Summer 2022: Louna H10

Pagi ini Louna woles sekali. Saya sampai cemas. Sudah keluar dari kamar, tak terlihat si kucing menghampiri. Baru saat saya selesai wudhu, dia terlihat datang...

Saya bukakan pintu ke balkon. Louna keluar sebentar, lalu masuk lagi. Saya ajak untuk membangunkan Butet. Tapi dia tak mau ikut masuk kamar!!!

Louna menunggu di ruang tamu sampai Butet bangun dan menghampirinya. Benar-benar di luar kebiasaan si kucing yang antusias datang seakan kesepian, sepagian tak ada teman. Sesudah kami salat Subuh pun, Louna memilih bermalas-malasan di atas meja setrika. Ya sudah, kami juga balik malas-malasan di sofa, sampai ketiduran!...

Saya terbangun karena bunyi notifikasi whatsapp berkali-kali. Rupanya seorang teman, yang menanyakan hasil ujian brevet si Butet...

Sebelum menjawabnya, saya cek dulu. Dan ternyata memang sudah keluar. Padahal pengumuman untuk daerah kami dijadwalkan pada pukul 14. Makanya kami santai-santai saja! Butet juga masih nyenyak saat saya mengeceknya. Dia yang sudah tak percaya diri sejak pulang ujian ternyata memang layak mendapatkan mention très bien!...

Ya, Butet cukup stress dengan ujiannya. Dia tak yakin bisa mendapatkan mention TB. Dia takut nilai hariannya tak cukup. Dia menghitung bahwa nilai ujiannya sepertinya tak bisa maksimal. Dari hasil perkiraannya, kalaupun meraih mention TB, nilainya akan pas-pasan sekali!...

Dan saat melihat perincian nilainya saya kagum. Prediksinya cukup presisi. Untuk masing-masing mata pelajaran, saya ingat kurang-lebih begitulah hasil yang diperkirakannya. Hanya nilai hariannya yang tidak pas. Hasil akhirnya melebihi perkiraannya!...

AlhamduliLlaah...

Saat akhirnya bangun, saya tak langsung membertahunya. Saya pura-pura mengakses hasil ujian saat dia lewat di dekat saya. Tanpa menunggu tampilan, saya ucapkan selamat dan mengecup pipinya. Sambil tertawa berkomentar, kok perhitunganmu teliti sekali sih?

Teman yang tadi menyatakan juga memiliki anak yang ujian brevet tahun ini. Dia juga mendapatkan mention TB. Mention yang sebenarnya tak terlalu berarti selain kepuasan diri. Dan mendapatkan hadiah dari pemerintah daerah ... bagi yang memberikannya...


Departement Alpes Maritimes, tempat tinggal kami rutin memberikan hadiah bagi para peraih mention TB setiap tahunnya. Kali ini pun demikian. 160 euros dalam bentuk pass culture, yang bisa digunakan untuk akses ke berbagai tempat wisata, aktivitas sportif dan kultural...

Departement juga mengadakan acara sore tadi. Agak aneh. Pengumuman hasil ujian tanggal 11, acara di tanggal yang sama. Padahal untuk hadir harus mendaftar, memberikan konfirmasi terlebih dahulu. Tapi kalau Butet tak berminat, itu bukan karena mepetnya waktu. Tapi karena memang tak berminat saja...

Acara diadakan di lingkungan prefecture di ibukota departement, di kota Nice. Jam 18 lumayan lambat juga. Tapi memang pasti lebih nyaman, tak sepanas waktu kami menemani acara abangnya 6 tahun yang lalu. Acara dilanjutkan dengan konser musikus lokal. Musik rap! Tidak menambah semangat untuk pergi...

Untuk mendapatkan hadiah dari departement sendiri harus mengajukan permohonan secara daring. Jadi buat apa hadir? Untuk mendapatkan topi, kata saya! Tapi barusan saya lihat di facebook, sepertinya departement tidak membagikan topi jerami seperti saat abangnya mendapatkan hadiah kelulusan SMP dan SMA-nya... 

Sesuai yang dijanjikan, kalau mendapatkan mentin TB, Butet minta makan siang indomie goreng! Lho?... Karena sebenarnya belum lewat seminggu sejak kami makan indomie goreng sebelumya tuh!... 

Sesudah makan kami keluar. Ke kota. Sudah seminggu kami tak keluar rumah sama sekali. Di rumah saja. Benar-benar tipe mager, memang!...

Niatnya ke kota untuk membeli oleh-oleh. Hasilnya? Dapat mainan untuk Louna di toko 2 euro dan celengan maneki neko pink, diskonan di Flying Tiger. Menemani maneki neko biru yang sudah dibelinya sebelumnya, katanya. Baiklah. Untuk hadiah mention TB, kata saya...

Oleh-olehnya? Dapat juga kok... Meski masih hanya oleh-oleh untuk keluarga inti saja; orang tua, adik-adik, dan keponakan-keponakan. Untuk keluarga besarnya entahlah. Nanti dipikirkan lagi...

Sampai rumah, ada si Ucok yang mengirim beberapa foto. Barang-barang suvenir yang menurutnya menarik untuk dibeli. Kami hanya memintanya membeli dua untuk eyang-eyangnya saja. Mahal sekali harga suvenir di pulau wisata itu...

Tapi Ucok minta izin tak langsung beli. Katanya sedang merasa tak enak badan. Saya suruh dia istirahat dan tidak memaksa keluar belanja. Tak ada urgensinya. Masih ada seminggu sebelum saat kami berangkat. Kalaupun akhirnya tak sempat, tak masalah juga. Yang penting kami sehat dan bisa berkumpul dengan keluarga di Indonesia...

Louna senang dengan mainannya. Butet bahagia dengan celengannya. Kami makan malam dengan sisa nasi goreng kemarin dan indomie goreng tadi siang. Saya hanya menggoreng gyoza beku saja...

Formulir permohonan untuk hadiah mention TB baru bisa diakses lewat jam 9 malam. Mungkin menunggu keseluruhan acara usai. Tapi kami jadi malas mengisinya. Mungkin besok saja. Lagipula batas permohonannya masih sampai 16 September 2022 nanti...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah