Porte Ouverte ENSA Marseille

Senin 10 Februari ini dimulai libur sekolah musim dingin untuk zone B. Kali ini, zone kami mendapat giliran pertama liburan selama dua minggu. Pertama juga masuknya nanti, di tanggal 24, sementara zone C baru masuk minggu kedua libur dan zone A malah baru mulai libur!

Senada dengan libur musim gugur Oktober lalu yang kami mulai dengan menghadiri journée porte ouverte (gelar griya) sekolah animasi di Arles, Sabtu kemarin, kami ke Marseille untuk menghadiri porte ouverte Ecole Nationale Superieur de l'Architecture (ENSA) Marseille. Ya! Masih dalam rangka persiapan pendaftaran perguruan tinggi si Butet. Arsitektur adalah pilihannya, di samping animasi 2D/3D.

Di Prancis, hanya lulusan dari sekolah arsitektur yang diakui yang bisa berprofesi menjadi arsitek. Terdapat 20 ENSA di seluruh Prancis dan satu sekolah arsitektur swasta, École Spéciale d’Architecture (ESA), yang bisa dimasuki oleh lulusan lycée (SMA). 

Selain itu, ada jurusan arsitektur di INSA Strasbourg yang hanya bisa diakses sesudah mengikuti satu tahun Classe Preparatoire Scientifique atau satu tahun perguruan tinggi jurusan teknik. Yang ini, penjelasannya panjang. Kapan-kapan saja ya!? Hehehe.

8 Februari kemarin itu dipilih menjadi hari porte ouverte untuk sebagian besar ENSA. Kalau kami ke Marseille, tentunya karena yang paling dekat dari Cannes. ENSA Marseille memiliki situs web yang terstruktur dan sangat lengkap informasinya. Itu adalah salah satu kriteria pemilihan sekolah versi si Butet! Hahaha.

Arc de Triomphe Marseille

Kami pulang-pergi ke Marseille menggunakan bus. Meski kami sudah tidak mendapat tiket termurah karena baru membelinya Selasa, harga tiket bus pp ke Marseille masih lebih murah ketimbang harga tiket kereta api sekali jalan! Terminal bus terletak di lokasi yang sama dengan stasiun. Dan ENSA•M terletak di wilayah Arc de Triomphe Marseille yang hanya berjarak 450 meter dari terminal/stasiun Saint Charles!

Sabtu itu diprakirakan hujan. Baik di Cannes maupun di Marseille. Kami beruntung, saat ke halte bus yang hanya 400-an meter dari rumah, hujan belum turun. Hujan sedang cukup deras saat kami tiba di Marseille. Selesai makan siang, hujan reda. Hujan turun lagi saat kami sudah tiba di ENSA•M!

Di website ENSA•M sudah ada informasi lengkap mengenai journée porte ouverte ini. Di pintu masuk, brosur fisik dibagikan. Seharusnya ada kunjungan berpemandu tiap 20 menit. Tapi kami malas menunggu. Kami lihat, kebanyakan mahasiswa juga sedang istirahat makan siang.

Kami jalan-jalan bebas, melihat-lihat berbagai maket dan gambar-gambar hasil karya mahasiswa yang ditampilkan. Di segala penjuru berbagai ruangan terdapat mahasiswa yang ramah menyapa, menyisihkan salad mereka, dan siap memberikan penjelasan, jika dibutuhkan. 

Yang pertama menyapa kami adalah seorang anggota klub yang mengingatkan saya pada koperasi mahasiswa. Dia menjelaskan bahwa klubnya menyediakan berbagai perlengkapan sekolah, termasuk starter kit yang ditawarkan kepada para mahasiswa baru. Bagus juga. Jadi tak perlu mencari-cari sendiri kan!?

Mahasiswi Master tahun pertama itu, bersama salah satu rekannya, tak hanya mempromosikan Klub K—yang tentu saja nama klubnya makin mengingatkan saya pada Kokesma ITB. Mereka dengan ramah menjawab pertanyaan-pertanyaan Butet seputar seleksi penerimaan mahasiswa baru. Mereka menyarankan terutama untuk santai saat tahap wawancara, tidak perlu mengkhawatirkan persiapan pengetahuan kearsitekturan yang tidak diperlukan.

Kami sempat mengunjungi Klub 418 di sebelahnya yang bergerak di bidang perkomputeran. Mereka misalnya mempelajari virtual reality yang tak masuk dalam kurikulum, yang bisa dimanfaatkan untuk merepresentasikan projek arsitektural. Dan kami jadi mendapat pengetahuan mengenai "error 418"! Hahaha. 

Jadwal kuliah tahun pertama padat juga ya!?

Di ruang khusus mengenai informasi pendaftaran, kami tak ikut mengantri bertanya ke penjaga stand yang sepertinya personil administrasi. Semua informasi sudah jelas tercantum di Parcoursup dan website ENSA•M. Namun tentu saja tidak semua orang tua sekepo se-jago-browsing saya. Eh? Hehehe. 

Kami lebih tertarik bertanya langsung ke para mahasiswa mengenai pengalaman mereka. Dan Butet saya tinggalkan saat berbincang dengan mahasiswi tahun pertama. Pasti masih segar kan, informasi mereka tentang seleksi masuknya!?

Konferensi di amfiteater

Pukul 14 dijadwalkan konferensi mengenai profesi Arsitek di amfiteater. Dijadwalkan hanya satu jam, pertemuan molor hingga melewati jadwal workshop menggambar pemandangan yang diadakan oleh jurusan paysage (lanskap?). Namun saat itu hujan yang datang-pergi sedang turun cukup deras. 

Kami tetap ke lantai atas. Tak terlihat kegiatan menggambar di ruang khusus Paysage. Entah kami terlambat, entah batak karena hujan. Kami tidak bertanya. Butet sudah lelah juga. Padahal memang pemandangan dari atas bagus sekali. Tampak basilika Notre Dame de la Garde dari kejauhan.

Notre Dame de la Garde dari atap ENSA•M

Saya memperhitungkan akan berkunjung hingga waktu penutupan. Ternyata sebelum jam 4 kami merasa cukup, dan memilih meninggalkan lokasi. Karena masih lebih dari satu jam sebelum jadwal bus pulang, kami memutuskan berputar dulu, menghabiskan waktu ke toko buku.

Kami melewati jalan-jalan kecil di pusat kota. Jalan yang berantakan, tak teratur, makin tak menyenangkan karena kondisi hujan. Dan ini membuat Butet ... makin urung bersekolah di Marseille!

Memang Butet sudah memiliki opini yang kurang baik tentang Marseille setelah sempat melihat kondisi kota pada saat hari libur nasional, di mana terlihat gelandangan di sepanjang trotoar! Gelandangan yang tak hanya duduk ngampar, tapi menggelar kasur dengan segala perlengkapannya! Saya dan paksu sendiri tidak menyangka, mengingat kami melihat itu semua di jalan utama.

Arsitektur ENSA•M yang unik

Kami pulang ke Cannes menggunakan bus jam 17.25. Sampai Cannes agak sedikit lambat dari jadwal. Memang kecepatan kendaraan jadi terbatas karena hujan di perjalanan. Alhamdulillah saat turun bus, hujan sedang mereda.

Kami makan malam mi instan berkuah pedas yang selain praktis memasaknya, juga cocok di cuaca dingin berhujan saat itu, sambil melanjutkan diskusi mengenai problematika kota besar. Heu ... hehehe.

Sampai saat ini Butet tetap memasukkan ENSA•M dalam alternatif pilihan perguruan tingginya. Karena setelah mengikuti porte ouverte, arsitektur memang sepertinya adalah bidang yang paling sesuai dengan profilnya. Meski secara minat, dia masih meletakkan animasi di pilihan utama.

Yah, kita lihat saja, mana yang jadi jodohnya. Semoga lancar semua, mendapatkan pilihan yang diridhoi-Nya, dan Butet senang menjalaninya. Aamiin.


Comments

Popular posts from this blog

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Perjalanan Bela Bangsa

Foto Kelas