Lockdown 2.0 - Hari ke Lima

Hari ke dua Butet kembali sekolah. Berangkat pagi, lalu lintas lancar. Jalanan memang terasa lebih sepi. Karena hanya mengedrop di pinggir jalan, belum jam 8 juga saya sudah sampai rumah lagi...

Saat menjemput, saya bertemu dengan dua sejawat sesama penjemput; seorang nenek yang sudah biasa ngobrol dengan saya sejak dua tahun yang lalu (tahun pertama Butet di collège), dan seorang ibu yang baru mulai ngobrol tahun lalu. Kami membicarakan pandemi, lockdown, dan cuaca yang dua hari ini mendung saja. Juga kabar mengapa si nenek tak terlihat selama beberapa hari sebelum libur musim gugur kemarin... Tidak, si nenek tidak sakit... Syukurlah...

Rupanya wali kelas Butet merupakan kasus kontak. Beliau harus karantina mandiri. Pantas saja dua hari ini tidak mengajar Histoire-Geographie (Sejarah dan Geografi) ataupun Education morale et civique (Pendidikan moral dan kewarganegaraan) yang dipegangnya... Entah apakah besok beliau masih absen. Sampai saat saya tulis ini, pronote masih mencantumkan presensinya...

Hari ini saya menerima beberapa pertanyaan lagi mengenai kondisi Prancis. Pertanyaan yang berulang membuat pikiran saya tidak tenang. Jadi was-was... Sampai saya beride menanyakan kabar teman-teman pengajian. AlhamduliLlaah mereka yang tersebar di selurih penjuru Prancis tetap baik-baik saja, seperti kami di sini...

Kepada yang bertanya ke saya, saya mintakan do'a saja untuk kami dan semua muslim di Prancis. Saya minta untuk selalu bertabayyun dalam menerima berita. Jangan sampai terjebak konten sensasi para pengejar klik dan like... 😒

Semoga semua segera kembali aman, nyaman, tanpa kekhawatiran... 🙏

Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah