Minggu Pagi di Cannes
Minggu pagi tadi, saya dan Butet ke pusat kota. Kemarin kami mendapatkan informasi mengenai adanya Grand Vide Grenier (garage sale, atau lebih tepatnya attic sale) di bukit Suquet, kota tua Cannes. Butet bersemangat untuk pergi pagi. Dan benar-benar terlaksana! Sudah beberapa kali dia semangat keluar pagi di akhir pekan begitu, tapi lalu gagal saat hari—h! Hahaha.
Kami pergi dengan bus. Hanya ada tiap setengah jam sekali di hari Minggu, kami tak heran saat melihat bus yang datang sudah penuh. Terlihat banyak turis sebagai penumpang.
Di pusat kota, turis terlihat lebih banyak lagi. Padahal masih termasuk pagi. Belum jam 10. Memang cuaca cerah dengan matahari yang hangat.
Kami langsung naik ke Suquet. Jalur yang sama dengan kalau ke sekolah si Butet. Tapi berhenti di perbatasan kota tua saja. Pas perbatasan area vide grenier juga.
Grand Vide Grenier benar-benar besar. Grand. Di sepanjang tiga cabang jalan di Suquet, terdapat berbagai lapak digelar. Sebagian besar saya liat memang pedagang barang bekas. Namun ada beberapa yang benar-benar mengosongkan "loteng" mereka. Tampak beberapa lapak yang dikelola keluarga, dengan pakaian, buku, dan mainan sebagai barang dagangan.
Ada banyak sekali pengunjung di sana. Membuat saya sungkan mengambil foto. Sulit menghindari menangkap wajah orang. Dan saya malas minta izin juga. Belum tentu dipasang di web, blog, atau media sosial ini kok.
Jalan yang sebagian digunakan untuk vide grenier masih panjang lagi. Saya belum pernah ke daerah itu. Karenanya, tadi pagi Butet—yang sudah lebih mengenal area itu karena tak jauh dari sekolahnya—mengajak jalan berkeliling.
Wah, rasanya rugi sekali belum pernah jalan-jalan ke sana. Daerah kota tua yang satu itu terlihat tenang dan nyaman dengan jalan yang cukup lebar. Berbeda dengan jalan-jalan lain yang kecil dan seringkali penuh dengan turis. Ke mana saja saya 20 tahun ini ya?
Kami menyusuri jalan yang relatif sepi. Perjalanan kami memberi saya ide jalur lain untuk mencapai puncak bukit Suquet yang ditandai dengan Notre Dame de l'Esperance dan Musée de l'Exploration du Monde (Museum Eksplorasi Dunia). Biasanya saya naik melalui jalan khusus pejalan kaki yang menanjak cukup tajam. Ada jalur lain yang bertangga. Jalur yang tadi kami tempuh memang agak memutar lebih jauh, tetapi landai dan nyaman.
Kami memutar kembali ke arena vide grenier sesudah menyempatkan mengambil foto pemandangan Palais des Festivals yang sudah mulai berhias menyambut Festival Film yang akan dimulai Selasa nanti. Tak bisa sempat mengambil foto yang mantap. Terlalu banyak turis di sana.
Dari vide grenier, kami turun ke kota. Kami melewati pasar barang antik yang diadakan setiap hari Minggu di Allée de la Liberte, di sebelah kantor walikota. Melihat-lihat sebentar, kami mampir ke pasar sementara yang diadakan selama pasar utama Forville sedang direnovasi. Tak berniat belanja, kami tergoda membeli kroket ikan yang ternyata enak sekali!
Kami melanjutkan jalan-jalan ke tujuan utama, yaitu ke sebuah toko aksesoris. Butet ingin membeli jepit rambut di sana. Keinginan yang jadi lebih kuat karena sempat melihat di vide grenier ada yang menjual jepit rambut bekas dengan model idamannya tetapi tak ada warna yang diinginkannya.
Sudah menemukan jepit impian, kami lanjut ke supermarket. Saya perlu mi untuk makan malam. Siang sih tinggal menghangatkan sisa makanan Sabtu malam. Karenanya kami santai saja pulang berjalan kaki.
Tak terasa sudah hampir 3 jam kami berjalan-jalan di kota. Cuaca diramalkan mendung esok hari. Karena para artis sudah mulai berdatangan?
Comments
Post a Comment