam sesi avant premiere versi 3D pada hari Senin, 8 Juli 2024. Sayangnya, lagi-lagi hanya ada versi dubbing Prancis. Tak ada versi asli berbahasa Inggris. Sepertinya karena sasaran penontonnya memang anak-anal saja.

Terbukti di sesi yang katanya ada undian berhadiah itu, hanya mereka yang bertiket anak-anak yang bisa mengikutinya. Tak hanya saya dan Butet yang protes. Beberapa remaja yang nonton bareng pun ikut mengungkapkan kekecewaan melihat anak-anak kecil yang tersenyum lebar dengan berbagai merchandise kuning-biru yang mereka menangkan.

Bagaimana tidak? Mereka yang di bawah 14 tahun hanya membayar tiket 5 euro saja. Plus 1 euro untuk suplemen 3D-nya. Meski hari Senin ada harga spesial untuk tiket bioskop, tetap saja yang lain membayar 2€70 lebih mahal!

Seperti saat menonton Vice Versa 2, kekesalan kami terhapus perlahan seiring jalannya film. 

Secara cerita, film ini kurang kuat. Intriknya tak jelas. Tokoh Poppy Prescott dan Maxime Le Mal kurang digali lebih dalam. Terasa agak memaksa menyambungkannya.

Namun kalau Butet menonton film animasi belakangan ini, lebih untuk mengamati perkembangan teknologinya. Dan film ini sangat memuaskan. Kami yang memang biasa menonton sampai ujung, membaca credits film dengan lebih teliti. Mengamati ada komponen apa saja untuk menyusun film yang sayang untuk dilewatkan itu.

Batal Menonton

Saya menemukan Pompo: The Cinephile saat mencari-cari apa yang bisa kami tonton di minggu ketiga. Rencananya kami akan menonton Senin atau Selasa sebelum Rabunya berangkat ke Indonesia. Namun kami urung. Saat itu panas sudah melanda. Rasanya malas sekali keluar rumah. Apalagi ditambah kelelahan persiapan liburan.

Lagipula filmnya juga sebenarnya tak cukup menarik kami. Film animasi Jepang yang tidak baru. Keluaran 2021. Tema tentang proses penyusunan filmnya yang membuat penasaran. Namun gambarnya sendiri kurang menarik.

Jadilah Juli ini hanya 2 film yang kami tonton di bioskop. Bagaimana dengan Agustus yang masih dalam periode libur sekolah? Kita lihat saja nanti!


Comments

Popular posts from this blog

Menyusun Tagihan

Blogger Curcoler? Yes!

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis