La Vraie Rentrée 2022

Kemarin Butet ke sekolah hanya untuk pertemuan pertama saja. Mendengarkan pengarahan kepala sekolah tentang apa yang dihadapi di lycée, lalu berkenalan dengan teman sekelas dan wali kelasnya. Ada 34 siswa di kelasnya, katanya! Dan banyak siswa baru...

Hari ini, Butet baru benar-benar memulai perjalanannya sebagai lycéenne, siswi SMA...

Keluar dari rumah 7.15 untuk mengejar bus 7.24. Bus yang katanya berubah jadwal mulai la rentrée tapi belum ditempel di halte dan ternyata malah baru sampai 7.26...

Tahun ini, berdasarkan jadwal sementara yang biasanya tak berubah, Butet selalu mulai jam 8 pagi. Selesainya pun selalu lambat. Hanya Selasa yang berakhir 15.30. Jumat sampai 16.30. Senin dan Kamis sampai 17.30! Rabu malah korting, jam 11 sudah selesai...

Padat sekali jadwalnya. Padahal dia sudah membatalkan opsi bahasa Latin. Tinggal kelas Anglais Européenne-nya saja yang rupanya selain tambahan Bahasa Inggris, ada pelajaran Histoire-Géographie Inggrisnya juga...

Kalau dilihat sekarang, lumayan juga bahwa Butet selesai jam 16.30 di hari Jumat. Pasalnya dia ada kursus piano jam 19.15-20.15 hari itu. Lumayan bisa istirahat sejenak. Mungkin makan setengah bowl chirashi salmon-alpukatnya seperti yang biasa dia lakukan belakangan. Untuk dihabiskan sepulang kursus...

Butet masih mengikuti Dual Diploma. Tahun lalu, dia memilih hari Selasa untuk kemungkinan pertemuan daringnya. Entah apakah tahun ini bisa sama juga. Tapi kalau sama, kebetulan sekali kan!? Butet selesai sekolah jam 15.30 tiap Selasa itu...

Sayangnya, korting Rabu sulit kami manfaatkan. Karena Pengajian Mingguan MPP sudah akan dimulai kembali juga. Tapi mungkin Butet bisa jalan-jalan duluan dengan teman-temannya dan saya baru menyusul kemudian setelah pengajian usai...

Untuk sementara, Butet akan pulang-peri sendiri ke sekolah. Sudah SMA ini. Kalau hujan, akan saya antar, tentunya. Tapi selama cuaca masih terang benderang dan tak ada pemogokan bus, saya biarkan dia mandiri. Nanti kalau sudah masuk musim gugur, apalagi jika sudah memasuki jam musim dingin, di mana jam 5 sore sudah masuk Magrib, mungkin akan kami pertimbangkan lagi...

Saya sendiri juga harus mulai kembali ke rutinitas. Jetlag sudah makin menghilang. Kelelahan liburan sudah mereda. Meski rasanya disusul oleh kelelahan la rentrée. Padahal ini belum apa-apa. Masih belum mulai masa-masa pontang-panting mencari fourniture scolaire yang kurang, atau yang ditambahkan oleh guru bidang studi...

Kegiatan luar sekolah juga belum mulai. Sementara memang cuma piano. Tapi Butet masih berniat menambah dengan kegiatan fisik. Entah menari atau olah raga lainnya...

Butet masih mencari. Pada dasarnya dia ingin kembali balet lagi. Tapi dia tak mau kembali ke tempat kursus yang lama. Lagipula jadwalnya bentrok dengan kursus piano juga. Meski sudah saya tawarkan untuk mencoba memindah jam pianonya, dia tetap tak mau. Mau ganti teman. Tak mau kelihatan harus mengejar ketinggalan. Memang dulu dia termasuk yang terdepan di baletnya. Padahal tak apa-apa juga, kan!?...

Berminat kembali ke anggar juga. Tapi tak mau, setelah mengetahui bahwa pelatihnya dulu sudah pensiun. Pelatih yang sabar dan penuh pengertian yang juga sudah melatih abangnya dulu. Butet tak mau beradaptasi dengan pelatih baru lagi...

Saya serahkan padanya untuk mencari. Toh nanti juga saya yang harus mengurus pendaftaran dan mengantar-jemputnya latihan. Asal masih di daerah sini-sini saja. Jangan terlalu jauh, sampai ke luar kota...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah