Instant Karma - Marissa Meyer

Saat zoom KBK November, Senin lalu, saya jadi disadarkan betapa saya mempresentasikan buku Young Adult saja selama ini. Buku-bukunya Butet. Yang saya baca saja, tentunya. Karena buku Butet tak hanya itu. Dan bukan berarti saya tak membaca buku lain. Meskipun memang, sejak tak adanya Club Lecture, saya tak membaca buku sebanyak sebelumnya...

Dan kali ini, saya ingin mengulas sebuah buku young adult lagi. Instant Karma karya Marissa Meyer...

Cerita Anak SMA

Buku ini menceritakan tentang Prudence, siswa kelas 2 SMA, yang kecewa karena mendapatkan nilai C untuk tugas kelompok biologinya. Tugas tetang ecotursme itu diberikan berlangsung selama satu tahun, dan Prudence berpasangan dengan Quint. Prudence makin emosi karena Quint mendapatkan nilai C+!

Prudence yang perfeksionis meminta kepada gurunya untuk memberinya tugas tambahan untuk menaikkan nilainya. Agar adil, gurunya menawarkan pada seluruh kelas, siapa saja yang mau bisa mengulang tugasnya selama musim panas untuk mendapatkan nilai tambahan. Syaratnya adalah tetap berkelompok dengan pasangan yang sama!

Tentu saja Prudence protes. Baginya, jika dia mendapatkan nilai pas-pasan, itu karena salah Quint yang tak bisa kerja sama. Quint yang memang sering terlambat masuk sekolah itu bahkan terlambat datang di hari presentasi mereka!

Namun Pak Guru tetap dalam pendiriannya. Take it or leave it...

Suatu waktu, Prudence jatuh. Kepalanya terbentur. Sejak hari itu, Prudence memiliki kemampuan untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat. Dengan menggenggamkan tangannya, orang jahat itu akan mendapatkan balasan dari alam. Langsung mendapatkan karma atas perbuatannya!...

Prudence berusaha menggunakan kemampuannya itu untuk tujuannya menaikkan nilai tugasnya. Tapi ternyata tidak sesederhana yang dibayangkannya...

Butet Menyerah

Butet membeli buku ini karena suka dengan tulisan Marissa Meyer sebelumnya; serial Lunar Chronicle. Buku-buku yang dipinjamnya dari sahabatnya itu yang membuatnya tertarik membaca genre Young Adult. Karenanya, saat mengetahui Marissa Meyer mengeluarkan buku baru, Butet langsung tertarik dan minta dibelikan. Dan kami kabulkan. Tapi versi aslinya dalam bahasa Inggris! Bukan versi terjemahan seperti yang dia baca sebelumnya!...

Berbeda dengan Lunar Chronicle yang bergenre dystopian fantastic, Instant Karma ini romance. Karenanya, Butet cukup pede membaca dalam bahasa Inggris. Lalu ada sedikit fantastic yang tak membuat Butet urung karena biasanya dia tak suka pure romance. Belakangan saya dapati unsur fantasinya tipis sekali...

Saya?... Yah, saya! Karena Butet tidak (belum?) selesai membacanya sampai sekarang! Bahkan boleh dibilang Butet menyerah, dan meminta saya membacanya, siapa tahu bisa mempengaruhinya untuk melanjutkan membaca...

Butet menyerah di bab 4. Dari 30! Katanya, dia kesal dengan tokoh utamanya, Prudence, yang sangat superfisial. Tak tahan dia melihat, eh membaca omongan dan deskripsi kelakuannya!...

Tokoh Utama yang Unik

Memang Prudence merupakan tokoh yang unik. Kita biasa menemukan tokoh utama cerita adalah orang yang baik. Paling tidak, meski jahat, ada sisi baik yang ditunjukkan, yang kita bisa langsung melihat bahwa pada dasarnya dia baik dan kebaikannya itu akan menutup sisi jahatnya di akhir cerita...

Prudence berbeda. Dia tidak cantik ataupun seksi. Prudence anak yang pintar, meski tak diceritakan apakah dia juara kelas, dan pekerja keras. Dia memiliki kekurangan yang ditampilkan dalam cerita. Tapi bukan itu yang membuat Butet jengah...

Kelakuannya yang menganggap dirinya yang paling benar, ketidakmampuannya, atau lebih tepatnya ketidakmauannya memahami orang lain, self centered, egois, begitulah... Dan itu memang berulang kali. Di empat bab yang dibaca Butet sekalipun!...

Saya diskusikan dengan Butet, memang penulis ingin menampilkan tokoh seperti itu. Beda dari yang biasanya. Lebih realistis. Kan ada tuh, orang yang merasa dirinya selalu benar padahal tidak selamanya begitu? Dan itulah Prudence ... di awal cerita... 

Tema Lingkungan untuk Remaja

Selain unsur fantasi, Butet tertarik dengan buku ini karena tema lingkungannya. Pelestarian alam dan pecinta hewan. Penyelamatan habitat laut. Tema yang memang digandrunginya terutama sejak masuk college (SMP). Sampai-sampai dia ikut Klub Ekologi di sekolahnya...

Saya sudah ceritakan ke Butet untuk mencoba melanjutkan membaca. Karena kebetulan, di bab 5 lah mulai masuk unsur fantasi dengan pemberian karma secara instan itu. Lalu berlanjut dengan tema lingkungan yang saya rasa akan membuatnya bertahan membaca sampai akhir...

Meski akhir ceritanya sudah bisa kita duga, penulisannya menurut saya cukup menarik. Kisah ringan untuk alternatif bacaan santai yang bisa ditawarkan untuk remaja mulai 12 tahun... 😉


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi