Mulai Kembali ke Rutinitas
Setelah vakum selama periode libur sekolah musim panas, Rabu ini Majelis Pengajian Prancis memulai lagi Kajian Mingguan-nya. Kali ini tema yang diambil adalah mengenai Mencintai Dunia secara Berlebihan.
Tema yang pas dengan fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Tak hanya soal orang-orang besar yang seakan tak puasnya dengan yang sudah mereka raih, baik dalam hal materi, kepopuleran, maupun kekuasaan. Namun juga saya pribadi yang sering terlena dengan kenikmatan duniawi.
Ustaz mengingatkan untuk lebih banyak beribadah dan memperdalam ilmu agama, banyak berzikir agar tak lupa bahwa dunia ini fana. Teorinya mudah, prakteknya sering lupa. Duh!
![]() |
Rekaman kajian bisa disimak (ulang) di Youtube Pengajian Prancis |
Seperti biasa, saya bertugas menjadi operator Zoom selama tadarus dan kajian. Siangnya, saya mengedit rekaman dan mengunggahnya ke Youtube. Mulai kembali ke rutinitas lah!
Tak terasa, sudah 2 minggu berlalu sejak saya meninggalkan Butet di kota rantaunya. Butet yang mengingatkan, dengan memberi tahu saya bahwa hari ini saatnya penggantian sprei dan handuk-handuknya. Pertama kali dia melakukan penggantian adalah sehari sesudah saya kembali ke Cannes.
Selain pengajian yang mulai mewarnai rutinitas, saya juga sudah kembali mendaftar kursus bahasa Jepang. Di tahun keempat ini, saya memberanikan diri untuk mendaftar ke level 3, setelah 2 tahun berada di level 2. Saya sendiri tak yakin akan bertahan, mengingat saya tahu bagaimana tingkat kemampuan berbahasa Jepang para peserta di level tertinggi itu.
Namun Sensei meminta para peserta level 2 tahun ajaran lalu untuk mendaftar ke level 3 meski ragu. Ini dilakukan agar level 3 jangan sampai dibatalkan karena kekurangan peserta. Kalau nantinya merasa tak mampu, bisa turun ke level 2. Dan sensei sendiri meyakinkan kalau kami semua bisa.
Yah, kita lihat saja. Saya sendiri mendaftar ke level 3 ini, selain karena dorongan dari sensei, saya perlu tantangan. Seperti halnya saat saya bertahan di level 2 pertama kali dulu yang kelasnya dicampur dengan level 3, saya perlu tantangan. Dengan tantangan, saya jadi lebih semangat belajar. Semoga tetap demikian dan bukannya membuat putus asa ya! Hehehe.
Paksu mendaftar ke kursus bahasa Cina level 2. Kebetulan jadwalnya sama-sama Rabu. Lumayan, jadi ada teman pulang kursus nantinya.
Pulangnya saja?
Iyaaah. Paksu suka mepet sih. Dan saya tak suka buru-buru. Seperti dua tahun lalu, saat jadwal kursus kami sama-sama Kamis, kami pun begitu: berangkat sendiri-sendiri. Pulangnya baru barengan!
Begitulah. Perlahan saya kembali ke rutinitas. Kursusnya sendiri masih baru akan dimulai 2 minggu lagi. Masih ada satu minggu memantapkan diri dengan ritme pengajian pagi dan mengedit video rekaman siang, sebelum ditambah dengan jadwal kursus malamnya!
---
Hari ini grève nasional di Prancis. Pemogokan, demonstrasi, tiadanya trasportasi umum, ... Cannes sih tak terlalu terdampak. Bus masih relatif jalan kecuali dua jalur yang diberitakan ada pengurangan.
Kami sendiri tak merasakan efeknya. Paksu wfh, Butet hanya 5 menit jalan kaki ke kampusnya, dan Ucok di Swedia. Saya sendiri dalam mode standar alias tak perlu ke mana-mana.
Diberitakan adanya kerusuhan di berbagai kota. Padahal Prancis sendiri sedang tak punya pemerintahan sesudah kabinet dibubarkan. Perdana menteri baru saja ditunjuk kemarin dan tentu saja belum bisa langsung menyusun timnya.
Greve nasional tak ada hubungannya dengan pembubaran kabinet ini ya! Karena greve sudah ada preavis (pemberitahuan)-nya sejak jauh hari sekali.
Ah, sudahlah. Pusing memikirkan dunia yang sedang kisruh di mana-mana! Lebih baik memikirkan besok mau masak apa saja deh! Itu saja sudah cukup bikin saya mumet! Payaaah! Hihihi.
Comments
Post a Comment