Mulai Kembali ke Ritme Normal

Kajian rutin mingguan MPP mulai lagi. Tak jauh bedanya dari selama Ramadan sih ya... Hanya bahwa hari ini ada rekaman yang harus diolah. Tak dipublikasikan secara terbuka (public) karena hari ini sesi sharing. Spesial untuk anggota. Memberi kesempatan pada anggota untuk bertanya lebih bebas kepada ustaz...

Setelah kemarin saya antar ke sekolah dengan mobil, hari ini Butet kembali naik bus sendiri. Kemarin dia bilang bahwa sebenarnya lebih suka naik bus. Dengan waktu yang terbatas, tergantung pada jadwal bus, dia jadi lebih efektif. Kalau naik mobil yang lebih fleksibel, dia merasa banyak membuang waktu. Dan itu saya rasakan juga!...

Kemarin saya relatif tak ada pekerjaan yang mendesak. Hanya memasak rendang saja yang harus diperhitungkan matang saat jam makan siang. Selain itu santai. Tak ada tugas mengedit podcast dan saya sudah boleh dibilang menyerah untuk melanjutkan MOOC bahasa Arab yang sebenarnya hanya mengulang. Saya sudah pernah mengikutinya sebelumnya. Lulus, tentunya. Tapi sudah lupa semua!...

Tak adanya pekerjaan mendesak membuat saya bersantai. Padahal seharusnya saya bisa mencicil beres-beres rumah, misalnya. Sepulang dari jalan-jalan meski hanya semalam, tentu ada cucian. Belum lagi keberantakan yang belum sempat dibereskan sebelum berangkat. Tapi saya memilih santai. Dan memang merasa agak lelah juga...

Akibatnya, hari ini mesin cuci kerja dua kali. Pagi mencuci pakaian putih, siang mencuci pakaian hitam yang sensitif. Mode cuci tangan. Cepat saja. Tapi tetap perlu waktu. Yah, sekalian menjemurnya sesudah pengajian usai sih...

Hari ini, mulai lagi tugas mengedit rekaman kajian. Ustaz tidak menyiapkan presentasi. File rekamannya cepat saja difinalisasi oleh zoom. Dan saya tak lupa untuk mengunduhnya sambil menunggu memanaskan nasi dan rendang kemarin...

Sesudah makan, potong depan-belakang, tambahkan flyer di depan, logo MPP di belakang. Selesai! Tapi ekspor-nya lamaaa... Jemur baju woiii... Hahaha... Sampai lupa!...

Jemur baju selesai pun, exporting video belum selesai. Masih ada waktu menunggu lagi. Masih sempat melipat kaus kaki yang kemarin saya punguti dari rak sepatu. Ada yang berpasangan, ada yang tidak. Yang punya juga sudah lupa akan keberadaannya, sepertinya...

Usai exporting, periksa file, lanjut dengan upload ke Youtube. Lagi-lagi masa menunggu. Karena upload processing-nya lama lagi. Sempat berharap bakal cepat karena processing di zoom-nya tadi cepat. Tapi ya sudah lah. Ga dikejar waktu juga ini...

Saya sempatkan mengeluarkan ayam untuk makan malam ini. Masih ada rendang. Tapi sudah bosan juga. Lagipula memang saya sengaja masak banyak karena ingin mengundang teman makan siang besok. Hanya satu orang. Selain merasa tak mampu memasak banyak, suami juga sedang kerja di rumah. Takut mengganggunya jika terlalu banyak ibu-ibu Indonesia yang jelas pasti akan heboh perbincangannya!...

Jadi malam ini kami makan Ayam Tante Alfi. Memasak sebagian ayam yang dibumbui. Sebagian lagi untuk besok siang. Ditemani sambal terasi ABC, tidak mungkin gagal lah yaaa... 

Sambil menunggu masakan, saya menulis di instagram. Ada tantangan dari 30 Hari Bercerita untuk menulis tentang lebaran. Kebetulan memang ingin membagi foto makan siang pertama saya sesudah Ramadan usai. Lumayan biar instagram nggak sepi-sepi amat juga...


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi