Mengembalikan Ritme Menulis

Saya sadar penuh bahwa saat berlibur merupakan saat sulit menulis. Sadar tak akan bisa menulis setiap hari. Jangankan badge excellent, saya hanya berani menargetkan badge good saja. Tapi saya tak berpikir bahwa penyebab tak bisa menulisnya karena hal yang menyedihkan...

Saya pikir, saya tak akan ada waktu karena sibuk jalan-jalan. Sibuk kulineran dan ketemuan. Asik ngobrol dengan keluarga dan teman...

Ternyata, ketidakmampuan saya menulis bukan masalah waktu. Bukan pula masalah koneksi internet. Tapi lebih ke soal pikiran dan perasaan...

Bulan Juli saya masih rutin menulis. Masih bersemangat mencoba meraih badge gold outstanding. Merencanakan bagaimana mengatur waktu menulis saat dalam perjalanan. Memperkirakan perbedaan waktu dengan Dubai dan saat tepat untuk setoran...

Sayangnya, rencana tinggal rencana. Saya mencoba bertahan meski dengan pikiran tak tenang karena positif covidnya si Ucok. Sedapat mungkin meluangkan menulis dan setoran di sisa-sisa waktu mencari cara menyusulkan Ucok ke Indonesia. Dan saya masih berhasil menulis setiap hari. Namun hanya hingga sehari sebelum keberangkatan. Sesudah mulai perjalanan, saya gagal menjaga ritme...

Sampai di Dubai, saya kehilangan semangat untuk menyetor. Meskipun memang dari awal sudah berencana hanya akan mencatat poin-poin dan menyetorkan google doc saja. Begitu pula sesampainya di Indonesia. Tak sempat membuat posting blog sama sekali. Menyetor godoc pun tidak. Dan akhirnya baru melengkapi setoran menjadi 20, mepet meraih badge biru excellent di akhir bulan...

Untuk bulan Agustus, saya sadar akan lebih berat lagi. Satu bulan penuh di masa liburan, saya hanya menargetkan badge hijau good saja. 5 setoran selama liburan, dan 5 lagi saat sudah kembali pulang ke Prancis. Dan ternyata memang begitu kejadiannya. Dengan prosesus yang lebih parah lagi!

Saya hanya sempat membuat satu post blog saja. Padahal ide tulisan jelas banyak di kepala. Selain itu, setoran klip hanya berupa google doc saja. Lalu disusul satu berupa tantangan MGN yang saya setorkan setengah hati. Kemudian vakum, sampai kembali ke Prancis dan tiba-tiba disadarkan bahwa baru 5 setoran saja!

Memang direncanakan begitu. Tapi seharusnya tidak menjadi panik, kan!?...

Akhirnya setor godoc lagi. Sambil mengingat poin-poin liburan yang tak lagi rajin dicatat. Sebelum makin kabur dari ingatan...

Sesuai perkiraan, bulan Agustus meraih badge good saja. 10 setoran pas. Yah, lumayan lah...

Sebuah pencapaian tersendiri mengingat perjuangan selama bulan Agustus. Melihat bahwa peserta KLIP juga yang menyusut hingga tinggal 104 saja yang bisa melanjutkan ke bulan September ini. Ternyata tak hanya saya yang pontang-panting mengejar setoran. Ada 39 yang tidak mendapatkan badge. Dan 14 orang dinyatakan gugur...

Banyak klipers yang harus berjuang keras untuk tetap konsisten menulis, bulan lalu. Menghayati semangat 17 Agustus apa ya?... Hihihi...

Kalau saya berjuang menulis di tengah liburan, kebanyakan teman-teman klipers yang berada di Indonesia berjuang menulis sambil adaptasi dengan kembalinya ritme luring. Setelah 2 tahun berbagai aktivitas dilakukan daring, kembali sekolah dan bekerja luring memerlukan manajemen waktu dan tenaga tersendiri...

Tapi dua bulan ini saya belajar; ternyata tidak tenang saat jumlah setoran mepet. Terutama saat mepet 10 saja...

Setelah 6 bulan pertama boleh dibilang menulis setiap hari, setoran mepet itu membuat deg-degan. Berapa kali saya memastikan bahwa setoran saya benar-benar 10 di akhir bulan. Meski memang tak dapat badge pun masih bisa lanjut, saya sadar benar bahwa ritme yang terganggu, bisa menjalar ke mana-mana...

Karenanya, yuk kembali memantapkan niat. Usahakan sedapat mungkin untuk menulis setiap hari. Menulis apa saja. Tuangkan segala yang terlintas di kepala. Tak harus jadi posting blog atau medsos, tentunya. Jaga ritme konsistensi, agar memori otot menulis kita juga terbiasa. Semoga ke depannya lebih lancar, ya!...

Skripsi?

Ah, kalau itu sih terus terang benar-benar belum kepikiran!


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah