The Full-Time Wife Escapist: New Year's Special

Hari ini, tiga tahun yang lalu, Prancis memasuki masa kuncitara pertama. Siapa yang menyangka akan ada kejadian seperti itu? Dan sekarang, rasanya seperti mimpi saja.

Namun kali ini saya bukan mau mengenang masa-masa itu. Sudah ditulis semua juga kan!? Kali ini saya pengin nulis tentang film The Full-Time Wife Escapist: New Year's Special yang pas baru kemarin selesai saya tonton di Netflix. Film Jepang ini ada mengangkat cerita tentang periode pandemi. Dan itu, membangkitkan memori.

Kehadiran Anak Pertama

Menceritakan tentang perjalanan pasangan Mikuri dan Hiramasa menyambut kehadiran anak pertama mereka.

Mereka memulai dengan mendaftarkan pernikahan secara resmi. Dengan sebelum itu, mereka memutuskan bahwa memang yang terbaik adalah mengganti nama keluarga Mikuri, menjadi Tsuzaki, mengikuti nama keluarga Hiramasa. Bukan karena tradisi. Hiramasa sendiri tak keberatan mengikuti nama keluarga Mikuri, Moriyama. Keputusan diambil karena pertimbangan logika, setelah diskusi panjang-lebar.

Hiramasa adalah calon ayah yang proaktif. Dia mengajukan cuti untuk kelahiran anaknya. Bukan tanpa halangan, tentu saja. Padahal itu haknya sebagai karyawan. Ditambah morning sickness-nya Mikuri yang parah, yang membuatnya banyak mengabaikan urusan rumah, pasangan ini jadi sering bertengkar.

Dan ternyata, cobaan masih berlanjut. Pandemi Covid-19 datang, hanya beberapa hari sesudah kelahiran Akou, putri mereka.

Sekuel Drama

Film ini boleh dibilang merupakan lanjutan dari drama berjudul sama, yang dikenal juga dengan judul We Married as a Job, yang dirilis tahun 2016. Drama ini sendiri merupakan adaptasi dari manga berjudul Nigeru wa Haji da ga Yaku ni Tatsu (逃げるは恥だが役に立つ) karya Umino Tsunami, yang terbit tahun 2012. 

Menonton filmnya saja sudah cukup untuk bisa menikmati cerita. Namun saya sarankan untuk menonton dramanya terlebih dahulu. Hanya sebelas episode kok.

Drama menceritakan tentang kisah pertemuan Mikuri dengan Hiramasa yang cukup unik. Awalnya, Mikuri yang lulusan psikologi tak berhasil mendapatkan pekerjaan setelah dipecat dari kantor sebelumnya. Mikuri pun memutuskan bekerja sebagai pembantu untuk Hiramasa yang sibuk bekerja dan tak sempat berbenah.

Di dalam drama, karakter spontan Mikuri lebih mendetil. Mungkin untuk menonjolkan perbedaan usia yang sepuluh tahun? Kita jadi bisa lebih mengerti keraguan, kekurang inisiatifan Hiramasa dalam film. Bagaimana bahwa itu pun sudah merupakan perkembangan yang pesat, dibanding ketidakpercayaan dirinya yang parah sebelum dekat dengan Mikuri.

Drama ini menarik ditonton. Seperti tergambar di pilihan judul internasionalnya, drama menggali "profesi" ibu rumah tangga. Yang ini, bukan lagi isu utama di dalam film.

Masa Pandemi

Film memang dari awal secara eksplisit dikatakan menceritakan 3 tahun sesudah drama. Namun saya tak mengira bahwa keduanya mengambil latar waktu aktual, dengan peristiwa yang aktual pula.

Saya sendiri belum mencari informasi mengenai proyek film ini. Kapan pengambilan gambarnya, dan mengapa dirilis pada Januari 2021, di masa puncak pandemi. Mungkin sengaja untuk hiburan di tengah kuncitara? Seperti sub judulnya yang Spesial Tahun Baru (2021)?

Awal film masih cukup ceria. Humor bertebaran di mana-mana. Konflik khas rumah tangga selalu berakhir bahagia. Senada dengan kisah dalam versi drama; menggemaskan dan menghangatkan.

Kisah mulai mengiris saat memasuki periode pandemi. Keputusan memulangkampungkan Mikuri dan Akou dengan rencana Hiramasa menyusul kemudian, berantakan karena diberlakukannya kuncitara.

Sudah cukup perih, melihat adegan Hiramasa yang takut menyentuh bayinya, setelah seharian di kantor dan menggunakan transportasi umum. Ditambah lagi saat keluarga baru itu terpaksa terpisah. Hiramasa yang membelikan laptop hanya mampu memandang anak-istrinya dari kejauhan saja saat mengantarkannya ke rumah mertuanya.

Tetap, dimasukkan nilai-nilai positif bagaimana pandemi yang membatasi pertemuan, namun di sisi lain juga mendekatkan.

Film Optimis

Happy ending? Tentu saja.

Sayangnya, film jadi terasa terburu-buru. Dan memang Januari 2021 masih jauh dari akhir pandemi yang sesungguhnya. Untuk menumbuhkan optimisme, barangkali? 

Entah kalau untuk penonton di masa rilisnya. Saya yang menonton dua tahun kemudian agak merasa miris dan tragis melihat keoptimisan film ini. Melihat bagaimana Aoko masih saja bayi yang sama saat mereka kembali berkumpul bertiga setelah beberapa bulan berlalu. Apalagi kalau melihat pada kenyataannya ...

Menontonnya tepat tiga tahun sejak pengumuman berlakunya kuncitara, jadi bersyukur masa-masa itu boleh dibilang sudah berlalu.

Sinergi kedua pemeran utama ternyata berlanjut. Pada tahun 2021, Hoshino Gen yang memerankan Hiramasa menikah dengan Aragaki Yui, pemeran Mikuri. Jadi pengin googling juga, siapa yang pertama nyatain di antara keduanya, ya? Hihihi.

Sementara, ikut nari Koi Dance dengan latar soundtrack The Full-Time Wife Escapist bersama Hoshino Gen aja yuk!

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah