Summer 2022: Louna H6

Pagi ini terbangun dengan Louna jalan-jalan di meja kerja suami. Tidak seperti yang dikhawatirkan pemiliknya, alhamduliLlaah sampai saat ini Louna tidak suka menjatuhkan barang-barang. Tentu ada, buku atau kertas tersenggol. Tapi tidak iseng seperti yang katanya biasa dilakukannya di rumahnya sendiri...

Louna kucing yang anteng. Saya dan Butet tertidur di sofa sesudah Subuh dan membaca tidak diganggunya. Sepertinya malah dia ikutan tidur juga. Meski saat saya terjala, dia sudah jalan-jalan keluar-masuk balkon...

Spot favoritnya masih di meja setrika untuk santai sejenak. Untuk tidur tanpa gangguan, dia memilih kursi makan yang biasa dipakai Ucok. Didorong masuk ke bawah meja makan, tertutup dengan taplak. Nyaman deh...

Louna masih suka dengan bola merah berloncengnya. Apalagi kalau mainnya bersama Butet. Louna sembunyi entah ke mana, Butet menggoyang-goyangkan si bola, lalu tiba2 Louna kembali ke ruang tamu dari salah satu arah secara acak. Entah itu dari arah kamar Butet, atau salah satu dari dua pintu menuju balkon. Begitu Louna masuk, Butet melempar bola yang lalu diterkam Louna. Main sebentar, lalu pergi lagi. Begitu berulang-ulang sampai Louna minta berhenti dengan tanda tidak pergi, dan berbaring saja di lantai ruang tamu...

Suami mengabarkan bahwa visanya sudah jadi pagi tadi. AlhamduliLlaah... 

Pesawatnya terlambat. Tadinya saya pikir kami bisa makan malam bersama. Tapi sepertinya saya harus post tulisan ini saja untuk segera makan berdua Butet...

Hari ini saya tak banyak cerita. Tapi saya menulis ulasan buku Numero Deux-nya David Foenkinos sebagai tambahan setoran harian KLIP. Heu, malah setoran utama sih, sebenarnya. Karena yang ini tak sampai 300 kata... 😅


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah