Paris Toussaints 2022 H1

Bonsoir de Paris!!!

Yak, liburan Toussaint ini kami ke Paris lagi. Tujuan utamanya? Yonex French Open Badminton?... Betulll!... 

Niat banget ya!?...

Kami belum berkumpul bersama sepulang dari Indonesia saat suami mengabarkan kalau dia sudah membeli tiket final French Open! Walah! Bukannya itung-itung tabungan dulu?...

Tapi untunglah dia sudah beli sebelum itung-itungan. Kami jadi "terpaksa" memesan hotel dan membeli tiket pesawat. Saat ada tagihan kekurangan pembayaran pajak yang tak terduga karena ada kesalahan perhitungan di sananya datang --tagihan yang sangat besar, yang ah sudahlah tak perlu dibahas!-- segala persiapan untuk ke Paris sudah boleh dibilang lengkap. Dan tak bisa dibatalkan kalau tak mau rugi bandar lebih besar...

Yang jelas kami tiba di Paris Jumat siang ini. Butet dan saya berangkat berdua saja lagi. Suami sudah di Paris sejak sehari sebelumnya. Lagi-lagi sekalian memanfaatkan jadwal kerjanya seperti tahun lalu...

Ngomong-ngomong, kami cepat-cepat pesan hotel karena memang sudah beli tiket kan!? Tapi juga mumpung ketersediaan kamar masih banyak. Kami tak harus memesan suite lagi seperti tahun lalu. Kali ini kamar biasa saja lah. Butet agak kecewa. Ngambek-ngambek tapi senang juga karena toh ukuran kamarnya lumayan. Dapat pemandangan ke arah stade Coubertin meski hanya atapnya saja. Lagipula tahun lalu kami tak bisa memanfaatkan balkon suite-nya karena hujan saja...

Tiket pesawat juga tak kami beli dengan uang sendiri sepenuhnya. Ada voucher dari kantor yang belum kami pakai. Lumayan lah, meringankan beban bayar kekurangan impot. Eh? Hehehe...

Butet dan saya naik bus pertama ke airport. Tahun ini jadwal bus dikurangi. Hanya ada sejam sekali. Kami mengambil bus pukul 7 pagi. Subuh belum tiba saat kami berangkat dari rumah. Bus baru datang pukul 7.20. Terlambat. Sopir tidak ramah dan nyetirnya cukup parah...

Dengan perjalanan yang hanya 30 menit, jelas kami sampai airport terlalu cepat dibanding jadwal terbang yang 9.45. Tak apa, lebih baik bersantai ketimbang terlambat...

Butet memilih langsung masuk saja. Lewat security biar tenang. Airport sudah ramai. Sayang kami tak mendapat tempat duduk dekat jendela. Tak bisa menikmati sunrise. Kami duduk-duduk sambil menikmati coklat panas saja, lalu jalan-jalan sebelum waktu boarding tiba...

Sampai Paris, suami menjemput. Kami sama-sama langsung ke hotel. Harga taksi masih sama dengan tahun lalu. Tak terlalu naik seperti yang kami khawatirkan terimbas kelangkaan BBM...

Seperti tahun lalu juga, baru mau check in sudah bertemu beberapa atlet bulutangkis. Kali ini kami lebih tidak siap lagi. Tak ada foto-foto wefie...

Hari ini kami menonton sesi sore perempat final. Membeli tiket dadakan lagi. Apalagi tahun ini tim Indonesia sangat membuat berdebar. Satu per satu berguguran. Termasuk minions yang tahun lalu sampai final. Sempat khawatir apakah ada wakil Indonesia di final tahun ini. Dan masih khawatir juga sampai saat ini...

Di babak perempat final ini tinggal tiga wakil Indonesia di French Open; Jonathan Christie di tunggal putra, pasangan ganda putra Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana, lalu pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto dan Lisa Ayu Kusumawati. Kebetulan ketiga partai dimainkan di sesi sore. Kami tak mau kehilangan kesempatan, takut mereka tak lolos dan kami tak bisa menyuporteri atlet Indonesia...

Kami sampai hotel jam 9 malam sesudah menonton pertandingan selama 3,5 jam sejak pukul 17.30, lalu mampir membeli makan malam. Dan sekarang sudah jam 11 malam lebih. Saya sudah lelah. Padahal ada banyak cerita di kepala...

Kemenangan ganda campuran atas pasangan Prancis dalam pertandingan yang rame suporter tuan rumah, mengundurkan dirinya Jojo karena cedera plus kejadian jatuhnya dari kursi roda yang membawanya, lalu kekalahan ganda putra setelah pertandingan yang sangat seru... Tapi lain kali saja. Semoga tak ada detil yang terlupa...

Kami tak berniat menonton pertandingan semi final besok. Kami mau ke museum saja. Mungkin menonton pertandingan ganda campurannya secara online saja. Semoga mereka menang agar ada wakil Indonesia di babak final. Aamiin... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah