Menonton Konser Hiromi

Rabu malam 10 Juli yang lalu, saya, Butet, dan papanya menonton konser pianis jazz Hiromi di Aix en Provence, kota yang terletak 150 km dari Cannes.

Jauh amat?

Ceritanya panjang ...

Foto: Festival Aix

Laufey yang Batal

Mulanya kami berniat menonton konser Laufey di Jazz a Juan. Sudah 20++ tahun tinggal tak jauh-jauh dari Juan Les Pins, saya belum pernah sekalipun menonton pertunjukan jazz di festival ternama itu. Suami saya pernah sekali bersama teman-temannya. Saya? Jaga anak di rumah! Hahaha.

Kalau akhirnya saya bisa pergi menonton--meskipun akhirnya batal--, itu karena Butet. Karena kami bisa pergi bertiga. Kami sengaja memilih penyanyi dan komposer favorit Butet itu. Dan kami sendiri baru benar-benar memperhatikan Laufey juga karena Butet!

Foto: Facebook Jazz à Juan

Kami lekas membeli tiket dan merencanakan perjalanan. Meski hanya di kota sebelah, waktu pertunjukan yang malam hari di musim panas, Juan Les Pins bukan tempat yang bisa dicapai dengan mudah. Sayangnya, awal Juni diumumkan bahwa kehadiran Laufey dibatalkan, diganti dengan penyanyi lain. Kami yang memang datang khusus untuk Laufey memilih untuk membatalkan tiket dan meminta penggantian biaya.

Meski penggantian biaya membutuhkan waktu--bahkan sampai saat saya menulis ini belum diganti juga--, kami lekas memesan tiket untuk konser Hiromi. Kebetulan memang kami sempat ragu antara keduanya. Kami memilih Laufey karena jaraknya yang dekat.  

Ucok Memilih Rock

Pada saat diagendakan konser Laufey, Ucok direncanakan sudah sampai Prancis. Tentu saja kami menawarinya. Namun dia menolak. Dia sudah ada pilihan konser lain. Bukan jazz, tapi rock!

Mulanya Ucok berencana ke Main Square Festival di Arras. Mau langsung dari rantaunya ke sana sebelum ke Cannes. Namun dia urung. Sepertinya terlalu ribet. Dia memilih mau istirahat saja, memanfaatkan rumah yang kosong tanpa adik dan papa-mamanya, katanya.

Foto: Festival de Nimes

Beberapa hari sebelum pulang kampung, dia berubah pikiran. Bukan ke Arras, tapi ke Nimes. The Warning, yang ingin ditontonnya di Arras, juga manggung di Festival de Nimes. Sebagai band pembuka untuk Avril Lavigne, yang si Ucok juga ngefans!

Nimes jelas lebih dekat dan lebih praktis dari Cannes. Kebetulan jadwal konsernya bersamaan dengan jadwal konser Hiromi. Niatnya untuk bersantai sendirian di rumah pun batal! Hahaha.

Konser yang Serius

Konser Hiromi masuk dalam rangkaian Festival d'Aix en Provence. Diselenggarakan di Grand Theatre de Provence, konser ini cukup membuat saya gagap.

Pertama, sebelum konser dimulai, diumumkan bahwa tak boleh mengambil foto apalagi video sepanjang konser. Tak dijelaskan apakah ada pengecualian di saat musik sedang tidak dimainkan, di akhir konser, atau di saat encore.

Beberapa menit sebelum konser dimulai

Penonton saya lihat cukup taat. Hanya sekali ada seorang ibu di dua baris depan kami yang mengacungkan ponselnya dan langsung ditegur oleh bapak-bapak yang duduk di depan saya. Memang si ibu sudah beberapa kali menyalakan ponselnya sepanjang pertunjukan yang tentu saja cahayanya mengganggu penonton lain, termasuk saya dan bapak tadi itu.

Foto: Festival Aix

Kedua, untuk pertunjukan jazz, saya merasakan ambiance klasik! Penonton duduk manis mendengarkan. Bukannya ikut joget mengikuti irama. Memang tidak bisa ikut menyanyi, karena kan hanya instrumentalia!

Ada bertepuk tangan di tengah lagu sih, tapi tidak seheboh di konser jazz biasa. Well, biasa. Kayak saya sudah sering nonton konser jazz saja ya!? Hahaha. 

Butet dan Piano

Ini kali kedua kami menonton Hiromi. Pertama kali adalah tahun 2015 di Marseille Jazz de Cinq Continents. Diadakan di Théâtre de la Sucrière, sebuah amfiteater, pertunjukan terasa santai. Saya bisa mengambil beberapa foto meski hanya dari ponsel karena dilarang membawa kamera profesional, termasuk DSLR saya yang ditahan di pintu masuk.

Sepulang dari menonton konser 17 Juli tepat 9 tahun yang lalu itu, Butet menyatakan keinginan untuk belajar main piano. Kali ini kami menonton sesudah Butet 1,5 tahun berhenti main piano.

Foto kualitas ponsel jadul yang diunggah dan kemudian diunduh dari media sosial

Apakah sesudah menonton konser kemarin Butet jadi ingin kembali main piano? Tidak sama sekali! Musik Hiromi kali ini lebih ajaib ketimbang yang sebelumnya. Album Sonicwonderland jauh lebih rumit ketimbang Alive. Beberapa tak mampu dinikmatinya. Dan saya sejalan dengannya. 

Tetap, kami keluar dari konser dengan puas. Pertunjukan menarik secara keseluruhan, dan selalu unik melihat kelihaian Hiromi memainkan 3 papan tuts itu. 


Comments

Popular posts from this blog

Menyusun Tagihan

Blogger Curcoler? Yes!

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis