Kursus Bahasa Jepang

Saat saya cerita ke teman-teman kalau mengambil kursus bahasa Jepang, banyak yang berkomentar, kenapa Jepang?...

Pas ditanya begitu, saya bingung juga, kenapa ya?...

Pada dasarnya, saya sih ingin cari kegiatan saja. Kegiatan yang memaksa buat keluar rumah. Kalau MOOC mah udah ya. Tapi kan di rumah-rumah aja. Depan komputer pula. Nambah-nambahin screen time aja. Tapi dipikir-pikir, sebenarnya sudah lama saya ingin ikut kursus bahasa Jepang ini!...

Kursus ini diadakan oleh Cannes Université yang dikelola oleh mairie Cannes. Tentu saja biaya kursusnya murah! Misalnya untuk kursus bahasa Jepang ini tarifnya hanya 85 euro saja per tahunnya. Untuk kursus yang diadakan seminggu sekali selama 1,5 jam per pertemuan, ini benar-benar menarik. Total dalam setahun dijadwalkan ada 25 pertemuan...

Peserta hanya harus membayar tambahan kartu keanggotaan Cannes Université. 30 euro per tahun untuk penduduk Cannes, dan 50 euro untuk yang bukan penduduk Cannes. Saya terhitung bukan penduduk Cannes meski yakin, saya adalah peserta yang tinggal paling dekat dari lokasi kursus di kelas saya!...

Kartu keanggotaan ini bisa digunakan untuk mengikuti berbagai kegiatan dan kursus yang diadakan Cannes Université. Untuk kursus bahasa saja, ada bermacam pilihan yang tersedia. Selain bahasa Jepang, ada bahasa Inggris, Italia, Jerman, Spanyol, Rusia, dan Cina. Ada juga kursus bahasa Prancis dari tingkat pemula A1 hingga lanjutan C1/C2...

Selain kursus bahasa, ada berbagai macam kursus lain juga. Kursus praktis seperti fotografi, melukis, kaligrafi, atau menulis, dan ada pula kursus teoritis seperti filosofi, sejarah musik, kriminologi, hukum, ...  

Jadi, kenapa memilih bahasa Jepang?

Karena lokasinya dekat?

Mungkin... Memang kursus-kursus yang diadakan Cannes Université diadakan di berbagai lokasi. Kebetulan untuk kursus bahasa diadakan di lycée Carnot, SMA yang hanya berjarak 700 meter saja dari rumah...

Sudah lama saya mengetahui keberadaan kursus-kursus ini. Namun dulu saya masih belum bisa meninggalkan anak di rumah sendiri malam-malam, tapi suami belum sampai rumah dari kerja. Kursus diadakan pukul 18.15-19.45. Saat anak sudah cukup besar, datang pandemi. Baru tahun ini akhirnya terlaksana mendaftar kursus...

Tetap, kenapa Jepang?

Saya tak tertarik belajar bahasa Spanyol atau Italia. Jerman dan Rusia rasanya sulit. Bahasa Cina, saya pernah coba. Dan saya benar-benar tak bisa menangkap iramanya. Padahal biasanya, saya termasuk yang peka dengan nada...

Mungkin mencari kemudahan? Karena kalau kembali lagi ke tujuan utama yang "hanya" ingin mengisi waktu di luar rumah, sepertinya memang tidak ada tujuan khususnya...

Kalau dibilang belajar bahasa Jepang karena suka dengan anime dan manga, rasanya nggak segitunya juga. Masih ada subtitle dan terjemahan kok. Tapi memang pasti asik ya, kalau bisa baca aslinya. Entah kapan, tapinya dengan kursus yang masih dasar ini!... 

Bahasa Jepang, saya pikir memiliki kesamaan pengucapan dengan bahasa Indonesia. Harapannya, tak perlu banyak usaha untuk bisa mengucapkannya dengan benar. Usaha bisa difokuskan ke mengingat kosa kata. Dan nantinya hiragana, katakana, ... kanji?... Wah, perjalanan memang masih jauh sekali, ya!?...

Hari ini kursus diadakan di Mairie Annexe. Seharusnya libur, karena saat ini sudah masuk masa libur sekolah. Tapi karena sensei mau liburan ke Jepang --setelah bertahun-tahun tak bisa mudik dan Jepang baru saja membuka perbatasannya-- selama Natal dan Tahun Baru, ada dua kursus yang dipindah harinya. Ya, seperti juga saya yang kalau mudik tak mau hanya sebentar, sensei mengambil seminggu sebelum dan sesudah vacances Noel, untuk menggenapkan liburannya jadi 4 minggu...

Mairie Annexe terletak di pusat kota. Agak jauh dari rumah. Masih harus jalan 500 meter dari halte bus setelah perjalanan sekitar 10 menit saja. Yah, paling tidak masih terjangkau dengan kendaraan umum yang cukup banyak frekuensinya dari rumah lah ya... 

Sensei lupa kalau kursusnya dimajukan 15 menit. Selesai tetap seperti biasa. Senang sih, kursus lebih panjang. Dengan peserta hanya sedikit pula. Kami jadi punya lebih banyak kesempatan untuk praktek...

Namun akibatnya saya sampai rumah lebih malam karena jaraknya yang lebih jauh itu. Untungnya saya sudah persiapan. Sebelum berangkat, sudah menyiapkan mi ayam. Tinggal seduh mi. Siap deh...

Dan sekarang, saya resmi memasuki masa liburan!...

Bonnes vacances!...



Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah