Lockdown 2.0 - Hari ke Dua Puluh Enam

Hari ini saya pilek berat. Memang sejak kemarin udara terasa makin dingin. Sesudah Walk at Home, saya tak langsung kembali mengenakan gilet yang sudah hampir tak lepas sejak beberapa hari ini. Saat suhu badan kembali normal, barulah tersadar bahwa jendela masih terbuka. Langsung pileklah saya...

Sebagai penyandang asma, pilek merupakan penyakit ringan yang cukup menyiksa. Nafas jadi lebih pendek lagi, lelah lebih cepat datang. Obatnya hanya istirahat. Barang mahal buat ibu rumah tangga...

Tapi siang tadi saya paksakan juga. Dengan bantuan paracetamol, saya bisa tidur lebih dari satu jam. Terbangun saat Butet mengirim SMS, memberi tahu bahwa dia sudah naik bus. SMS yang dikirim atas kesepakatan kami jika dia pulang sendiri...

Saya merasa enakan saat bangun tidur. Tidak lagi sakit kepala. Tapi hidung masih meler. Yang sayangnya tidak terbantukan oleh kenekatan saya tetap menyiapkan makan malam. Padahal saya bisa saja meminta bantuan Ucok atau memesan delivery...

Besok saya harus mengerem. Ibu-ibu kan dilarang sakit lama tuh!... 😜

Malam ini Presiden Macron berpidato mengenai pandemi. Lockdown yang sedianya akan dibuka 1 Desember, diperpanjang hingga minimal 15 Desember. Dengan syarat pencapaian target penurunan kasus dan pasien ICU. Mulai 15 Desember, tidak diperlukan lagi attestation untuk keluar rumah. Namun diberlakukan jam malam mulai pukul 21 hingga 7 pagi. Kecuali tanggal 24 dan 31 Desember...

Perpanjangan lockdown disertai perlonggaran beberapa aspek. Antara lain aktivitas fisik yang tadinya terbatas 1 km selama 1 jam, jadi 20 km dan 3 jam! Yang ditunggu-tunggu tentunya diperbolehkannya toko-toko untuk kembali buka mulai Sabtu ini. Melegakan dalam rangka persiapan Ucok merantau ini...

Semoga semua lekas kembali aman, nyaman, tanpa kekhawatiran... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah