Stage 3e Butet : Hari Pertama

Kemarin aku tidak menulis. Nulis sih, sebenarnya. Tapi nggak selesai. Dan nggak akan diterusin, sepertinya. Karena tadinya buat nulis kompakan komunitas Mamah Gajah Ngeblog...

Kemarin, banyak kehebohan. Berkaitan dengan stage alias internship alias kerja praktek Butet yang dimulai hari ini...

Kerja Praktek Wajib Kelas 3 SMP

Sistem pendidikan di Prancis mewajibkan anak 3e (troisieme, kelas 3 SMP) untuk melakukan stage. Tentu saja di sini para siswa tidak kerja "beneran". Mereka melakukan observasi saja...

Stage dilakukan selama 5 hari. Jam kerja maksimal hanya 30 jam saja. Tidak digaji. Namun beberapa tempat stage menyediakan makan siang...

Tujuan dari stage ini adalah memperkenalkan dunia kerja ke anak-anak. Tidak hanya bagaimana nanti saat bekerja, tapi juga mengenalkan pekerjaan itu sendiri. Agar anak-anak mendapatkan gambaran saat penjurusan di SMA nantinya...

Karenanya siswa diminta mencari tempat stage yang sesuai dengan cita-cita, atau paling tidak minat mereka. Disarankan untuk tidak stage di tempat kerja orang tua. Agar merasakan bagaimana proses mencari kerja...

Koneksi Papa

Saat mulai dibagikannya formulir stage bulan Oktober lalu, Butet masih bercita-cita menjadi psikiater. Namun jelas tak mungkin stage di klinik psikiatri. Ataupun psikologi. Stage di bidang kedokteran pun sedang tidak memungkinkan. Yang ini karena pandemi...

Butet sempat tertarik stage di dokter mata. Namun kemudian batal. Saya tawarkan untuk mencoba ke museum kota kami. Mengingat minatnya ke bidang seni. Tapi dia tak mau...

Butet lebih memilih tawaran papanya untuk stage di kantor bekas rekan kerjanya dulu. Bidang imagerie medicale. Yah, nyambung sama bidang kesehatan lah ya. Dan ada gambar-gambarnya? Hihihi...

Meski lewat kenalan, tetap saja Butet harus menjalani semua prosedurnya. Mengirimkan surat permohonan, lalu menunggu keputusan dari HRD dan pimpinan perusahaan...

AlhamduliLlaah diterima. Meski sempat agak ragu karena adanya keputusan pemerintah yang mewajibkan wfh bulan Januari kemarin, yang baru berakhir 2 Februari lusa...

Teman yang Menyusahkan

Salah satu sahabat Butet belum menemukan tempat stage juga sampai Januari kemarin. Butet tawarkan padanya apakah dia berminat stage di tempat yang sama. Katanya oke...

Baiklah. Tentu saja oke tidak cukup. Masih harus menanyakan ke perusahaan apakah mungkin menerima satu stagiaire lagi, lalu menjalani proses yang sama dengan Butet sebelumnya...

Singkat kata, dia diterima. Perusahaan sudah mengirimkan surat ke sekolah juga...

Dua akhir pekan yang lalu, tau-tau anak ini memberi kabar bahwa dia mau stage di tempat lain! Katanya bank yang dikiriminya permohonan stage akhirnya menjawab bisa. Dan dia memilih ke sana saja! 

Tentu saja kami kesal. Sudah ditolong kok tau2 berubah pikiran!

Dan ternyata tak cukup itu!

Sejak Selasa, sesudah brevet blanc, teman Butet ini dinyatakan cas contact. Adiknya positif. Karena keluarganya anti vaksin, teman Butet harus dikarantina meski tak bergejala. Baiklah. Mungkin itu hikmah dia tidak jadi stage bersama Butet...

Beberapa hari kemudian, dia mulai bergejala. Dan kemarin malam, dia kasih kabar kalau ternyata autotest positif! Oke. Itu musibah. Yang membuat kesal adalah bahwa dia tak sigap melakukan antigen atau PCR untuk mengonfirmasi autotest-nya!

Konfirmasi positif akan diikuti dengan pendataan cas contact. Butet makan siang bersama sahabatnya itu Selasa lalu. Jelas, kami sangat menunggu kabar konfirmasinya!

Protokol Perusahaan

Suami saya mengabarkan secara informal ke rekannya. Katanya, perusahaannya menerapkan protokol mewajibkan karyawannya untuk wfh jika dinyatakan cas contact. Karenanya, ada kemungkinan Butet tidak bisa stage jika dinyatakan cas contact...

Tak mau rugi waktu, kami memutuskan untuk melakukan tes antigen sebelum berangkat stage. Karena saya yakin teman Butet bisa cepat kasih kabar. Negatif! Saya minta Butet mendesak temannya untuk segera tes juga...

Butet tetap stage. Dan teman Butet baru mengirim kabar sore, saat Butet sudah selesai. Positif! Butet langsung mengomunikasikannya pada pembimbing stage-nya di perusahaan. Saat menjemput, pembimbing yang juga bekas rekan suami saya itu mengatakan bahwa akan berkonsultasi ke HRD karena HRD lah yang membuat keputusan...

Besok?

Sampai saat saya menulis ini kami tak menerima kabar dari sekolah. Seharusnya orang tua sahabat Butet melapor ke sekolah, membuat daftar cas contact, yang kemudian digunakan sekolah untuk mengontak orang tua siswa dalam daftar itu. Tapi tak ada!

Kami juga belum menerima kabar dari perusahaan tempat stage. Semoga saja kalau ada kabar bahwa Butet tak boleh masuk, itu sebelum kami berangkat. Soalnya lumayan juga tempat stage Butet berlokasi di Sillicon Valley-nya Prancis yang terletak 15 km dari rumah. Bukan apa-apa. Tiap jam pulang-pergi kerja, pasti jalanan macet!...

Stage-nya sendiri gimana tadi?

Heu, mungkin besok saja ceritanya ya!?... 🥱😅


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi