Lockdown 3.0 - Hari Pertama

Sabtu 20 Maret 2021, pukul 00.00 CET, 16 departement di Prancis memasuki lockdown ke-3. Bertepatan dengan datangnya musim semi. Lockdown pertama, dalam bahasa Prancis disebut dengan istilah confinement. Lockdown ke-2 reconfinement. Lockdown ke-3 rereconfinement?...

Daerah yang diberlakukan lockdown termasuk unik. 15 departement di ujung puncak heksagon, dan departemen kami di pucuk tenggara. Saya sendiri baru sadar saat melihat pemetaannya...


Ya, yang di pojok kanan bawah itulah daerah kami, Alpes Maritimes. Terpencil, terpisah dari 15 departement lain yang diberlakukan lockdown. Pemerintah daerah juga bertanya-tanya mengapa kami termasuk yang harus lockdown. Apalagi tiga akhir pekan sebelumnya sudah sempat diberlakukan lockdown parsial...

Semua lelah dengan kondisi. Saya sendiri sebenarnya termasuk mendukung lockdown. Namun kali ini ikut mengeluh. Pasalnya, ini memang lockdown yang ajaib...

Dari awal sudah ditetapkan bahwa selama lockdown, penduduk boleh bepergian dengan batas yang lebih luas; 30 km dari yang sebelum-belumnya hanya 10 km. Oke. Baiklah. Namun kemudian ada tambahan bahwa tidak ada batasan berapa lama boleh keluar rumah!...

Tentu saja ini menimbulkan ide bahwa sebenarnya kita bisa bebas keluar rumah asal membawa surat pernyataan (attestation). Attestation yang tidak ada versi digitalnya, pula! Harus mencetak. Atau tulis tangan!... Namun kemudian siang tadi keluar lagi keputusan bahwa untuk ke luar rumah di siang hari, tidak diwajibkan membawa attestation. Cukup kartu identitas atau bukti tempat tinggal saja! Lah???

Memang sih, mereka yang tinggal di daerah lockdown dilarang ke luar region. Kecuali ada keperluan penting dan dengan membawa attestation, tentunya. Tapi apakah tidak dibatasinya waktu ini membuat orang memilih tinggal di rumah saja?...

Dan memang, toko-toko yang dianggap tidak esensial dilarang buka. Tapi apa yang menghalangi orang berbondong ke supermarket? Berkerumun di depan cafe untuk take away? Jalan-jalan ke pantai?

Saya termasuk yang tak begitu menangkap esensi lockdown kali ini. Mungkin memang "hanya" untuk membatasi keluar-masuk antar departement saja? Melokalisasi virus yang memang rasio positifnya masih tinggi meski sudah agak menurun?

Seperti weekend biasa, kali di rumah saja. Hanya suami yang ke swalayan dan ke boulangerie membeli dessert tradisi weekend kami. Jalanan terlihat normal. Lebih rame ketimbang 3 weekend sebelumnya yang lockdown parsial...

Dampak yang paling terasa bagi kami adalah batalnya rencana mudik seminggu si Ucok weekend ini. Tanpa lockdown saja sudah rumit. Apalagi dengan lockdown begini...

Yah, sabar saja dulu. Semoga situasi lekas kondusif agar kita bisa bergerak dengan nyaman, aman, tanpa kekhawatiran... 🙏



Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah