Workshop Membedah Karakter pada Fiksi

Weekend ini kembali diberlakukan lockdown parsial di daerah kami. Banyak yang mengeluh dan marah. Pasalnya, cuaca sudah mulai nyaman di tenggara sini. Sabtu dan Minggu ini cerah sekali. Matahari terang, suhu udara hangat menyenangkan. Namun kami hanya boleh keluar selama satu jam saja dalam lingkup 5 km dari rumah...

Weekend ini seharusnya ada finish rally sepeda Paris-Nice. Namun karena diberlakukannya lockdown parsial, finish tidak bisa dilakukan di Promenade des Anglais di pesisir pantai Nice. Finish dipindahkan ke Levens. Nama event tetap Paris-Nice. Levens juga masih dalam departemen Alpes Maritimes sih. Tapi di daerah atas, bukan di daerah pesisir...

Kami sendiri sekeluarga tak ada niatan ke luar berjalan-jalan. Hanya suami yang belanja ke swalayan Sabtu sore dan membeli kue dari boulangerie depan rumah Minggu siang. Lalu Minggu sore saya dan suami ke boucherie halal, belanja daging dua mingguan. Tak lupa bermasker dan membawa attestation, tentunya... Seperti weekend biasa saja...

Sabtu pagi, saya mengikuti workshop Membedah Karakter pada Fiksi yang diadakan oleh KLIP dengan program barunya Ruang Berbagi. Workshop diadakan online, tentunya. Via Zoom. Kalau tidak, bagaimana mungkin saya bisa bergabung, kan!?... Lalu diadakannya pagi CET. Sore WIB. Pas sekali dengan waktu luang saya, karena seperti weekend biasa dalam keluarga saya, aktifitas dimulai agak siang!... 😴 

Tidak seperti saat mendaftar untuk gathering 30 Hari Bercerita bulan Februari yang lalu, kali ini saya mendaftar workshop cukup cepat. Kebetulan saya online Facebook hanya beberapa menit sesudah tawaran mengikutinya di post-kan di fbg KLIP. Cepat, isi formulir! AlhamduliLlaah mendapat satu tempat dari 40 yang ditawarkan...

Workshop diisi oleh Rijo Tobing, salah satu peserta KLIP yang juga telah menerbitkan empat buku. Dua dalam bahasa Inggris, dan dua dalam bahasa Indonesia. Satu buku lagi akan terbit bulan April menjelang... 

Di awal workshop, Rijo menjelaskan mengenai menulis kreatif, yang didalamnya selalu ada fakta dan opini. Perbedaan terletak pada penggunaan data untuk non fiksi dan imajinasi untuk fiksi. Rijo lalu mengingatkan tentang elemen-elemen menulis kreatif yang terdiri dari karakter, setting, alur, dan tujuan penulisan...

Dari sini Rijo mulai membedah elemen karakter yang merupakan tema inti workshop. Dimulai dari pembangunannya; macam-macam karakter dan berbagai sumber referensi untuk menciptakan karakter pada tulisan kita...

Rijo memaparkan penggunaan Character Development Storyboard (CDS) agar karakter dipercaya pembaca. Diberikannya 50 contoh pertanyaan yang bisa digunakan sebagai pedoman. Tak perlu digunakan semua. Sesuai kebutuhan tulisan saja. Namun semakin banyak, akan semakin kuat pula karakter yang kita ciptakan...

Selain CDS, Rijo juga memaparkan tentang Character Evolution Worksheet (CEW) untuk menganalisa perkembangan karakter dalam menghadapi insiden. Bagaimana perubahan karakter sejak dari eksposisi, konflik, klimaks, antiklimaks, sampai kemudian resolusi...

Setelah meberikan pemaparan, Rijo mengajak peserta berlatih untuk membangun karakter. Peserta diminta menciptakan karakter fiktif dengan panduan CDS. Tiga orang peserta diminta memaparkannya, dan Rijo memberikan masukan-masukan...

Di akhir workshop diadakan sesi tanya jawab. Sayang hanya bisa menerima dua pertanyaan karena waktu sudah melampaui batas...

Dari berbagai paparan dan pesan Rijo Sabtu itu, ada satu yang mengena sekali untuk saya sebagai yang berangan-angan menulis fiksi tapi rasanya masih gagal juga; kurang lebih adalah jika belum bisa membuat novel, coba dulu dengan membuat cerpen. Dari cerpen, nantinya cerita bisa dikembangkan lagi lebih luas dengan berpedoman CDS dan CES karakter utama kita...

Hmmm... Bagi saya yang membuat cerpen pun masih kesulitan, jadi termotivasi untuk tetap menulis flash fiction nih. Siapa tau saja bisa jadi cerpen. Trus jadi novel?... 😏 Eits! Bangun karakter yang kuat duluuu... 😉

Yuk, ah, semangaaattt... 💪


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah