Musim Polen

Atchoum, atchoum!... Eh, atchoum?

Apa sih, onomatope suara bersin yang baku dalam bahasa Indonesia?

Langsung mencari "hatsyi" di KBBI daring. Kata tidak ditemukan, katanya. Coba mencari di Google. Malah ketemunya artikel tentang onomatope bersin dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Mandarin! Selain itu, yang ditampilkan hasil pencarian ternyata tidak ditemukan saat diverifikasi ulang di KBBI daring...

Coba tanya ke teman-teman Klipers...

Sambil menunggu jawaban, saya menulis dulu saja sebelum terlewat lagi Tema Tantangan Menulis KLIP minggu ini...

Lagi sakit?

Ah, enggak...

Hari ini sih sudah tidak bersin-bersin lagi. Tapi kemarin, hidung saya memang meler tak henti-henti. Sekarang hanya tersisa iritasi di sekitar hidung saja...

Perasaan baru seminggu yang lalu saya pilek. Karena saya ingat bertugas hosting rutin pengajian Rabu pagi dengan tidak sigap, saat itu. Dan kali ini pun begitu lagi. Hidung meler, mata berair, kepala pening. Tapi yah, begitulah ciri-ciri kalau sedang musim ... alergi!!!


Selasa minggu lalu, saya memang sudah kurang sehat. Nekat belanja ke tukang daging sebelum mulainya Festival Film Cannes. Meski hanya menghirup udara luar selama perjalanan dari mobil ke toko, sampai rumah tak urung hidung meler parah. Rabunya harus mengaku tumbang... 

Selasa kemarin saya turun ke kota untuk mengikuti pertemuan dan berburu tanda tangan penulis favorit. Perginya sebenarnya sehat. Tapi sampai rumah pilek berat...

Memang Selasa yang ini saya lama di luar rumah. Dari menunggu bis, jalan ke toko buku, lalu perjalanan pulangnya. Wajar jika terpapar alergen dalam waktu panjang. Untung saja kondisi badan sedang cukup prima. Pileknya jadi tak perlu berkepanjangan...

Musim semi adalah musim yang paling saya sukai. Siang hari sudah cukup panjang, udara hangat, tidak dingin tapi belum panas, cocok untuk jalan-jalan. Asal tidak lagi banyak polen saja!

Yang namanya alam. Musim semi adalah musim pembiakan tumbuhan juga. Polen beterbangan di mana-mana. Kesenangan melihat mekarnya bunga-bungaan, ya harus menerima resiko terpapar polen dalam pernapasan lah ya!...

Saking mengganggunya alergi ini, sampai didirikan asosiasi yang memetakan partikul biologis yang mengandung resiko alergen bagi masyarakat, Le Réseau National de Surveillance Aérobiologique (RNSA) pada tahun 1996. Website RNSA mendata dan menginformasikan tingkat resiko "pencemaran" polen di 70 kota besar di Prancis...


Coba kita lihat misalnya hari ini. Prancis merah membara kecuali daerah di pojok barat daya. Departement kami, Alpes Maritimes berada di ujung tenggara. Kalau kita klik lokasinya, kita bisa melihat ada alergen biologis apa saja dan tingkat penyebarannya di sana...

Kita bisa memilih juga data masing-masing kota dan masing-masing alergennya. Ini tentu bermanfaat bagi mereka yang alergi berat. Kalau saya yang alhamduliLlaah hanya alergi ringan sih paling pilek sehari saja. Istirahat, tidur semalam, bangun pagi biasanya sudah baik lagi. Apalagi kalau tingkat cypress-nya, alergen saya, hanya rendah begini...


Ada nostalgia dengan seringnya kena alergi di tahun ini. Karena rasanya, sudah 2 tahun tak terlalu merasakan penderitaan ini --halah!--. Dan ini juga diperhatikan oleh Butet. Mama sudah banyak lepas masker di luar sih!...

Memang belakangan saya lebih kurang (???) hati-hati. Lebih sering melepas masker saat di luaran yang tak ada kerumunan. Bukan karena merasa pandemi sudah berlalu! Data masih belum mengonfirmasi hal itu. Tapi karena udara yang mulai panas, yang menyebabkan sulit bernapas dengan masker...

Jadi, kalau kena alergi, ya ... konsekuensi yang harus dijalani!...

Mungkin harus mengurangi ke luar rumah, sambil terus jaga stamina. Tapi jelas tidak mungkin, mengurung diri sepanjang musim polen, kan!?... 

Sampai saat saya menulis ini, saya belum mendapatkan jawaban atas onomatope bersin. Tapi saya harus cepat-cepat post dan setor. Saya mau ke kota, menonton montée des marches Festival Film Cannes. Ada Lee Ji Eun yang akan datang mempresentasikan film Broker. Menemani Butet yang Uaenas pemula...

Apakah saya akan terpapar alergen lagi? Kita lihat saja...

Yang jelas, kalau ada yang tahu onomatope bersin dalam bahasa baku Indonesia, tinggalkan komentar ya!... 😉


Comments

  1. pake.masker itu memang panas, tapi sepertinya bisa mengurangi alergi.polen. ayo dipake lagi maskernya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena jalan sama Butet, kmrn disiplin pake masker. Daaan ... cuma kami berdua dong, yang pake masker sepanjang Croisette! Maklum, kebanyakan emang lagi pada jual tampang: kali2 ada produser melirik, kl lagi musim Festival begitu... 😄

      Delete
  2. Jadi inget penggalan lagu NCT, mereka suka menganologikan bersinnya dengan lyric dalam lagu "Simon Says" - Blast me, Achooo~

    Hiihi~
    Keunikan bunyi bersin dan berbagai bunyi-bunyian lain di setiap negara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. Onomatope bervariasi dalam berbagai bahasa. Sepertinya belum ada yang merangkum dalam bahasa Indonesia nih...

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi