Summer 2022: Louna H5

Pagi ini saya dibangunkan dengan suara berisik di bawah tempat tidur. Akhirnya Louna masuk ke kolong juga. Padahal sudah dua malam kami biarkan terbuka. Butet biasa tidur dengan saya kalau papanya ke luar kota...

Sampai hari ini, pintu kamar saya tutup kalau siang hari. Pasalnya kami tak mau Louna keluar ke balkon kecil. Dia yang sudah merasa seperti di rumah sendiri, terakhir kali sudah berani melompat ke balkon tetangga. Bikin deg-degan saja...

Butet akhirnya memberikan bola berlonceng baru ke Louna. Memang saat kami membeli mainan, satu kantung berisi 4 bola. 2 berlonceng, 2 lagi karet lunak. Saat bola biru berlonceng hilang kemarin, sudah sempat ditawarkan bola karet. Tapi Louna terlihat tak tertarik. Dan benar saja. Sepagian Luna asik dengan bola merah berloncengnya!...

Tetap saja penasaran, ke mana hilangnya si bola biru...

Hari Rabu. Saatnya pengajian...

Hari ini adalah pengajian terakhir sebelum libur musim panas. Ya, pengajian ada libur musim panasnya. Tahun lalu cuma bulan Agustus saja. Tahun ini mulanya juga begitu. Lalu dimajukan pertengahan Juli...

Baru kemarin diputuskan untuk meliburkan mulai minggu depan, karena dari hari ini pun sudah banyak yang izin absen karena sudah berangkat liburan!...

Setelah dua tahun pandemi yang membuat para perantau tak bisa mudik, musim panas ini ada exodus besar-besaran. Meski harga tiket naik tajam. Karena perang, juga karena ketakutan maskapai tak memenuhi target pemasukan...

Terbukti di penerbangan lokal Eropa dengan maskapai low cost yang kewalahan, yang menyebabkan banyak sekali keterlambatan, bahkan pembatalan. Seperti yang sudah dua kali dialami suami saya...

Maskapai low cost banyak melakukan pemangkasan personil di masa pandemi. Saat pandemi mereda, rupanya mereka belum siap. Tak berhasil merekrut personil secepat yang mereka harapkan. Padahal sudah terlanjur menjanjikan kembalinya traffic yang lancar...

Pengajian kami yang kekeluargaan kehilangan jamaahnya. Kalaupun tak pergi liburan, para ibu juga sibuk dengan anak-anak yang ada di rumah. Sering harus menemani keluar, mumpung masih pagi dan cuaca belum panas...

Meski banyak yang absen, ternyata masih ada 21 peserta yang bergabung. Lumayan. Biasanya kami memang rata-rata 30an atau 40an saja tanpa publikasi heboh seperti yang hari ini. Yang belum berangkat liburan pun sudah mulai sibuk karena hari ini hari resmi pertama libur sekolah di Prancis...

Seperti biasa, saya mengikuti kajian sambil memantau fbg dan terutama Telegrup KLIP. Hari piket. Apalagi partner saya sedang harus beristirahat. AlhamduliLlaah teman-teman klipers cukup aktif. List harian yang sudah beberapa waktu ini sepi, hari ini cukup ramai. Jadi semangat meski harus piket sendirian...

Kemarin saya sudah menyelesaikan edit kasar podcast. Saya ingin cepat selesai. Tapi hari ini rasanya tetap harus mengerem. Ketimbang malah tumbang lagi seperti minggu lalu, kan!?...

Sesudah mengedit video rekaman pengajian, saya selonjoran dulu aja sambil nunggu proses export file-nya yang memang lama itu. Apalagi lutut saya kambuh sejak kemarin sore setelah jongkok mencari sabun cuci piring di lemari bawah. Sepertinya saya tak boleh cepat bergembira merasa tak sakit kaki sepulang jalan-jalan sesorean bersama Butet Senin lalu dengan sol sepatu spesial saya...

Lumayan sempat tidur sebentar sebelum alarm berbunyi untuk menutup Telegrup 99 Klipers yang bulan ini hanya berisi 92 yang berhasil meraih badge bulan Juni...

Oh ya, saya berhasil meraih badge emas. Dan hanya 3 orang yang meraih badge emas bulan Juni kemarin. Bangga, tentu. Tapi sadar penuh bahwa bulan Juli dan Agustus ini akan sangat menantang, dan saya siap menurunkan target setoran...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah