Yuk, Berkunjung ke Cannes!
Senin 24 Juni 2024 lalu, rilis sudah ebook ketiga komunitas Mamah Gajah Ngeblog. Ebook berjudul Landmark Kota yang Pernah/Ingin Dikunjungi itu adalah ebook kedua yang saya koordinir. Ebook ini berisi 19 tulisan setoran Tantangan Blogging MGN bulan April 2023, tentang berbagai landmark di dalam dan luar negeri.
Dari berbagai negara, ternyata Prancis merupakan yang terbanyak diambil para mamah. Di luar Indonesia, tentunya. Prancis dengan Parisnya. Ada 4 tulisan! Saya sendiri sempat membuat draf tentang Paris. Namun tak saya lanjutkan dan lebih memilih Visby yang malah kemudian terpilih menjadi Juara Favorit! Yes!
Prancis jelas bukan hanya Paris. Daerah French Riviera tempat saya tinggal adalah daerah wisata yang ternama. Kota-kota di sepanjang pantai biru Cote d'Azur menjadi tujuan favorit bagi mereka yang ingin menikmati Laut Tengah.
Palais des Festivals menyambut api Olimpiade |
Sempat ingin menulis tentang Cannes. Cuma kalau fokusnya di landmark, kok rasanya tak seru membahas Palais des Festivals. Masalahnya memang itu yang dikenal dari Cannes. Padahal sebenarnya ada banyak yang bisa dikunjungi di Cannes.
Yuk, jalan-jalan di Cannes!
Palais des Festivals et des Congres
Kalau memperkenalkan Cannes, saya biasa menambahkan, "Tempat Festival Film Internasional itu lho!". Ada yang manggut-manggut mengerti, ada pula yang yah, sudahlah, tak mengerti juga tak apa-apa. Beberapa orang akan menyerukan, "Oh, yang ada di film Mr. Bean's Holiday, ya!?". Yang lalu saya jawab, "Betul!" Sambil mengacungkan jempol. Hehehe.
Berkunjung ke Cannes, kurang lengkap tanpa foto-foto di karpet merah dong ya!? Karenanya, Palais des Festivals selalu jadi titik awal wisatawan yang berkunjung ke Cannes.
Akses ke karpet merah yang dipagari di periode Festival |
Sayangnya kita tak bisa setiap waktu memasuki gedung ini. Kalau tidak sedang ada acara untuk umum, tak banyak yang bisa dilihat. Paling-paling ya foto-foto saja. Karpet merah selalu dibentangkan di tangga utama, siap menyambut para turis. Kecuali justru saat Festival Film, karena akses ke karpet merahnya terbatas hanya untuk mereka yang berakreditasi!
Boulevard de La Croisette
Dari Palais kita mengambil sisi kanan, ke arah "promenade"-nya. Menyusuri pantai di sebelah kanan. Menyusuri Boulevard de La Croisette yang terkenal dengan hotel-hotel dan toko-toko fashion bermerek mewah di sebelah kiri.
Foto: Dinas Pariwisata Cannes |
Kalau bosan main ombak yang tenang itu, tinggal menyeberang untuk (window?) shopping. Atau bersantai minum dan makan di restoran sepanjang pantai. Atau kenapa tidak melanjutkan perjalanan sampai Palm Beach (ya, di Cannes ada Palm Beach juga!), baru balik di sisi jalan satu lagi?
Kota Perbelanjaan
Merek mewah terlalu mahal? Jangan khawatir. Geser saja sedikit ke Rue d'Antibes yang paralel dengan Boulevard de La Croisette. Di jalan sepanjang 3 km ini, kita bisa menemukan toko-toko fashion dengan merek yang lebih populer. Pantas kalau Cannes menyebut diri sebagai "centre commercial à ciel ouvert" alias pusat perbelanjaan terbuka (open air), kan!?
Foto: Facebook Ville de Cannes |
Dari Rue d'Antibes, kita bisa lanjutkan ke Rue Meynadier yang dikhususkan untuk pejalan kaki. Di sini kita bisa menemukan berbagai suvenir khas Prancis selatan. Berbagai macam savon de Marseille yang terbuat dari minyak zaitun, minyak zaitunnya sendiri dengan bermacam aroma, berbagai produk zaitun dan olahannya, cuka dari berbagai buah-buahan, selai, sirop, madu, coklat, biskuit, permen, karamel, ... atau gantungan kunci, magnet, topi, t-shirt, ...
Haus? Lapar? Melipir saja ke Rue Hoche yang paralel dengan Rue d'Antibes, atau Rue Felix Faure yang paralel dengan Rue Meynadier. Tinggal pilih berbagai kafe dan restoran sesuai selera ... dan dana!
Marché Forville
Di ujung Rue Meynadier, kita bertemu dengan pasar tradisional Marché Forville. Pasar yang buka pagi hingga tengah hari ini menjual sayur, buah, daging, ikan, ... yang warna-warninya berpadu indah dengan tembok merah khasnya.
Foto: Dinas Pariwisata Cannes |
Ada juga berbagai makanan jadi baik yang khas Prancis selatan maupun selera mancanegara. Makanan jadi ini ragamnya lebih banyak di hari Minggu. Selain hari Senin! Karena Senin adalah hari brocante, bursa barang bekas di mana kita bisa menemukan dari barang antik hingga buku yang belum begitu lama terbit dengan harga yang menarik.
Kota Tua Suquet
Lokasi ideal untuk melihat pemandangan Cannes tentunya dari Suquet, kota tua Cannes yang terletak di ketinggian bukit. Untuk ke sana, kita melewati jalan berpaving menanjak dengan rumah-rumah tua yang cantik. Apalagi di saat musim semi dengan bunga-bunga yang merambat di fasadnya.
Pemandangan Cannes dari Suquet |
Di puncak bukit Suquet ada Gereja Notre Dame d'Esperance bergaya Gotik yang sudah ada sejak abad XV. Pemandangan Cannes dari pekarangannya indah sekali! Kalau mau lebih tinggi, masuk saja ke Musée des Explorations du Monde yang terletak di belakangnya (ke arah laut), dan naiklah ke menaranya! Pemandangan 360° bisa kita nikmati di sana!
Jangan lewatkan juga koleksi museumnya sendiri yang menarik. Ada alat musik dari Indonesia lho!
Les Iles des Lerins
Kalau ada waktu luang, kita bisa mengunjungi Pulau Saint Marguerite dan Pulau Saint Honorat. Pulau Saint Marguerite yang lebih dekat, bisa dicapai hanya dengan 15 menit naik kapal dari pelabuhan Cannes. Di sini kita bisa piknik, jalan-jalan di lingkungan tanpa kendaraan bermotor, mengunjungi Fort Royal yang dulu pernah jadi penjara Topeng Besi (Iron Mask), dan melihat Cannes dari sisi laut!
Foto: Dinas Pariwisata Cannes |
Pulau Saint Honorat lebih kecil. Di sini ada abbaye (biara) des Lerins. Tempat yang tenang, yang sering dipilih mereka yang ingin menyepi untuk belajar menghadapi ujian, menulis, melukis, atau "sekedar" merenung. Terletak di sisi luar daratan, dari sini sering terlihat lumba-lumba dan paus!
Kota-kota di Sekitar Cannes
Masih ada banyak objek yang bisa dikunjungi dan hal yang bisa dilakukan di Cannes. Namun biasanya, wisatawan ke Cannes hanya ke pusat kotanya saja. Setelah itu lanjut berkunjung ke kota-kota sekitarnya.
Dengan menelusuri pantai Laut Tengah dari Cannes kita bisa ke arah timur ke Antibes, Nice, melalui Monaco, hingga ke kota perbatasan di Menton. Ke barat sedikit dari Cannes kita bisa ke Saint Tropez yang dikenal sebagai tempat berlibur para selebritas.
Menjauh dari pantai, hanya satu jam naik bus dari Cannes, ada Grasse kota parfum. Ada pula Biot, kota abad pertengahan. Kenapa tidak mengunjungi Sophia Antipolis, Sillicon Valley-nya Prancis?
Foto: Musée Bonnard |
Atau ke Le Cannet, kota tempat tinggal saya yang hanya 2 km dari pusat kota Cannes. Ada berbagai bangunan bersejarah yang bisa dikunjungi. Pemandangan ke arah Laut Tengah pun indah sekali. Tanpa melupakan Musée Bonnard, satu-satunya museum yang didedikasikan untuk pelukis Pierre Bonnard.
Ideal di Musim Semi
Datang ke Cannes, dan juga ke negara-negara di belahan bumi utara, idealnya adalah di musim semi. Sekitar April-Mei, siang sudah lebih panjang, suhu udara belum terlalu tinggi. Nyaman!
Awal Juni masih cukup nyaman. Mulai akhir Juni, pantau suhu udara. Di bulan Juli apalagi Agustus, panasnya bisa lebih parah ketimbang Jakarta! Udara yang kering juga mempercepat kelelahan. Tak enak buat jalan-jalan.
Musim gugur relatif banyak hujan. Musim dingin di Cannes sih tak terlalu menggigilkan. Hanya saja, siangnya pendek. Hari lekas gelap.
Kapanpun itu, kalau main ke Cannes dan sekitarnya, jangan lupa berkabar ya. Kalau waktunya pas, saya temani jalan-jalannya! 🤗
---
Tulisan ini diikutkan dalam Tema Tantangan Menulis (TTM) Kelas Literasi Ibu Profesional periode 24 — 30 Juni 2024 dengan tema "Wisata di Daerahku"
Comments
Post a Comment