Sabtu Mei yang Hangat

Kemarin ada K-drama Sound of Magic yang tumben-tumben keluar bersamaan dengan negara-negara lain. Langsung 6 episode, lengkap. Agak siang, baru mulai nonton. Mungkin malam ini akan saya selesaikan...

Saking penasarannya, bahkan tidak menengok Tomorrow yang keluar dua episode hari ini. Tapi memang tak banyak waktu buat nonton juga sih...

Ceritanya memang sudah berkencan dengan Butet untuk keluar ke kota hari ini. Ada beberapa barang keperluan sekolah yang ingin dia beli. Plus keperluan menggambar juga...

Tadinya bahkan dia sudah minta keluar hari Rabu siang. Tapi saya mengeluh masih lelah. Apalagi Rabu itu saya harus memantau pengajian juga. Pasalnya, teteh ketua absen karena sedang liburan dengan keluarga. Tak tega rasanya melimpahkan tanggung jawab pada pengurus lain yang sudah punya beban kerja masing-masing...

Kami baru keluar jam setengah 4. Memang sengaja tak mau siang-siang karena udara panas, hari ini. Lalu saya menyempatkan menelepon adik yang sedang ada acara keluarga besar di Solo. Penginnya sih bisa ngobrol banyakan. Sayangnya sinyal internet di sana tidak stabil. Saya tidak bisa mengobrol lama dan tak bisa bertemu dengan banyak saudara...

Memang keluarga besar, anak-cucu eyang dari pihak ibu saya rutin mengadakan acara kumpul menginap bersama sesudah Lebaran. Tidak hari-H. Tapi masih di bulan Syawal. Dan untuk tahun ini, diputuskan hari ini dan besok...

Hanya keluarga dari Jakarta dan Semarang yang tak bisa hadir. Sudah ada acara di daerah atau tempat kerja masing-masing. Padahal keluarga dari Surabaya yang jarang ikut, bisa menyempatkan datang...

Para cucu memutuskan untuk menginap di daerah lereng gunung Lawu sebelah Wonogiri. Saya tak begitu paham juga daerahnya. Sama seperti anak-mantu eyang yang nurut saja. Semua sudah diatur!...

Baru sekali kami bisa ikut acara semacam kumpul pasca Lebaran ini. Itupun hanya saya dan anak-anak. Tanpa suami yang seperti biasa baru bisa menyusul mudik karena keterbatasan masa cutinya... 

Semoga kami berempat dan seluruh keluarga besar berumur panjang dalam kesehatan dan limpahan rezeki-Nya, sehingga bisa bertemu lagi meski sudah bukan dalam masa Lebaran...

Sampa di kota, saya dan Butet langsung menuju ke Flying Tiger. Melihat-lihat saja. Tidak membeli. Padahal ada beberapa barang yang menarik hati. Saya katakan pada Butet kami bisa kembali lagi nanti jika sudah selesai membeli barang yang benar-benar diperlukan. Karena saya hampir yakin dia akan belanja melebihi rencana...

Benar saja! Di Fnac Butet langsung melihat beberapa barang yang menurutnya menarik, selain pena yang memang diperlukannya. Saya minta dia untuk memilih. Dan tidak akan membelikan ekstra lagi!

Dari Fnac kami ke Philipine Store. Biasanya Butet males ke sana. Tapi tadi semangat pengin beli Indomie Goreng Rendang yang katanya terakhir kali enak juga...

Kami lalu mampir ke Pimkie. Mencari ikat pinggang yang sudah diincarnya di internet. Sayangnya tidak ada... Banyaknya orang membuat Butet memilih untuk lekas keluar dari sana. Tawaran diskon 50% untuk barang ke dua sama sekali tak menariknya. Padahal sepertinya bisa saja saya tergoda membelikannya...

Perjalanan dilanjutkan ke Monoprix membeli feuille simple (semacam loose leaf ukuran besar). Butet sempat melihatnya di Fnac. Tapi hanya ada merk mahal dengan harga 2 kali lipat tapi jumlah kertas hanya setengahnya! 

Tujuan akhir, ke Yves Rocher membeli produk pembersih wajah; air micellaire dan sabun wajah. Disempatkan sebelumya untuk mampir melihat-lihat ke Camaieu dan Muy Mucho yang berada di satu daerah. Dari sana, kami pulang. Berjalan kaki...

Kami sudah melepas sweater sejak memasuki Fnac. Fnac memang kami kenal selalu panas. Tapi udara di luar tak kalah hangatnya. Sayang kami tak sempat mengecek thermometer di pharmacie. Dari prevision meteo sih katanya maksimal 22°C. Mungkin di bawah matahari bisa sampai 25°C...

Banyak sekali orang di luar menikmati cuaca yang menyenangkan. Kami jalan pelan saja. Menyempatkan memutar masuk ke taman kota segala...


Sampai rumah baru terasa sakit kaki yang lama tak dibawa jalan jauh. Lumayan juga total 3,6 km, belum termasuk jalan di dalam tokonya. Kalau jalan dari rumah ke halte sih cuma 20 meter. Nggak terlalu ngaruh lah...

Untung sudah sepakat mau makan mi bakso saja. Bakso dari freezer. Daging dan tulang sumsum beku juga. Tinggal menghangatkan dan menyeduh mi saja...


Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Hidangan Kambing Khas Solo

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi