Saat si Gadis Mulai Bisa Mengenakan Pakaian Mamanya

Hari ini Isra' Mi'raj. Tidak libur di Prancis. Tapi perwakilan Indonesia di Prancis ikut libur. Ada dua teman bercerita menelepon masing-masing kedutaan Paris dan konsulat Marseille berkali-kali. Tentu saja tak ada yang mengangkat telepon! 😂

Pagi ini, Butet melihat prakiraan cuaca bahwa suhu di Cannes cukup hangat. Dia meminta ijin meminjam jaket jeans yang saya beli saat soldes kemarin. Satu-satunya barang soldes yang saya beli. Belum saya pakai sendiri...

Kenapa Butet sampai harus meminjam? Bukannya saat soldes banyak belanja untuknya?...

Banyak. Bahkan banyak sekali. Kebanyakan celana panjang. Karena memang dia tumbuh cepat sekali tahun lalu. Celana-celananya tahun lalu sudah kependekan... Kami juga membeli banyak sweater untuknya. Anak gadis remaja satu itu tidak mau lagi mengenakan sweater yang sama dalam satu minggu!... 🙄

Memang kami sengaja memanfaatkan soldes juga. Di mana pakaian didiskon sampai 50 bahkan 70%. Kami memesan online dengan niatan memanfaatkan fasilitas boleh tukar di toko jika ada masalah. AlhamduliLlaah semua relatif baik-baik saja. Relatif. Karena beberapa celana panjang kebesaran. Cuma tak ada pilihan. Karena itu sudah ukuran paling kecil... 😅

Sudah saya ingatkan untuk membeli jaket tipis, kalau bisa sekalian yang anti air untuk musim peralihan atau saat hujan di musim panas. Namun dia malah menumpuk t-shirt lengan pendek saat ada promosi pasca soldes. Dan saya membiarkannya. Karena t-shirtnya biasa diperbarui di Indonesia 2 tahun sekali dan tahun lalu tak bisa. Apalagi harga t-shirt dibanting menjadi 2 euro-an saja 🤑

Kalau Butet meminjam jaket saya, bukan berarti dia sebesar saya. Tinggi sudah hampir sama, memang. Tapi lebar, dia cuma setengahnya 🤓 Kebetulan trend saat ini adalah oversize. Jadi jaket saya terlihat oke-oke saja membalut tubuh mungilnya. Membuat saya jadi berpikir, apakah saya akan sampai hati mengenakannya sendiri?... 🤔😁

Hari ini bukan pertama kalinya Butet meminjam jaket saya itu. Kamis lalu, saat jalan-jalan di kota bersama sahabatnya, dia sudah mengenakannya. Namun tetap saya tak menyangka bahwa dia akan mengulanginya untuk ke sekolah...

Seperti image sekolah swasta standar, siswanya terdiri atas anak-anak orang kaya. Pakaian mereka beragam dari merk menengah hingga merk lux. Butet tak merasa masalah mengenakan pakaian sederhana. Teman-teman dekatnya, meski orang kaya, juga bukan tipe yang memperlengkapi anak dengan barang mewah...

Tapi Butet punya standar. Meski sederhana, kualitas tak boleh dikesampingkan. Padu-padannya harus serasi. Dan dia tak mau mengenakan pakaian yang jelas terlihat bahwa itu merk untuk dewasa! Untuk tidak mengambil istilah merknya orang tua!... 😝

Jaket saya, termasuk dari merk kesukaan ibu-ibu berumur. Tapi memang modelnya standar. Jeans hitam bisa dipakai siapa saja. Dari anak hingga dewasa dan lanjut usia... 😉

Apakah ini permulaan periode anak perempuan bertukar pakaian dengan ibunya? Ah, paling searah saja, karena saya tak semodis itu. Tapi saya pernah meminjam sepatu Butet sih. Ukuran kaki kami sudah sama sejak setahun ini...

Lalu sepertinya Butet hanya akan meminjam jaket-jaketan saja... Karena baju-baju saya tidak modis, warna orang tua, dan kebanyakan batik. Celana? Jelas tidak mungkin!!!... 😂😂😂


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah