Summer 2022: Louna H7

Tak terasa, sudah seminggu Louna di rumah kami. Eh... Louna kembali ke rumah liburannya...

Pagi ini saya tak dibangunkan Louna. Louna menunggu saja di depan pintu kamar saat saya keluar. Sudah ada suami yang pulang tadi malam yang membukakan pintu ke balkon untuknya pagi-pagi sekali. Pantas saja dia kalem tak gelisah. Tapi suami bilang kalau dia bukakan pintu karena merasa gerah saja. Bukan karena Louna memintanya...

Beberapa hari ini saya dan Butet memang bertanya-tanya. Apakah tidur kami terlalu nyenyak, atau memang Louna yang tak menggaruk-garuk rolling door, ingin ke luar? Sepertinya memang Louna merasa tak perlu meminta lagi. Bangun kami sudah cukup pagi di musim panas yang gerah ini!...

Hari ini Louna melakukan sesuatu yang kami khawatirkan; melukai burung dara!

Heu... Kami tak tahu kejadian tepatnya. Yang jelas saat saya sedang di kamar berbincang di telepon bersama seorang teman, suami saya datang memanggil panik karena menemukan Louna di depan seekor burung dara yang sepertinya terluka...

Si dara masih hidup. Tidak terlihat berdarah. Tapi sepertinya tak bisa jalan, tak bisa terbang. Entah luka di mana...

Saya menduga, bisa jadi si dara terbang menabrak jendela kaca kami dengan keras. Dan Louna ingin bermain-main dengan si burung yang terluka saja...

Memang dinding veranda kami sudah beberapa kali menipu para burung dara. Entah berapa banyak yang tertipu, terbang kencang lalu menabrak. Sudah gitu mereka tak paham juga kalau tak bisa lewat ke sana. Tabrak lagi dan lagi. Perlu sekian waktu, dan kadang giringan untuk keluar dari jebakan...

Jangan kira jendela kami itu bersih jernih transparan ya! Sama sekali! Jendela kotor tak hanya dari bagian luar yang entah bagaimana membersihkannya, namun juga bagian dalamnya yang jarang bebas dari sarang laba-laba...

Namun selama ini para burung dara aman-aman saja. Mereka bisa keluar dengan bebas. Kecuali satu kali kami menemukan bangkai sepulang liburan. Dan hari ini tadi...

Louna sendiri biasanya tak menyerang burung-burung dara yang melang sering hinggap di balkon kami. Suka mengamati saja. Tapi jarang mendekat. Apalagi menyerang. Bahkan cenderung takut dan malah kabur ke dalam rumah jika burung-burung dara berombongan datang karena ada tetangga yang melempar makanan...

Pemilik Louna sendiri menyatakan kalau Louna adalah kucing yang penakut. Karenanya kami heran juga, apa yang sebenarnya terjadi...

Masalahnya Louna yang berada di dara terluka terlihat mengancam. Dia menggeram saat suami berusaha mendekatinya. Suami saya cemas, tak mau kalau sampai Louna yang terbiasa dengan makanan kucing spesial itu makan burung dara hidup-hidup. Bukannya mengkhawatirkan si burung dara, ya!?...

Saya minta suami saya menjauhkan si burung dara saja. Biar saya yang mengawasi Louna. Kalau bisa memanggilnya...

Saat Louna bergerak ke arah saya, si burung berpindah tempat. Sepertinya kakinya luka. Kesleo? Terkilir?... Yang jelas tetap tak terlihat berdarah...

Suami memutuskan untuk melemparnya ke tanah. Ke halaman bangunan apartemen kami. Biar paling tidak, tidak diganggu oleh Louna lagi...

Burung dara di Prancis sering dianggap sebagai pengganggu. Dan memang saya setuju. Kotorannya yang datang lagi dan lagi membuat saya malas sekali membersihkan balkon. Sayangnya masih ada saja tetangga yang memberi makan. Padahal sebenarnya sudah dilarang...

Tapi meski tak suka burung dara di balkon --kalau matang di meja rumah makan, saya mau--, saya tak mau juga Louna membasminya dengan memburunya begitu. Usir saja, boleh lah...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah