Iroduku: The World in Colors

Satu lagi anime yang saya tonton atas rekomendasi Butet; Iroduku: The World in Colors atau dalam bahasa aslinya: 色づく世界の明日から (Hepburn: Irozuku Sekai no Ashita kara, lit. From the Color-Changing World's Tomorrow). Untuk pertama kalinya kami menonton anime di Amazon Prime. Butet tertarik akan anime ini karena kepopulerannya di media sosial...

Namun kali ini saya menonton sendiri. Tidak nonton berdua seperti biasanya. Butet sudah nonton terlebih dulu saat liburan kami di Paris akhir Oktober kemarin. Waktu itu, saya tak sanggup mengikutinya. Kalah oleh lelah dan tertidur di tengah episode...

Perjalanan ke Masa Lalu

Bersetting tahun 2078, menceritakan tentang seorang gadis bernama Hitomi Tsukishiro yang tinggal bersama ayah dan neneknya. Hitomi pendiam dan tertutup. Rupanya dia memiliki rahasia; dia tak bisa melihat warna. Dunianya tampak dalam nuansa abu-abu sejak ibunya pergi meninggalkan rumah. Dan dia menyimpan sendiri rahasia itu...

Suatu malam, dia berkencan dengan neneknya, Kohaku, untuk menonton kembang api musim panas. Bukannya menonton, Kohaku malah mengirim Hitomi ke masa lalu. Ke 60 tahun sebelumnya di mana Kohaku masih berusia sama dengan Hitomi. Untuk menemukan kembali kebahagiaannya, katanya. Rupanya si nenek merasakan kesedihan cucunya...

Hitomi tiba di tahun 2018 di kamar Yuta, seorang pemuda teman sekolah Kohaku. Saat kabur melalui jendela, anting komunikasinya jatuh. Tak lama berselang mereka bertemu untuk serah-terima anting...

Saat menunggu Hitomi, Yuta menggambar menggunakan tablet grafiknya. Hitomi yang baru datang tak sengaja melihat gambarnya. Dia bisa melihat warna-warni di sana!

Kohaku remaja pun berusaha membantu Hitomi untuk bisa kembali melihat warna...

Mengembalikan Warna Hidup

Saat Butet menonton sendiri, saya sempat mencoba menyusul, tapi tak kuat. Tak hanya ngantuk, tapi juga sudah banyak bagian cerita yang terlewat. Anime 13 episode ini memang cukup cepat dan padat...

Memang yang menjadi latar adalah suatu dunia di mana sulap merupakan suatu bakat yang kemudian menjadi profesi tersendiri. Tetap saja perjalanan melintas waktu bukan sesuatu yang normal. Namun teman-teman Kohaku dengan mudahnya menerima bahwa Hitomi datang dari masa depan...

Perbedaan waktu 60 tahun tidak membuat Hitomi gagap. Dia bisa sekolah bersama dengan Kohaku. Kebetulan mereka sekolah di SMA yang sama. Tak diceritakan adanya perubahan pada sistem sekolah, selain bahwa seragamnya sudah berubah...

Dalam keseharian juga tak diperlihatkan perbedaan yang terjadi karena jarak waktu. Hitomi bisa bereadaptasi dengan sangat mulusnya. Hanya dikisahkan bahwa Hitomi tak biasa menggunakan uang kontan lagi. Semua transaksi dilakukan dengan kartu...

Saya sempat mengira bahwa Hitomi akan bisa melihat warna kembali melalui gambar Yuta, atau foto yang dibuatnya sendiri setelah bergabung dengan klub fotografi. Atau dengan menguasai sulap, yang Hitomi tidak bersemangat mempelajarinya di masanya sendiri. Namun ternyata bukan semua itu. Dan bahkan tak hanya Hitomi yang menemukan kembali warna hidupnya...

Cerita Remaja

Di episode-episode akhir, saya baru menyadari keanehan bahwa Hitomi memiliki nama keluarga yang sama dengan Kohaku, neneknya. Namun anime ini sukses menghibur saya yang sedang merasa kekurangan tontonan...

Berbagai macam problematika remaja disajikan. Persahabatan, jatuh cinta, relasi dengan orang tua, cita-cita, merencanakan masa depan, pencarian jati diri ... Tema yang dalam, disajikan dengan cukup berat, sebenarnya. Namun sentuhan humor di sana-sini membuat warna anime yang cenderung hambar tak begitu terasa...

Anime ini saya rasa cocok ditonton para remaja di atas 12 tahun. Juga para orang tuanya...


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi