Waktu yang Padat

Baru hari ke dua kembali ke rutinitas sekolah, sudah ada kehebohan. Kehebohan yang sebenarnya sudah dicurigai dari sejak Butet pulang sekolah...

Ceritanya, untuk beberapa pelajaran, kelas Butet dibagi menjadi 2 grup. Katakan grup 1 dan grup 2. Butet berada di grup 2...

Kemarin, anak-anak di grup 1 melihat bahwa jadwal pelajaran jam pertama hari ini kosong. Yang di grup 2 tidak. Dan mereka memakluminya. Karena memang kadang demikian. Pelajaran dilakukan bergantian per grup...

Namun kemudian ada orang tua siswa dari grup 1 yang menelepon ke sekolah. Memastikan bahwa hari ini tidak ada pelajaran. Dan sekolah menyatakan bahwa memang tidak ada pelajaran untuk seluruh kelas!...

Masalahnya, sampai sore jadwal pelajaran yang ditampilkan di platform Ecole Direct tidak diubah. Anak-anak grup 2 jadi ragu. Apa benar tidak ada pelajaran untuk mereka juga?...

Beberapa memutuskan tidak hadir. Beberapa yang lain menyatakan akan tetap hadir. Termasuk Butet. Asal tahu saja; setiap absen dan keterlambatan akan dicatat dan ditampilkan dalam bulletin scolaire alias rapor. Absen dan keterlambatan yang beralasan sekalipun! Dan rapor digunakan untuk administrasi ke tingkat berikutnya. Tentu saja "kebersihan" rapor ini sangat penting untuk anak SMA yang akan mendaftar ke perguruan tinggi!

Seperti biasa, Butet bangun Subuh lalu bersiap untuk pelajaran yang dimulai pukul 8 pagi. Saat dia sedang sarapan, saya membuka laptop untuk suatu urusan. Sekalian saja saya cek mail. Kebetulan ada email dari sekolah yang harus dibuka di platform Ecole Direct. Saya manfaatkan untuk mengecek jadwal pelajaran Butet. Dan ternyata, jam pertamanya kosong!...

Butet yang sudah selesai sarapan pun kembali ke mode santai. Melanjutkan membaca webtoon sampai jam berangkat untuk pelajaran pukul 9. Saya antar, seperti biasa kalau Butet mulai sekolah tidak jam 8...

Saya sendiri yang tadinya sudah siap mengantarnya ke halte pun jadi berlama-lama di depan laptop. Melanjutkan detil pembelian perlengkapan sekolah Butet secara daring, lalu membantu membuat flyer untuk pengajian dan mempublikasikannya di grup Whatsapp dan grup Facebook. Lumayan bermanfaat kan, waktu saya!?...

Mengantar Butet bermobil jadi mengubah agenda saya. Yang tadinya mau ke supermarket, jadi malas keluar lagi ke swalayan yang berjarak jalan kaki itu. Saya memilih menyelesaikan urusan belanja perlengkapan sekolah, menjemur pakaian, dan melipat jemuran yang sudah kering. Saya masih tetap menerapkan setrika on demand!...

Urusan jemuran usai, ternyata ada masalah dengan akses ke email pengajian. AlhamduliLlaah bisa lekas terselesaikan. Sepertinya karena sudah lama tak akses saja, google meminta password lagi. Malah kebetulan. Saya jadi diberi akses ke instagram dan bisa membantu posting flyer, mewakili bagian publikasi yang sedang berhalangan...

Rencananya, usai makan siang saya mau bersih-bersih rumah. Menyedot debu dan mengepel. Sudah lama juga tak mengepel, sampai lantai terasa cepel. Tapi memang tak bisa langsung mengepel juga sepulang dari Indonesia. Karena koper-koper masih berantakan, dan baru kemarin saya bisa membereskannya...

Tapi rencana tinggal rencana. Entah kalah oleh apa. Tau-tau dah jam 3 saja dan Butet hari ini selesai seklah setengah 4. Jam 4 biasanya sudah sampai rumah. Saya urungkan niatan untuk mengepel. Tak mau lantai masih basah saat Butet pulang...

Hanya sesaat saya duduk dan membalas beberapa pesan di ponsel selepas menyimpan kembali penyedot debu ke lemari, Butet mengetuk pintu...

Yah, lumayan juga, paling tidak bisa sempat menyedot debu. Mungkin besok saja melanjutkan dengan mengepelnya... 

Atau Kamis, karena besok hari kajian... 

Atau mungkin Jumat karena Kamisnya ada janjian... 

Heu... 

 


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah