Rentrée 2025

Tahun ajaran 2025—2026 di Prancis dimulai 1 September 2025 ini. Baiklah, tidak semua. Ada département Var dan Bouches du Rhones yang mengundurkan rentrée-nya karena prakiraan cuaca yang parah: vigilance orange untuk hujan-badai!

Sampai saat menulis ini, sudah ada berita hujan besar, pohon tumbang, dan pemadaman listrik. Semoga semua aman terkendali ya!

Daerah kami sendiri hujan sepagian. Mereda di siang hari, lalu mendung datang lagi. Diprakirakan hujan-badai juga. Tapi tak parah. Hanya vigilance jaune.

Nggak ngefek juga sih. Secara kami sudah tak punya anak sekolahan lagi. Suami juga wfh. Jadi kami di rumah saja.

Ya, sudah hampir seminggu ini, resmi di rumah sudah tinggal saya berdua suami. Si Ucok di Visby kerja paruh waktu sambil mencari pekerjaan yang lebih mantap, sedangkan si Butet sudah saya tinggalkan di Valenciennes sejak Selasa lalu.

Meninggalkan Butet terasa berat. Praktis memang saya tak pernah terpisah lama dengannya kecuali saat dia 3 kali karya wisata bersama sekolahnya dan saat dia berlibur ke rumah kakek-nenek sahabatnya. Selain itu paling hanya semalam dia menginap di rumah teman dan semalam saat saya lokakarya sebagai pengajar BIPA.

Saat berpisah negara dengan si Ucok, saya merasa berat juga. Apalagi saat itu masih masa pandemi. Kami tidak bisa mengantarnya ke rantau yang belum kami kenal sama sekali. Ditambah ada perubahan penerbangan yang tiba-tiba. Yang ternyata bisa ditanganinya sendiri dengan tenangnya.

Saat Ucok merantau, di rumah masih ada Butet. Masih ada yang harus saya perhatikan dan urus. Masih ada yang bisa mengalihkan pikiran dari kegalauan. Kalau sekarang? Apa saya jadi harus lebih mengurus suami? Mungkin juga ya!? Hehehe.

Sebelum meninggalkannya, Butet sempat mengungkapkan lagi tentang kebutuhannya berbincang. Saya katakan padanya bahwa justru saya ingin kami tetap bisa berbincang setiap hari seperti biasa. Dan sampai kemarin, saya masih rutin berbincang dengan Butet tiap malam melalui video chat di Whatsapp. Bahkan beberapa kali dia menelepon di lain waktu juga. 

Saya berharap semoga sesibuk apapun kami masih bisa terus menyempatkan saling berkabar. Kalau tak bisa video chat, ya audio chat saja. Kalau masih tak bisa, paling tidak berkirim pesan.

Bagaimanapun juga, sebagai seorang anak, saya menyadari bahwa ada hari di mana memang kita tak sempat berkirim kabar melalui video atau suara ke orang tua. Di sisi lain sebagai orang tua saya bisa memahami saat harus memaklumi kesibukan anak, saat giliran saya untuk berkabar ke mereka, tanpa harus menunggu mereka yang bergerak.

Saat menulis ini, langit makin gelap di daerah kami. Padahal di rantau Butet di Prancis utara sana malah cerah. Seakan menenangkan saya akan kekhawatiran hampir selalu buruknya cuaca di daerah utara dibandingkan kami di selatan sini.

Bonne rentrée à tout•e•s !


Comments

Popular posts from this blog

Foto Kelas

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Perjalanan Bela Bangsa