Summer 2022: Louna H19

Sesuai janjian, Louna dijemput jam 10 pagi, hari Selasa yang lalu itu...

Dia sepertinya merasa. Begitu mendekati jamnya, lebih suka keluar ke balkon. Padahal sebelumnya dia tenang-tenang saja bermanja, bermain-main bersama Butet di kamarnya...

Dan saat terdengar suara ibunyamemasuki rumah kami, Louna langsung kabur! Lari ke balkon. Dikejar, masuk ke rumah. Agak lama sampai kami berhasil menangkapnya. Pelan-pelan menjebaknya dengan menutup satu per satu akses menuju balkon...

Louna mengeong sedih saat dimasukkan ke kotak transportasinya. Tak ada pilihan. Tak mungkin untuk kami menjaganya lebih lama lagi. Tak mungkin juga untuknya tinggal di apartemen kami sendiri kan!? Karena kami sudah harus berangkat...

Pesawat kami dijadwalkan jam 15.55. Kami berencana berangkat sekitar jam 12. Kurang dari 2 jam sesudah kali berpisah dengan Louna. Boleh dibilang, pamitannya ya sama dia. Eh, sama ibunya, sahabat kami, juga lah ya...

Kalau catatan ini lambat dipublikasikannya, ya karena kami sudah memulai perjalanan juga...

Sebenarnya, soal koneksi internet tak terlalu masalah. Begitu sampai Dubai, kami mendapatkan kartu sim gratis dari pemerintah Dubai dengan kuota internet yang bisa digunakan selama 24 jam. Wifi hotel kami juga cukup bagus. Namun masalahnya, kami lupa memperhitungkan bahwa stop kontak listrik di dubai berbeda dengan di prancis. Atau indonesia yang sama dengan prancis...

Bukti bahwa sudah lama kami tak jalan keluar eropa ya? Tak memikirkan hal-hal sederhana seperti mengecek apakah air keran di dubai bisa diminum langsung. Atau di sisi sebelah mana kita menempatkan diri saat berjalan kaki...

Jadi bukan juga soal tak ada bahan tulisan. Karena ada banyak sekali cerita. Sejak dari Uber yang datang tapi tak bisa mengambil kami dengan bagasi besar, antrian imigrasi yang parah di bandara Nice, perjalanan pesawat yang masih mewajibkan masker, naik bus turun dari pesawat untuk menuju terminal airport yang lebih panjang ketimbang perjalanan ke hotel, sopir taksi yang membuat jera naik taksi di dubai tapi mau tak mau diulang lagi dan syukurnya dapat sopir jauh lebih baik tapi mungkin berhubungan dengan kelas mobilnya, ...

Banyak cerita yang mungkin bisa jadi informasi bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan dari eropa ke indonesia. Atau mereka yang perlu visa ke uni emirat arab. Atau mereka yang mungkin harus membatalkan tiket pesawat yang sudah dipesan jauh hari. Seperti si ucok yang batal berlibur di indonesia karena dinyatakan positif covid...

Tapi yah, itu cerita lain waktu saja. Sekarang saatnya istirahat. Dan saya memang sudah sangat lelah. Apalagi besok harus bersiap pagi-pagi ke acara pernikahan sepupu. Yang itu pun bisa jadi cerita lain lagi...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah