Rabu Sibuk

Kembali mulainya pengajian kali ini cukup padat untuk saya. Tidak hanya membuat flyer dan mempublikasikannya, ternyata saya harus mendampingi tadarus karena kedua rekan yang membimbing biasanya berhalangan. Yang satu sepertinya harus dicari gantinya karena mendapat pekerjaan. Yang satu lagi sih sedang dalam perjalanan. Jadi berhalangan sementara saja. Mendampingi tadarus artinya harus membuat daftar pembagian ayat juga!...

Pembagian ayat ini tidak sesederhana itu. Tidak sekedar membagi angka. Karena tidak semua ayat sama panjangnya, kan!? Solusi yang kami temukan adalah dengan membagi halaman Al-Qur'an. Satu halaman dibagi dua atau tiga, misalnya. Tergantung jumlah peserta tadarus...

Membagi menjadi dua atau tiga juga tidak sesederhana itu. Kadang kala satu lembar jumlah barisnya bukan kelipatan dua atau tiga. Sering kali, malahan. Kita harus memperhatikan pula, terbaginya ada di mana. Apakah di ayat yang ada lam-alifnya? Apakah di ayat yang tersambung ke ayat berikutnya?...

Memilih membagi dua atau tiga tidak semudah itu. Seringkali masih ada saja yang menambahkan diri dalam daftar peserta di pagi hari kajian. Padahal isian daftar sudah disebarkan di malam sebelumnya. Penambahan peserta yang mendadak membuat waktu tadarus membengkak. Sebaliknya, jika peserta abesn mendadak juga membuat waktu jadi bersisa. Plus merepotkan kelancaran pembagian ayatnya...

Seperti pagi tadi. Saya sudah membagi ayat sejak jam 8. Ternyata masih ada perubahan sampai jam 9 lebih. Saya sudah membayangkan bahwa waktu tadarus akan membengkak. Dan benar saja!

Di akhir waktu yang dijadwalkan, masih ada 6 orang yang belum mendapat giliran. Akhirnya saya bagi saja jatah satu orang menjadi 2. Bahkan yang terakhir, yang terlambat datang sehingga gilirannya saya berikan ke berikutnya, hanya mendapat satu ayat saja. Satu ayat yang panjang kok!...

Kepanikan membagi ayat dadakan ternyata belum usai. Tiba-tiba saya ditembak menjadi host. Untung saya sempat cuci muka dan memasang filter di zoom-nya. Saya juga mengenakan kerudung yang cukup layak. Bukan sekedar mukena seperti biasanya kalau saya hanya operator saja...

Akibatnya, ya tentu saja tidak lancar. Saya membuka acara dengan terbata-bata, dengan gerakan random tak jelas. Tapi yah, lumayan lah, mengingat suasana hati dan pikiran saat itu...

Akibat lain, saat saya bicara, tak ada yang menangani spotlight. Di awal sempat muncul layar hitam karena ada peserta masuk. Di akhir acara, entah siapa bicara, entah siapa yang tampil wajahnya!...

Usai kajian, tentu saja tugas saya belum usai! Suatu kebahagiaan tersendiri mendapatkan video sudah siap diunduh di zoom tak lama sesudah pertemuan ditutup. Saya sempat mengunduhnya sambil menyiapkan makan siang. Selesai makan, video sudah bisa saya edit...

Microsoft menawarkan aplikasi baru untuk mengedit video. Tapi rasanya terlalu mepet kalau untuk digunakan mengedit video hari ini. Saya tetap menggunakan aplikasi Photos saja. Hanya merapikan di depan dan di belakang. Tak mengedit bagian terbata ataupun mengganti gambar. Lagipula gambar diam tentu malah makin tidak pas dengan jalannya suara, kan!?...

Ditambah dengan piket klip, hari ini saya sibuk. Tapi sekaligus senang. Tidak terasa berat. Saya senang-senang saja mengerjakan semuanya. Mungkin karena masih di awal tahun, jadi masih semangat ya?... Tak yakin akan mampu kalau begini di tengah atau bahkan akhir tahun nanti. Jelas tak mampu kalau harus terus begini setiap minggu!...

Lagi pula, apa gunanya ada struktur organisasi kalau semua dikerjakan sendiri, kan!? đŸ˜‰

 


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah