Menonton Film Quinzaine des Cineastes 2025 Pertama

Kamis siang tadi saya menonton film kompetisi paralel pertama Festival Cannes 2025: Brand New Landscape, yang masuk seleksi Quinzaine des Cineastes.

Dijadwalkan mulai pukul 14.15, penonton diharapkan hadir sebelum pukul 13.50. Saya berangkat jam 1 dari rumah. Alhamdulillah bus tidak terlambat. Sebuah anugerah di masa Festival begini.

Kebetulan ada teman yang mendengar rencana saya dan berminat ikut menonton, dan dia tinggal di jalur bus yang sama. Dia naik duluan. Saya jadi lebih tenang karena ada info darinya, meski infonya sama dapat saat sudah berangkat ke halte. Hehehe.

Bus mengantar kami hanya sampai rue des Serbes. Dari sana, saya masih harus berjalan 800 meter lagi. Cuaca cerah, cenderung panas. Di Cannes ada banyak sekali orang.

Saya sudah memegang tiket yang saya beli online. Teman saya belum. Saat dia konek ke situs distribusi tiket, dinyatakan bahwa sudah penuh. Tak ada tiket lagi. Kami untung-untungan saja ke loket, berharap masih ada sisa tiket, dan alhamdulillah dapat!

Kami masuk Theatre Croisette sudah jam 13.40-an. Tidak ada antrian panjang di pintu masuk, ternyata sebagian besar tempat duduk sudah terisi. Kami mendapatkan tempat di tengah. Tak di depan, tak terlalu belakang juga. Perlahan makin banyak penonton yang datang, sampai terlihat penuh saat film dimulai pukul 14.20.

Film yang berjudul asli 見はらし世代 (Miharashi Sedai) ini berdurasi 1 jam 55 menit. Pemutaran tadi merupakan premier dunia! Keren, kan!? Dan sesudahnya, sang sutradara muda Danzuka Yuiga hadir untuk sesi tanya-jawab. 

Meski tak ikut bertanya, seru juga mendengar penjelasannya mengenai film yang merupakan karya pertamanya itu. Terutama tentang pemilihan judulnya, yang aslinya berarti "generasi yang dikucilkan".

Kami keluar dari teater sudah menjelang jam 5. Saya ajak teman saya naik bus untuk pulang, karena saya harus berangkat lagi kursus. Kamis ini dijadwalkan ujian. Karena itu saya sempat ragu untuk menonton. Tapi karena film Jepang, anggap saja sambil belajar! Hahaha. Jauuuuhhh....

Saat berjalan ke halte bus, ternyata Sensei menelepon sampai 3 kali. Beliau juga meninggalkan pesan vokal dan SMS. Lekas saya menelepon balik.

Sensei menanyakan apakah saya akan masuk kursus. Untungnya setelah menjawab masuk, saya terpikir bertanya apakah akan ada banyak yang masuk. Karena Sensei sempat menyatakan menunggu peserta semaksimal mungkin untuk mengadakan ujian. 

Rupanya saya satu-satunya yang bisa hadir. Dan Sensei tetap akan membuka kelas!

Saya katakan pada Sensei untuk tidak usah kursus saja Kamis ini. Beliau tinggal di kota sebelah. Harus melewati macetnya Cannes di saat Festival. Saya sendiri masih harus pulang dulu. Semua terburu-buru.

Begitulah akhirnya tak ada kursus hari ini. Saya bisa pulang santai berjalan kaki dengan teman. Untung saya membawa topi, karena panas matahari terasa menyengat kulit. 

Saya sendiri merasa belum siap ujian. Meski ujian ini internal saja, bukan sertifikasi, rasanya tetap ingin persiapan matang. Mendapat ekstra satu minggu, apakah saya jadi lebih siap? Kita lihat saja seminggu depan, apakah saya benar-benar akan lebih giat belajar. Heu....


Comments

Popular posts from this blog

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Perjalanan Bela Bangsa

Foto Kelas