Autotest Pertama

Pagi ini Butet melakukan autotesnya yang pertama. Satu dari dua yang diwajibkan dalam statusnya sebagai cas contact. Auto test, tes sendiri. Dan benar-benar dilakukannya sendiri...

Semalam dia sempat ragu. Apalagi saat membaca petunjuk pemakaian, dituliskan bahwa tes bisa dilakukan sendiri oleh orang dewasa di atas 18 tahun. Kalau belum, ya harus dilakukan orang dewasa...

Saya sih dari awal sudah bersiap mental, kalau-kalau tiba-tiba Butet merasa tak percaya diri dan meminta saya melakukan tesnya. Tak urung saya becandain juga anaknya, "Kamu lebih percaya sama orang Cina atau sama orang Prancis?" 

Pasalnya, autotest buatan Cina. Praktis petunjuk penggunaannya dicetak juga di Cina kan!? Meski tentu saja isinya dengan persetujuan MedNet yang ada di Jerman sih ya...

Prancisnya? Apoteker yang menjelaskan cara pemakaiannya kemarin. Yang sama Butet langsung disela,"Orang Prancis yang maskernya turun-turun melulu itu?" Dan memang maskernya si apoteker beberapa kali turun. Sepertinya ukurannya terlalu besar...

Kalau akhirnya Butet melakukan tesnya sendiri, itu karena dia lebih tidak percaya lagi pada saya! Hahahaha...

Bangun tidur, dia menyiapkan sendiri tesnya. Bahkan tak mau saya mendampinginya. Heu, benar-benar ibu yang tak bisa dipercaya ya, saya ini?... Tapi kl itu membuat anaknya lebih tenang, kenapa tidak?

Saya tinggalkan Butet di kamarnya setelah semua perlengkapan siap. Pintu terbuka, dan saya tak mengerjakan apa-apa. Siap sedia kalau dipanggil sewaktu-waktu. Dan memang Butet sempat memanggil saya untuk memastikan ini-itu...


Selesai mengambil sampel, kami harus menunggu 15 menit untuk memastikan hasilnya. Garis tanda bahwa tes dilakukan dengan baik sudah langsung muncul. Kami tinggalkan sekalian sarapan... 

Sesudah sarapan, kami lihat tak ada garis ke dua yang keluar. AlhamduliLlaah... Butet pun bisa berangkat sekolah dengan tenang...

Saat mengambil perangkat di apotik kemarin, apoteker sempat mengingatkan bahwa mungkin sekolah akan meminta surat pernyataan hasil negatif autotes. Tapi itu tidak dijelaskan di peraturan dari pemerintah. Jadi tergantung sekolah masing-masing...

Butet sekolah tanpa surat pernyataan. Saya bilang, kalau perlu bisa saya kirim lewat e-mail. Atau disusulkan besok pagi...

Saat Butet pulang, katanya tidak ada pertanyaan dari sekolah. Mungkin sekolah percaya saja akan kejujuran keluarga. Sekolah hanya menunggu kalau ada kabar positif saja. Kalau tidak ada kabar, berarti kabar baik alias negatif... 

Sampai saat ini alhamduliLlaah Butet baik-baik saja. Dan semoga terus begitu. Tapi tetap saja kami akan melakukan autotest ke dua yang dijadwalkan Sabtu. Atau lebih baik Minggu saja sekalian ya? Atau malah Senin pagi?...

Nanti saya ceritakan lagi, insya Allah... 😉


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi