Mati Listrik 6 Jam!

Sabtu 24 Mei 2025 ini, bagian barat département Alpes Maritimes dan bagian timur département Var mengalami mati listrik yang berlangsung hingga 6 jam lebih!!!

Mulanya, kami merasakan bahwa wifi di rumah tidak jalan. Tak masalah. Masih ada koneksi 5G. Perlu beberapa saat sebelum kami sadari bahwa listrik mati! 

Saya lihat boulangerie depan rumah pun mati lampu. Dan saya dengar tetangga di atas berteriak berbincang dengan entah siapa dan mengatakan, "Vous aussi?", Anda juga? Ya sudah, sabar saja kalau begitu. Biasanya juga tak lama.

Butet yang pertama merasakan bahwa ada masalah dengan koneksi 5G kami. Tak lama kemudian, koneksi lenyap! Butet yang batere ponselnya minim mengirim nomor ponsel temannya ke saya. Jaga-jaga kalau perlu kontak dengan temannya itu berkaitan dengan janjian mereka malamnya dan listrik belum menyala juga. 

SMS-nya tak terkirim. Ternyata, kami juga kehilangan sinyal seluler! 

Awalnya masih tenang. Setelah satu jam, dua jam, ... Ada kekhawatiran juga.

Bagaimana makan siang kami sedangkan kompor pun bertenaga listrik? Pesan antar pun tak bisa tanpa koneksi internet untuk aplikasi. Telepon langsung ke restoran pun tak mungkin tanpa sinyal seluler.

Membeli langsung? Mesin pembayaran tentu tak berjalan tanpa listrik dan koneksi. Kami tak banyak memegang uang kontan karena sudah terbiasa menggunakan kartu untuk transaksi sehari-hari. Sedangkan mesin ATM tentu saja tak berfungsi.

Dan bagaimana nasib bahan makanan yang kami simpan di lemari beku? 

Paksu keluar rumah di tengah hari untuk melihat suasana, mencari informasi lingkup mati listrik sampai di mana. Dia kembali sekitar satu jam kemudian, membawa dua sandwich isi salmon yang tersisa di boulangerie di kota. Paksu menceritakan bahwa tidak ada listrik di sepanjang perjalanannya hingga pusat kota Cannes. Kabarnya demikian juga di kota tetangga, Antibes. 

Pukul 14 saya mengajak Butet untuk ke médiatheque (perpustakaan kota). Ada jadwal pertemuan Club Lecture. Tak yakin bakal tetap dilaksanakan. Tapi toh, di rumah kami nggak ngapa-ngapain juga kan!? 

Kami berjalan kaki ke pusat kota Le Cannet. Kami melihat apotek, poisonnerie, dan boulangerie yang tutup. Karyawan swalayan terlihat duduk-duduk di depan pintu yang bertuliskan tidak melayani pembeli kecuali untuk roti (baguette)!

Kami melihat jalanan tetap lancar meski tanpa lampu lalu-lintas. Mungkin karena memang cukup padat juga di musim festival, jadi pada dasarnya orang-orang tidak memacu kendaraannya?

Sampai di dekat médiatheque, kami lihat sebuah tabac (lit. toko rokok, yang juga menjual koran dan majalah) dengan lampu menyala! Dan di médiatheque, terlihat petugas baru membuka rolling door. Rupanya listrik kembali sekitar 5 menit sebelum kami tiba!

Butet memutuskan untuk pulang mengambil laptop agar bisa belajar di mediathéque. Ternyata listrik di rumah belum pulih. Namun sudah ada sinyal seluler dan 5G! Butet pun kembali ke mediatheque. Lumayan, sambil menumpang isi daya ponsel! Hehehe.

Club Lecture berjalan lancar. Banyak peserta yang sudah mendaftar akhirnya tak hadir. Terlihat dari kursi yang tersedia yang tetap kosong sampai akhir acara. Beberapa peserta datang terlambat, dan bisa dimaklumi.

Paksu mengabarkan bahwa listrik baru kembali menjelang jam 4! Total hampir 6 jam tak ada listrik di rumah kami! Tentu saja belum pernah terjadi sebelumnya. Butet menanyakan apakah saya pernah mengalami mati lampu sepanjang itu di Indonesia, dan saya jawab tidak. 

Siaran pers dari Pemda Département Alpes Maritimes

Belakangan kami mendapat informasi bahwa padamnya listrik disebabkan karena adanya tindak kriminal: dimulai dengan pembakaran sebuah gardu listrik, diikuti dengan penggergajian tiang menara listrik yang membuatnya roboh!

Dilaporkan ada 160 ribu rumah tangga yang kehilangan aliran listrik selama paling tidak 4 jam. Listrik baru kembali normal sepenuhnya menjelang pukul 17 sore.

Tanpa listrik, gardu seluler dan internet memang tak mungkin berjalan. Seperti kami, banyak yang mempertanyakan apakah tak ada solusi darurat bagi dua infrastruktur penting itu?

Praktis selama 4 jam kami terputus kontak dari dunia luar. Heu, mungkin terdengar berlebihan. Tapi dengan Si Ucok di rantau dan keluarga besar di Indonesia, keder juga menyadari bahwa kami tak bisa berkabar sama sekali begitu dengan mereka!

Namun saya sudah cukup bersyukur bahwa kami bertiga ada di rumah di awal kejadian. Bukan sedang di dalam lift, atau dalam perawatan di rumah sakit. 

Atau yang sepertinya sederhana saja: sedang perawatan di salon, seperti yang Butet lihat saat perjalanan mengambil laptop. Ada beberapa klien dengan rambut bertempelkan papan-papan pewarna yang hanya pasrah menunggu saja. Entah apa jadinya dengan rambut mereka.

Atau saat sedang meninggalkan anak kecil di rumah. Yang ini dialami oleh sahabat saya. Meski hanya hitungan sebentar, saat listrik padam saja anak pasti sudah cukup panik kan!? Apalagi dengan tambahan tak bisa menghubungi orang tuanya. 

Anak sahabat saya sudah cukup besar dan semua aman-aman saja karena memang tidak ditinggal lama dan tidak jauh juga. Namun ini jadi pengingat untuk berhati-hati meninggalkan anak kecil sendirian di rumah.

Semoga tidak terulang lagi, dan tidak akan terjadi di tempat lain juga.

Btw, makanan di lemari beku kami aman. Semua masih beku sempurna. Memang merek menjanjikan ketahanan suhu dalam kulkas hingga 6 jam sesudah mati listrik. Asal tak sering-sering dibuka-buka, tentunya ya!


Comments

  1. Duluuuu waktu pulang dan mati listrik, adalah waktu yang tepat untuk ibukku istirahat alias tidur siang. La gimana lagi. Wong di luar juga hujan. Suamiku ketawa-ketawa ngeledek. Padahal akhirnya ikutan tertidur juga. 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha. Jadi kangen hujan tropis di Indonesia 😍

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menengok Ketentuan Pemberian Nama Anak di Prancis

Perjalanan Bela Bangsa

Foto Kelas