Ucok Kembali Merantau Januari 2022

AlhamduliLlaah, Ucok sudah sampai di tempat tinggalnya di perantauan jam 3-an sore tadi. Setelah menempuh perjalanan total hampir 30 jam. Panjang amat? Emang! Karena keluar rumah jam setengah 11an siang kemarin!...

Ditemani Papa ke Bandara

Saat Ucok datang, saya tak bisa menjemputnya. Dan kali ini, saat dia mau berangkat lagi, saya pun tak bisa mengantarnya. Masalahnya sama: lutut kiri!

Ya, lutut kiri saya kambuh lagi. Padahal sebelumnya rasanya tak apa-apa. Saya masih sempat mengantar Butet kursus piano juga Jumat malam. Pulangnya, saya potong kuku kaki. Duduk di lantai beralas bantalan kursi. Saat berdiri itulah terasa kaki saya tak bisa diluruskan!

Dingin? Rasanya ga sebegitunya. Saya tak menunggu Butet di luar. Saya menunggu dengan hangat di dalam mobil... Capek? Ya capek normal lah, di akhir pekan... Tapi mungkin akumulasi keduanya...

Meski kecewa tak bisa melepasnya di bandara, jelas saya tak berani menyetir dengan lutut seperti ini. Takut ada masalah saat injak kopling. Apalagi jarak jauh begitu. Dan baru mulai terasa sakitnya...

Ucok sendiri tak berharap saya mengantarnya. Dia sudah bersiap naik bus saja. Toh siang ini. Ada busnya. Tidak perlu panggil Uber segala. Mungkin ditemani sampai halte bus airport yang tak jauh dari rumah...

Tapi saya mengarahkan suami untuk menemaninya. Kasihan. Sudah liburannya penuh cerita, perjalanannya juga masih panjang. Belum lagi persoalan pandemi yang membuat aturan tiap negara jadi berubah-ubah tak jelas begini... 

Transit di Munich

Ucok dan papanya berangkat menggunakan Uber. Bus airport mahal, tiketnya. Untuk dua orang, harganya setara dengan tarif Uber! Langsung naik dari depan rumah, pula! Tak perlu jalan ke halte membawa koper besar. Untuk pulangnya yang sendiri sih, papanya naik bus saja. Apalagi halte turunnya adlah halte biasa yang sekat rumah...

Ucok dilepas sesudah makan siang cepat. Sandwich saja. Masih terlalu pagi, sebenarnya. Tapi tak apa. Penerbangannya agak tanggung: 13.20-14.20. Tanpa hidangan makan siang, tentunya!...

Saat berangkat transit di Frankfurt, kali ini untuk pulangnya transit di Munich. Ucok sudah siap dengan mengunggah segala surat-surat yang dperlukan untuk bisa memasuki wilayah Jerman yang saat ini sedang tinggi kasus Covid-19-nya. Meski hanya transit, ada aturan spesial juga. Tapi hanya surat-surat saja...

Jerman tidak meminta tes antigen. Tapi kalau pun diminta, Ucok juga sudah siap. Dia sudah tes antigen Jumat sore seperti yang disyaratkan untuk memasuki Swedia...

Ucok harus transit hampir 6 jam untuk menunggu pesawatnya ke Stockholm. Kali ini, tiketnya bukan kelas bisnis. Tak ada lounge spesialnya...

Menginap di Stockholm

Ucok sampai Stockholm jam 11 malam. Kami sudah memesan kamar hotel untuknya di bandara. Sekalian menunggu pesawat ke Visby yang baru ada keesokan harinya...

Hotelnya tentu saja tak semewah saat dia terjebak di keberangkatannya pertama kali dulu. Waktu itu kan maskapai yang membiayai karena ada perubahan jadwal penerbangan yang membuatnya tak bisa mengejar pesawat ke Visby. Kalau kali ini kan memang pilihan sendiri. Jadi ya hotelnya dengan budget sesuai kemampuan ortunya lah ya!...

Lagipula ke hotel hanya untuk numpang tidur saja. Biar bisa tidur nyaman. Tak terlunta-lunta di airport. Bisa mandi juga. Dan sarapan, yang sudah termasuk di dalam tarif. Meski sarapannya katanya mengecewakan...

Situasi Visby yang Agak Menegangkan

Perjalanan lancar sampai ke Visby. Ucok bisa masuk kamarnya dengan lancar. Kuncinya yang hilang bersama tasnya sudah diperbarui dan bisa dititipkan ke teman seapartemennya, yang kemudian bisa langsung diambilnya. Tak perlu menunggu hari kerja...

Saat menulis ini, kami belum berkabar lagi. Mungkin Ucok juga sedang makan malam. Saya minta dia mentraktir teman yang dititipin kunci. Mungkin mereka sedang keluar. Ucok memang bilang berencana ke kedai burger langganannya. Burgernya enak, katanya. Makanya dia tak mau kami traktir burger selama liburan di sini...

Kami sebenarnya agak penasaran dengan suasana Visby saat ini. Ucok sebenarnya sempat menyinggung tentang Rusia yang berlatih perang mepet-mepet ke Swedia, yang dalam hal ini Pulau Gotland. Dan kemarin, kami membaca berita tentang diperkuatnya basis militer Swedia di Gotland. Diberitakan tentang tentara yang berpatroli di pusat kota Visby. Tapi memang pelabuhan terletak di pusat kota Visby...

Kalau sudah begini, ya cuma bisa berdoa. Semoga suasana tidak memanas. Semoga semua aman-damai senantiasa. Semoga semua baik-baik saja... 

Semoga Ucok selalu sehat, dimudahkan dan dilancarkan segala langkahnya termasuk ibadahnya, sukses studinya, kami bisa berkumpul lagi insya Allah di bulan Juni nanti. Aamiin... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi