Ketemuan yang Mundur Lagi!

Usaha mencicil utang ketemuan Kamis ini gagal. Bukaaan. Bukan karena adanya pemogokan besar yang terjadi magi di Prancis hari ini. Nggak ngaruh itu mah, ke kami. Meski memang hari ini Palmbus mengumumkan banyak gangguan jadwal.

Kali ini pemogokan memang cukup berdampak bagi daerah kami. Kami toh nggak perlu ke mana-mana yang tak bisa diraih dengan jalan kaki juga. Demikian pula Butet di rantaunya yang hanya 500 meter dari kampusnya. Namun untuk Butet pemogokan terasa karena tutupnya kantin CROUS!

Food truck yang ada terlalu mahal dan tidak menarik, Butet jadi harus menyiapkan makan siangnya sendiri. Tidak repot sih. Dia sudah biasa membuat stok makanan di kulkasnya. Tinggal mengepaknya saat diperlukan. 

Siang tadi, Butet hanya membawa salad, katanya. Salad dengan croutons (roti bakar yang dipotong kecil-kecil) dan potongan filet ayam berbumbu kecap manis. Salad lebih praktis karena tak perlu harus bersabar mengantri microwave di area makan kampus untuk memanaskan bekalnya.

Kembali ke janjian yang rencananya diundur lagi seminggu, ke Kamis depan....

Kami janjian di boulangerie tak jauh dari rumah. Saya bisa jalan kaki dan kawan saya memiliki mobil. Ya, tempat saya janjian dengan teman Senin kemarin itu. Memang itu adalah base camp kumpul-kumpul yang sudah divalidasi berbagai geng pertemanan saya. Lokasi strategis di jalan utama yang mudah diakses dan ada tempat duduk yang cukup luas, yang memungkinkan kami untuk berlama-lama tanpa khawatir diusir.

Makanannya pun cukup beragam dengan harga terjangkau. Saya suka janjian di sana dari jam makan pagi, nyambung makan siang, sampai lanjut ke jam mengudap sore, dan baru bubar saat harus menjemput anak sekolah!

Kawan saya membatalkan pertemuan karena ada urusan mendadak lagi. Yah, begitulah ibu-ibu bekerja ya. Di hari libur kerjanya pun, bukannya untuk istirahat, ada saja yang diagendakan. Ada saja yang tetiba harus dilakukan juga. Padahal kami sudah menunggu-nunggu waktu libur ini. Sayang sih. Tapi saya bisa memaklumi.

Karena saya sendiri, sebagai ibu yang tidak bekerja, sebenarnya tidak selalu lebih santai juga. Ibu rumah tangga dianggap selalu luang—kamu kan nggak kerja. Bahkan sering diperlakukan semena-mena dalam pengalokasian waktu—kamu kan sudah nggak perlu antar-jemput anak. Banyak yang sering lupa bahwa selain urusan rumah tangga, ibu-ibu ini juga punya kegiatan, alokasi me time. Penting untuk menjaga kewarasan!

Baik ibu bekerja maupun ibu rumah tangga, harus diingat bahwa masing-masing dari mereka adalah individu. Masing-masing memiliki urusan sendiri di luar jam kerja dan/atau jam antar-jemput anak, masing-masing menghadapi masalah yang berbeda yang mungkin tak bisa diungkapkan, masing-masing dengan kondisi badannya yang bisa jadi sedang tidak dalam level prima.


Comments

Popular posts from this blog

Foto Kelas

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Perjalanan Bela Bangsa