Kewajiban Autotest bagi Cas Contact

Hari ini, Butet sekolah seperti biasa. Tak urung, sesudah mengantarnya, saya tak langsung bersantai-santai. Tetap siap sedia kalau-kalau ada telepon dari sekolah entah untuk apa...

Lagipula hari ini saya harus kembali aktif bertugas. Bertugas co-host di zoom pengajian. Tak bisa santai berganti baju ke daster. Jaga-jaga kalau tahu-tahu harus buka kamera...

AlhamduliLlaah semua lancar. Pengajian lancar, Butet juga lancar sekolah sampai tengah hari. Ya, tengah hari saja. Seperti biasa kalau hari Rabu...

Pulang sekolah Butet cerita empat temannya absen; satu yang kasus positif kemarin itu; satu yang makan bersama lalu tes dan ternyata positif!; satu lagi yang makan bersama lalu tes dan sebenarnya negatid namun kemudian mulai bergejala; dan satu yang lari bersama dan belum vaksin sama sekali! 

Untuk yang belum vaksin ini memang prosedurnya adalah langsung karantina 7 hari. Tes baru dilakukan di hari ke 7 itu... Ini membuat Butet kesal: kok yang nggak vaksin malah lebih enak dan tidak rumit ya?... Dan saya sepakat!...

Tadi pagi Butet menyerahkan surat hasil negatif tes antigennya kemarin. Tak ada instruksi selanjutnya dari vie scolaire (semacam tata usaha sekolah), katanya. Butet juga tak sempat menanyakan ke wali kelasnya --yang kebetulan mengajar di kelasnya hari ini-- sesuai rencana. Hari ini kelas sibuk dengan pembahasan penjurusan nanti di lycée (SMA). Tapi itu cerita lain lagi saja...

Meski tak ada instruksi jelas, petugas tata usaha yang menelpon saya untuk menjemput Butet kemarin sempat memberitahukan kewajiban autotes di hari ke 2 dan ke 4. Dan ini sejalan dengan keputusan pemerintah Senin lalu itu. Karenanya, saya dan Butet ke apotik untuk meminta perangkat autotes...

Pemerintah sudah mengumumkan menyediakan 2 perangkat autotes gratis kepada para cas contact. Dengan syarat bahwa mereka sudah memiliki skema vaksin lengkap! Dan sudah melakukan tes antigen atau PCR dengan hasil negatif, tentu saja...


Cukup dengan menunjukkan bukti tes negatif dan menandatangi pernyataan seperti yang ada di foto di atas itu, kita bisa memperoleh perangkat autotes dari apotik manapun. Tidak harus misalnya dari apotik yang melakukan tes antigen sebelumnya...

Kalau kami ke apotik yang sama, itu karena kepraktisan saja. Petugasnya yang selalu ramah adalah salah satu faktornya. Kebetulan tempat tinggal kami diapit dua apotik yang berjarak hampir sama. 

Biasanya kami ke bawah. Lebih praktis karena searah ke swalayan atau kalau mau ke kota. Tapi sejak apotik pindah ke lokal yang lebih besar di sebelah lokal lama, petugasnya jadi berbeda. Memang ada pergantian pemilik juga. Kami pun memilih berganti apotik...

Heu, maaf ngelantur... 

Singkatnya, kami mendapatkan dua pak autotes plus penjelasan dari apoteker kapan dan bagaimana menggunakannya...


Apoteker meminta Butet untuk melakukannya sendiri. Kamis dan Sabtu. Dijelaskannya dengan sabar tahap-tahapnya. Sambil sekali-sekali melempar pandang ke saya, seakan meyakinkan kalau saya bakal mendampinginya...

Tentu saja saya akan mendampingi Butet! Tidak masalah! Terus terang saya lega bahwa bukan saya yang harus melakukan tesnya... 😅

Semoga hasil tesnya negatif semua. Karena kalau sampai hasilnya positif, harus segera melakukan tes antigen atau PCR lagi. Dan harus memulai lingkaran isolasi... NauzubiLlaahi min dzalik...

Semoga semua lancar-lancar dan sehat-sehat saja ya... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi