Pulkam is In The Air

Kemarin Butet pulang jalan kaki! Dia tak mau menunggu bus, melihat pengalamannya hari Selasa yang cukup mengesalkan... 

Padahal saya sudah bilang, Selasa kan sudah sore. Dia baru selesai sekolah pukul 15.20. Jadwal bus memang sudah diumumkan untuk disesuaikan mulai pukul 14.00 selama Festival Film Cannes. Sedangkan kemarin kan hari Rabu, dia selesai tengah hari...

Tapi Butet tak mau lagi. Selasa dia baru sampai rumah setengah 5. Padahal biasanya maksimal jam 4.15 juga sudah sampai rumah. Bahkan jam 4!

Jalanan sudah rame. Jalur bus sudah dialihkan, jadi memutar. Terlalu banyak turis yang jalan sembarangan. Atau yang saking banyaknya jadi tak putus-putusnya di tempat penyeberangan jalan!...

Karena itulah Butet memilih pulang jalan kaki saja. Sendiri! Kebetulan teman pulangnya pada ada acara seusai sekolah...

Tapi untungnya bus pagi relatif masih lancar. Memang masih belum terlalu rame. Apalagi bus ada jalur khususnya. Paling terganggu sama pejalan kaki yang sembarangan saja, atau mobil yang nekat motong jalan saat lampu lalu-lintas sudah kuning padahal jalanan rame!

Pagi ini dia ke sekolah sendiri. Bangunnya agak lambat lagi. Lagi-lagi karena baru menyelesaikan tugas tengah malam lagi!...

Kali ini sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahan dia. Guru meminta siswa melakukan eksperimen ekstraksi ADN pisang! Di rumah masing-masing!

Eksperimen Butet gagal. Dia mengulang sampai tiga kali. Atau empat? Karena saat dia melakukan eksperimen ke tiga, saya tertidur di sofa!

Tapi dia tau, saya tak bisa memaksakan diri. Kemarin saya sudah nekat menemani dia ke swalayan membeli pisang dan filter kopi untuk eksperimennya. Padahal lutut saya belum sehat benar. Hasilnya, lutut saya yang sudah mulai membaik pun kembali sakit! 

Meski agak cemberut, Butet mengerti bahwa dia harus berusaha sendiri di suatu titik. Tak bisa selalu mengharapkan saya membantunya. Dan hari ini adalah salah satu saatnya...

Daaaaan ... akhirnya kami membeli tiket ke Indonesia! Yihaaa...

Setelah berbagai diskusi, pertimbangan, hingga perdebatan. Setelah tawar-menawar yang cukup seru, akhirnya bisa juga kami menentukan tanggal yang disepakati bersama...

Dengan jatah cuti suami yang hanya 3 minggu berturut-turut, Ucok yang sibuk dengan aktivitas kampus dan kemahasiswaannya, Butet yang ujian akhir SMP tahun ini, ternyata menentukan tanggal berangkat mudik saja sudah mengandung tantangan!

Setelah tanggal, harus menerima kenyataan bahwa tak ada pilihan maskapai yang sesuai dengan kebutuhan kami? Untungnya, maskapainya favorit kami; emirates airlines!...

Pasalnya tak hanya bahwa kami tak bisa kembali bersama berempat ke Prancis karena jatah cuti suami yang tak panjang. Tapi juga bahwa keberangkatan Ucok yang dari Swedia. Kami ingin menyamakan paling tidak di satu titik transit di mana kami bisa bertemu untuk lalu bersama menuju Indonesia. Sampai jakartanya bareng lah! Dan hanya ada Emirates yang bisa!...

Paling tidak satu tahap terlampaui. Walaupun dengan perasaan agak nyesek karena harga tiket yang sangat mahal sekaliii...

Sepertinya permintaan mudik tinggi. Mengingat sudah lebih dari 2 tahun pada nggak mudik. 4 buat kami, malahan. Belum lagi harga bensin yang naik akibat adanya peperangan...

Yah, insya Allah rezeki jalan terus ya... Dan berkah... 

Semoga semua sehat, lancar, bisa bertemu keluarga dengan bahagia...


Comments

  1. Selamat pulkam, kak Alfi.
    Sangat menantikan kisah perjalanan pulkam 2022 kali ini yang Pak Presiden sudah membolehkan untuk lepas masker.
    Hehhee...bakalan seperti apa keramaian di kampung halaman, kak Alf?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wohooo... ditengokin kak Lendy 😍
      Bisanya pulkam pas udah pada aktif kerja dan sekolah. Yah, ambil hikmahnya, jadi relatif tenang kl mau jalan2, tak banyak kemacetan... 😄

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi