Alchemy of Souls

Akhirnya selesai juga menonton Alchemy of Souls!...

Hari gini? Ketinggalan banget?

Jangan salah! Kdrama satu ini baru tuntas rilis di Netflix France akhir pekan kemarin! Jadi kalau menurut perhitungan tanggal tayangnya, saya nggak lambat-lambat amat, kan!?...

Foto: Netflix France

Bukan Zombie

Ceritanya? Pasti sudah banyak yang tahu. Ulasan sudah tersebar di mana-mana. Tapi saya sendiri memang tak membacanya! Tertarik menonton karena sepertinya rame amat, orang-orang membicarakannya. Karenanya, sempat kaget saat menonton adegan awalnya; tentang zombie-kah?...

Di awal memang seperti ada makhluk aneh, transformasi dari manusia. Untuk bertahan hidup, dia harus menyerap tenaga manusia. Jelas bukan zombie lah ya. Zombie makan otak, bukan?... Hehehehe... 

Dan bukan drama horor juga! Syukurlah. Saya tak suka horor!...

Drama ini menceritakan tentang ilmu pemindahan jiwa. Ilmu yang terlarang di sebuah negeri fiktif bernama Daeho, di mana orang bisa belajar menjadi penyihir. Namun tentu saja ada yang lebih berbakat dari yang lain, dan menguasai suatu tingkatan ilmu lebih cepat daripada yang lain...

Tersebutlah Naksu seorang penyihir pembunuh yang sangat hebat, yang karena terluka parah harus memindahkan jiwanya. Secara tak sengaja, jiwanya berpindah ke tubuh seorang gadis buta bernama Mudeok. Cacat mata Mudeok hilang, namun kekuatan Naksu pun ikut lenyap...

Mudeok bertemu dengan Jang Uk yang langsung mengetahui rahasianya. Naksu pun menerima Jang Uk sebagai muridnya, asal Jang Uk menjaga rahasia Naksu. Naksu pun berpura-pura menjadi pembantu Jang Uk dengan mengambil identitas Mudeok...  

Dandanan Unik

Dandanan di drama ini langsung menyentil pengelihatan saya!

Pakaian warna-warni, potongan bawahan yang aneh, sungguh tak biasa. Mudeok yang mengenakan gaun sweater (apa sih, namanya, gaun dengan bahan wol begitu?), atau yang kemudian berganti dengan gaun pendek tulle bertumpuk, dipadu dengan celana panjang...

Dan dandanan rambutnya! Saya bukan pemerhati sejarah Korea. Tidak bisa dibilang pemerhati drama Korea pun. Amatiran saja. Tapi saya bisa bilang bahwa tak biasa dalam drama historik berkostum, tokoh laki-lakinya berambut pendek. Ada yang dicat pirang, pula! Plus tindik telinga dengan anting yang cukup rumit!...

Tapi toh memang ini cerita fantasy. Dengan setting negeri fiktif. Bebas-bebas saja mereka mau mengenakan kostum seperti apa, kan!? Kebetulan saja produksi Korea, jadi banyak menggunakan unsur-unsur Korea. Bagus, malah kan; membawa kearifan lokal!?...

Logika Terusik

Dari awal saya langsung protes. Protes pada diri sendiri saja lah... Soal status Jang Uk. Soal siapa ayahnya... 

Bukannya "membuat" anak itu persoalan yang menyangkut fisik? Embrio terbentuk dari sperma dan sel telur. Bukan (cuma) dari jiwa dan rasa cinta dua manusia saja. Kenapa dipertanyakan Jang Uk anak siapa?

Lalu mengapa Jang Gang mau-maunya saja bertukar jiwa dengan sang raja agar raja punya keturunan? Tak adakah pertanyaan tentang siapa yang menyumbang sperma ini? Atau karena Jang Gang tidak berpikir sama sekali bahwa sang raja akan menghamili istrinya? Dan raja sendiri, apa dia tak takut status kekuasaan akan berpindah ke tangan keluarga Jang?

Apakah raja juga memiliki kemampuan sihir setara dengan Jang Gang sehingga saat Jang Uk bisa menguasai ilmu bahkan lebih cepat dari Jang Gang yang amat sangat berbakat, masih saja diragukan sel-sel genetik siapa yang mengalir dalam darahnya?...

Protesnya banyak amat?...

Mungkin nggak, dibahas di bagian ke dua nanti?... Hihihihi...

Foto: Allocine

Belum Selesai

Beberapa teman yang mengetahui saya belum menonton  menyarankan untuk menunggu Desember saja. Menunggu saat drama sudah benar-benar selesai. Karena kata mereka, endingnya nanggung. Masih akan ada sambungannya. Tapi entah mengapa saya tetiba tertarik menonton. Tanpa mencari tahu dulu...

Seperti biasa, saat menonton episode terakhir, saya tidak melewatkan dari judul sampai kredit di akhir. Dan di kredit akhir itu, Netflix dalam teks berbahasa Prancis mengumumkan bahwa akan ada lanjutannya bulan Desember nanti. Hmmm... Sama seperti negara lain? Kita lihat saja!...

Tapi memang cerita belum selesai. Akhir episode membuka jalan untuk kisah lanjutannya. Tentang Naksu yang jelas saja pasti harus ganti pemainnya --padahal saya suka sekali dengan Jung So Min, terutama di Fix You--, tentang Jin Bu Yeon yang jiwanya masih ada tapi kalau Mudeok-nya nggak ada lalu jiwanya ke mana?, tentang Seo Yul yang cakep banget dengan cacing di dalam darahnya. Tentang Jang Uk yang akhirnya diakui sebagai anak Jang Gang?... Teuteuuup!... Hahahaha...

Episode 19

Episode 20 drama ini berakhir dengan cliffhanger yang akut. Ngeselin! Dijamin! Tapi saya sih seneng-seneng saja dengan akhir yang membuat berfantasi ini. Ngarang-ngarang sendiri sebelum cerita "sebenarnya" keluar nanti. Karena mungkin akhir yang dipilih skenaris (atau sutradara atau sering kali produser) berbeda dengan ide yang ada di kepala saya...

Buat yang tak suka cliffhanger, saya setuju dengan saran teman-teman; berhenti di eposide 19 saja! Ceritanya sudah terasa utuh di sana. Nanti saja, kalau sudah ada akhirnya, baru mengobrak-abrik tatanan hati lagi dengan menonton episode 20. Kan sudah bakal ada lanjutannya untuk menata hati lagi!...

Sampai tuntas episode 20, atau hanya 19 saja dulu, drama ini saya rekomendasikan sebagai tontonan asik!...




Comments

  1. Jadi setuju ya kalau Jang Uk adalah anak Jang Gang, biologis dan ilmu sihirnya semua dari Jang Gang, bukan dari raja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju bangeeettt! Justru aneh kok ga dibahas. Apa di season 2? 🤔🤭🤭

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah