Berburu IU

Seperti penduduk Cannes pada umumnya, saya malas ke kota kalau tak ada perlunya di saat penyelenggaraan Festival Film Cannes. Banyak orang. Berisik. Macet. Tapi Kamis kemarin saya turun juga. Ke Croisette pula! Demi IU. Eh, demi Butet!...

Lee Ji Eun alias IU

Dibanding teman-temannya, Butet agak lambat terkenal fenomena Hallyu. Baru belakangan, mungkin setahun ini dia mulai memerhatikan KPop. Padahal teman-temannya sudah ada yang mengaku Army sejak masih école primaire, 4 tahun yang lalu!

Kalau Kdrama, Butet tak terlalu tertarik. Hanya sempat menonton beberapa, itupun karena saya ajak!... Karenanya dia lebih mengenal Lee Ji Eun alias IU sebagai penyanyi ketimbang aktris...

Saat mendengar kabar tentang kedatangan IU di Cannes, Butet bertanya pada saya. Dan saya pun mencari informasinya...

Ternyata IU akan datang sebagai salah satu aktris yang membintangi film Broker yang masuk sebagai salah satu seleksi Festival Film Cannes 2022 ini. Terlewat beritanya karena terjebak nama sutradaranya yang berkebangsaan Jepang. Sudah 8 kali masuk seleksi, dan bahkan meraih Palm d'Or pada tahun 2018! Tak menyangka kalau fimnya tahun ini berbendera Korea Selatan!...

Memang saya biasa mengikuti siapa saja yang terseleksi di Festival Cannes. Termasuk juga di kompetisi-kompetisi lain di luar, yang diadakan dalam waktu yang sama dengan Festival resmi. Untuk mencari film Indonesia, tentu saja! Karena itu juga Butet menanyakan informasina pada saya...

Kami pun mencari jadwal pemutaran film Broker. Bukan untuk menontonnya! Meski ada 4 pemutaran filmnya selama Festival, hanya mereka yang memiliki akreditasi yang bisa menontonnya. Dan kami tidak!

Kami hanya ingin menonton montée des marches-nya saja. Siapa tahu beruntung ketemu langsung dengan IU. Atau paling tidak, melihatnya secara langsung meski dari kejauhan...

Memang menonton montée des marches tidak semudah itu. Ada banyak sekali orang dengan tempat yang memungkinkan kontak dengan selebiti sebelum naik tangga yang sangat terbatas. Sejak pandemi, kami tak tahu bagaimana prosedurnya...

Karenanya kami tak berharap banyak juga. Tujuan utamanya jalan-jalan santai saja. Memanfaatkan libur nasional. Merasakan suasana Festival setelah sekian lama tak ada...

Nabilla

Kami sampai Cannes menjelang jam 5. Masih sempat mampir ke Pimkie sebelum menuju Palais des Festivals. Jalanan penuh orang. Montée des marches baru resmi dimulai pukul 18. Tapi sudah terlihat antrian panjang untuk lokasi strategis...

Kami balik kanan. Tak minat mengantri. Seram membayangkan perebutan tempat di dalam kotak yang tak terlalu besar itu nantinya. Lagipula masih lama juga. Kami memilih jalan-jalan saja. Paling tidak jadi tahu, begitulah prosedurnya kalau mau mendapatkan posisi bagus saat menonton montée des marches...

Awalnya kami ragu, mau menyusuri pantai, atau menyeberang saja. Namun kemudian akses ke pantai ditutup dengan pagar polisi. Malas untuk berbalik lagi. Kami pun menyusuri butik dan hotel mewah saja. Sambil mencari instalasi promosi film yang biasa dipasang sepanajng Festival. Namun sayangnya cuma Top Gun: Maverick saja yang mengeluarkan usaha ekstra, tahun ini...

Di depan hotel-hotel mewah di sepanjang Croisette banyak kerumunan. Saya harap di antara mereka ada yang memiliki alasan kuat. Karena saat mendekat, kami mendengar kebanyakan dari mereka tak tahu ada apa di sana!... Begitulah... Kerumunan menarik kerumunan...

Kami sendiri berhenti sejenak di JW Mariott karena tak bisa lewat saja! Kebetulan sekali pas saat orang-orang mulai mengangkat smartphone mereka, mode foto!

Lekas saya bersiap memfoto juga. Seorang perempuan cantik terlihat keluar dari hotel. Terdengar orang-orang berseru Nabilla! Nabilla! Tapi dia tak berhenti. Cepat masuk ke mobil yang sudah menunggunya --dan menghalangi para pejalan kaki termasuk saya itu--. Lalu pergi...


Rupanya Nabilla, influencer Prancis yang sudah lama tinggal di Dubai. Saya sih bukan pengikut influencer. Jadi merasa tak sedih, tak bisa menangkap fotonya dan hanya mendapatkan tangan-tangan fans saja di smartphone saya yang jadul bin lambat...

Kami dan beberapa orang beranjak. Beberapa lagi masih menunggu. Mengadu peruntungan. Atau memang menguji strategi setelah melakukan pencarian informasi...   

Berjalan hingga Carlton yang ternyata tutup, kami balik kanan. Kembali ke Palais lagi. Sudah menjelang montée des marches. Bagaimana kalau menguji peruntungan diri sendiri?

Kuda Raksasa

Daerah sekitar Palais des Festivals jelas semakin penuh. Terlihat orang-orang berpakaian bagus yang tergesa untuk menyaksikan film. Beberapa yang lain membawa karton bertuliskan "Invitation please" atau langsung judul filmnya "Broker"...

Kami berhenti di belokan tepat sebelum Palais. Malas menembus. Dan sepertinya tak mungkin juga mendapatkan tempat tepat di seberang Palais. Di daerah depan palais? Jangan harap!

Tepat di bawah tangga, tempat berhentinya mobil yang menurunkan selebriti, sudah penuh dengan fans. Memang tadi antrian untuk memasuki daerah ini sudah panjang sekali. Padahal di lokasi ini sudah ada yang menyimpan tangga, bangku, dan segala perlengkapan amatir pemburu artis lainnya. Khas sekali di musim Festival melihat benda-benda itu tergembok rapi di tengah trotoar tepat di seberang Palais...

Di tempat pemberhentian, kami bertemu dengan teman Butet saat SD. Dia datang bersama ibunya yang juga saya kenal. Seperti saya, si ibu sudah lama tak turun ke kota saat Festival. Seperti saya, dia di sana juga demi anak. Tapi tidak seperti saya, si ibu ternyata tidak kenal sama sekali dengan IU!

Tempat mangkal kami sebenarnya tak terlalu jauh dari tangga berkarpet merah. Sayangnya, ada atap pelindung masuknya tamu non artis yang menghalangi pandangan. Dan lalu datang polisi berkuda!

Saya pernah melihat kuda di Prancis. Seingat saya, itu saja sudah lebih besar dari kuda yang pernah saya lihat di Indonesia. Tapi kuda polisi ini lebih besar lagi!!! Punggungnya saja sudah lebih tinggi dari saya. Apalagi kalau sampai kepalanya!

Badannya besar, kelihatan kokoh berotot. Suka seram kalau lewat di dekatnya. Sedapat mungkin menjauh. Karena kalau kesenggol, kebayang pasti saya terpental!...

Dan tentu saja, raksasa itu mengambil posisi di arah pandang kami ke karpet merah!

Betul kudanya yang mengambil posisi! Memang sesekali saya lihat polisi yang menungganginya mengarahkan kuda ke depan saat terdengar keributan yang lebih intensif. Namun kadang, tanpa diperintah pun si kuda maju atau mundur sendiri. Pengin lihat selebriti juga, mungkin?...

Senang saja!

Pada akhirnya, tentu saja kami tak bisa benar-benar melihat IU! Kami hanya melihat sekelebat profilnya dari jauh. Mengenalinya dari gaun yang dikenakannya, yang kami ketahui berkat ibu teman Butet yang memasang siaran langsung montée des marches dari smartphone-nya...

Ya! Menonton montée des marches akan lebih jelas dari televisi ketimbang datang langsung! Hahahaha...

Tapi Butet dan temannya senang saja. Tertawa-tawa melihat pakaian yang suka ribet dan aneh-aneh. menganalisa bahwa para selebriti papan atas justru tampak berpenampilan lebih sederhana. Meski tentu saja tak perlu dipertanyakan harganya...

Gemas terlambat melihat Lee Eun Jae alias Jae Jae, pembawa acara MMTG, yang lewat di depan kami. Tapi tak segemas teman Butet dan ibunya yang ternyata sudah berpapasan sebelumnya, tapi mereka tak mengenalinya...

Yah, begitulah suasana Festival Cannes untuk kami, para rakyat jelata. Bagi yang positif, ikut senang rame-ramenya, berburu peruntungan ketemu idola. Beruntung ketemu, dan beruntung siap kamera saat bertemu. Karena lebih baik melihat dari sisi senang-senangnya, daripada hanya memikirkan kemacetan dan keterlambatan bus saja!...

Pukul 19 semua bubar. Sebagian ada yang bersabar menunggu para artis keluar dari Palais. Dengan kesadaran penuh bahwa pintu keluar Palais ada beberapa...

Teman Butet dan ibunya lanjut jalan-jalan ke pantai. Butet dan saya pulang saja. Mampir membeli es krim yang kami makan sambil berjalan pulang...

Foto IU? Lihat di internet sajaaa... 😄


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi