Lockdown 2.0 - Hari ke Empat

Kembali sekolah. Masih masa pandemi. Bedanya, kali ini status kembali lockdown. Di luar. Di dalam sekolah sih tak ada bedanya. Hanya bahwa masker yang tadinya diwajibkan mulai usia 11 tahun, sekarang jadi wajib mulai CP (Cours préparatoire = kelas 1 SD). Selain itu semua sama dengan sebelum libur musim gugur kemarin...

Kalau ada bedanya, itu karena status siaga darurat akibat kejadian-kejadian belakangan ini.  Terlihat empat polisi yang menjaga di lingkungan sekolah, selain satu polisi lalu-lintas seperti biasa...

Sebelum berangkat, kami sudah berpikir bahwa mungkin tidak bisa parkir karena plan vigipirate ini. Untung saja Butet menurut untuk mempersiapkan diri didrop di pinggir jalan. Tadi pagi sebagian parkir di depan sekolah ditutup untuk keamanan akibat pembangunan pagar dan gedung accueil di sekolah Butet yang sudah dimulai sejak September. Tak ada tempat untuk memarkir mobil dan mengantarkannya sampai depan gerbang seperti biasa...

Jam 11 pagi diadakan mengheningkan cipta untuk mengenang pak guru yang meninggal dunia. Juga untuk korban kejadian di Nice kemarin. Sekolah mempersilahkan para siswa yang ingin berdo'a untuk bebas ke kapel sepanjang hari ini...

Butet sekolah mulai jam 8 pagi hingga setengah 5 sore. Sebenarnya ada jam kosong dari sesudah jam makan siang, setengah 2, hingga setengah 4. Tiga setengah jam kosong tentu longgar untuk pulang makan siang. Namun dengan plan vigipirate, Butet ragu. Memang ada pemberitahuan bahwa mereka yang makan di luar sekolah hanya boleh masuk pada saat gerbang dibuka, pukul 13.15-13.30. Karenanya, dia memilih tinggal di sekolah saja...

Ternyata katanya pada prakteknya tidak seketat itu. Dia bisa pulang dan kembali ke sekolah sesuai jadwalnya. Yah, untuk lain kali... Lebih baik dia makan di kantin ketimbang ragu dan membuat masalah untuk sekolah...

Semoga semua lekas kembali aman, nyaman, tanpa kekhawatiran... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah