Podcast KBK - Audacity

Tim Ketua Kelas KLIP ... heu ... jadi redundan ya? Ketua kelas Kelas Literasi Ibu Profesional... Hihihihi... Makanya disingkat saja lah, KLIP-nya, biar nggak kerasa. Atau malah disingkat lagi jadi "Tim Ketulas", seperti yang sudah biasa diistilahkan...

Jadi, Tim Ketulas KLIP 2023 perlahan terbentuk. Tim Podcast yang pertama. Soalnya saya yang paling getol maksa! Hahaha... Sungkem dulu sama ibu ketua, mbak Tami...


Kenapa maksa? Karena saya mulai jenuh. Saya tak mau sampai harus lengser karena burn out. Makanya saya perlu menyiapkan penerus. Apalagi saya berniat untuk cuti, tidak bisa mengerjakan podcast di bulan Juli (rekaman Pertemuan KBK Juni) dan Agustus (rekaman Juli). Paling tidak, kalau ada tim, dua bulan itu ada yang menangani dan tidak terlantar seperti tahun lalu...

Saya sudah menulis kisi-kisi, internal di grup ketulas. Namun ada baiknya saya arsipkan di sini biar tak terlupakan begitu saja. Siapa tahu bisa ditengok-tengok kalau perlu referensi. Atau bisa jadi acuan buat mereka yang ingin membuat podcast sendiri...

Sebelumnya disclaimer: ini bukan tutorial Audacity! Apalagi tutorial membuat podcast. Bukan! Ini hanyalah catatan persiapan setting Audacity, dan perkenalan editing untuk kasus Podcast KBK...

Menginstall Audacity

Salah satu yang saya harapkan dari rekrutan Tim Podcast adalah bahwa mereka memiliki koneksi internet yang stabil dan cukup untuk mengunduh dan mengunggah file rekaman. Lalu memiliki komputer. Entah itu laptop arau desktop. Entah apapun operating systemnya. Mau Windows, Mac, atau Linux, terserah.

Dari periode Kak Risna hingga saya teruskan, kami menggunakan Audacity untuk mengedit audio. Kami lihat-lihat, Audacity ini yang paling mumpuni. Lengkap, dan gratis! Sayangnya, Audacity belum ada di Android atau iOS. Tapi saya pikir pasti susah juga menggunakan Audacity di layar smartphone sih...

Saya sarankan untuk mengunduh gratis di website resminya. Pastikan memilih yang sesuai dengan operating system komputer kita...

Tentu saja, saya bebaskan mereka yang ingin menggunakan aplikasi lain. Asal bisa menyelesaikan pekerjaan saja, lah!...

Menginstall FFmpeg

Podcast KBK bersumber dari rekaman pertemuan KBK di Selasa keempat tiap bulannya, dari Februari hingga Oktober. Pertemuan diadakan di Telegram. Rekaman audio dari telegram berformat Ogg. Dan ini tidak langsung disupport oleh Audacity karena permasalahan lisensi!

Untuk bisa membuka (dan membuat) file Ogg (juga M4A dan WMA) di Audacity, perlu tambahan library FFmpeg. Library ini bisa diunduh secara gratis di url yang diberikan oleh Audacity Support. Ikuti petunjuknya di sana. Install, lalu restart Audacity...

Konteks Podcast KBK

Saya membagi satu file Ogg rekaman KBK Juli 2022 yang belum tuntas jadi podcast. Saya minta teman-teman baru di tim untuk mendengarkan dan mencoba mengeditnya. Santai, tak ada targetan. Karena untuk diunggah di Podcast KBK, sudah saya kerjakan. Biar familiar dengan Audacity saja...

Contoh untuk satu ulasan sebelum diedit

Biar teman-teman juga memahami, seperti itulah model rekaman dari pertemuan KBK. Mengetahui besarnya file, mengukur kekuatan jaringan internet, kemampuan komputer masing-masing untuk menanganinya, menghitung sekira berapa banyak waktu yang diperlukan hingga mendapatkan audio yang memuaskan untuk dijadikan podcast...

Di tahun-tahun sebelumnya, saat masih menggunakan zoom, rekaman berdurasi 3 jam penuh. Kebayang kan, berat filenya? Mulai tahun 2022 kemarin, mbak Rein dan saya mencoba merekam per bagian. Sepotong-sepotong. Sekaligus karena kami belum familiar juga dengan video conference di telegram. Masih belum menemukan hingga sekarang, berapa batas maksimal durasi conference...

Meski sudah berusaha memotong, tetap saja kadang terlupa. Ada presentasi yang bersambung. (Seperti rekaman yang saya berikan sebagai contoh. Namun sudah saya potong untuk mempermudah.) Atau ada kasus juga di mana presenter tetiba perlu menambahkan di bagian sesudahnya untuk bagian yang sudah lalu...

Penyuntingan untuk Podcast KBK, selama ini masih terbatas pada cut and paste saja. Yang perlu dipotong antara lain:

  • curhat terlalu personal
  • bagian kosong terlalu panjang
  • suara yang tak berkaitan dengan bahasan ("bentar ya, ganti headset dulu" dll, hp jatuh, anak manggil, nyuruh anak diem, ...)
Setelah "dibersihkan", tinggal 17 menit

Tak semua yang saya sebutkan itu bisa dipotong. Karena mungkin menghasilkan pembicaraan yang tidak bersambung dengan kalimat sebelumnya. Karenanya, saya sarankan untuk selalu cut, bukan delete. Dengarkan dulu hasilnya, baru teruskan atau undo...

Saya sendiri biasa membuka file Audacity baru, khusus untuk menyimpan potongan suara yang terlalu panjang. Siapa tau berubah pikiran belakangan. Dan pernah kejadian!...

Pengulangan kata karena gagap, "tic" (seperti eee, gitu, ...), tawa berkepanjangan, ... bisa dihapus sesuai selera penyunting. Pengambilan kutipan (atau tidak) juga sesuai selera...

Siap Regenerasi

Hasil akhir dari tahapan edit audio ini adalah file MP3 yang nantinya diunggah menjadi podcast melalui Anchor. Masih ada tahap membuat cover, mengunggah cover dan audio ke Anchor, menambahkan musik latar, dan juga caption. Namun itu nanti dulu. Sekarang masih tahap familiarisasi dengan Audacity... 

Perbandingan ukuran file dari Ogg mentah, Ogg yang sudah dipisahkan per ulasan,
Aup di Audacity, hingga MP3 siap unggah
 

Sampai saat ini sih sepertinya semua masih baik-baik saja. Belum ada keluhan dari teman-teman. Semoga terus demikian. Februari siap mengerjakan rekaman, Maret sudah bisa menghasilkan...

Pelan-pelan bertahap saya serahkan tanggung jawab. Semoga targetan Juli mandiri tercapai, akhir tahun sukses regenerasi!...

---

Update: Selanjutnya, silakan baca catatan pengunggahan audio ke Anchor.


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi