Catatan Akhir Bulan Mei

Hari Minggu. Saya bermalasan saja sepagian. Menonton Sungkyunkwan Scandal sesudah Subuh sampai mengantuk dan tertidur lagi sekitar jam 10. Tak lama. Terbangun oleh suami yang berangkat jalan-jalan ke pasar. Setengah mengantuk, tak sempat saya teriakkan bahwa masih ada sisa ikan bakar semalam yang bisa dijadikan lauk makan siang...

Drakor lama? Memang! Saya menontonnya karena disinggung di materi minggu ke 2 MOOC Korean Philosophy and Culture. Kebetulan membahas tentang Sungkyungkwan. Jadi ceritanya menonton drakor dalam rangka memperdalam MOOC nih ya... 😜

Masih ada waktu sampai besok tuh, kalau mau memanfaatkan penggratisan sertifikat!... 😉

Beberapa hari ini saya disibukkan menulis untuk Tantangan Mamah Gajah Ngeblog bulan Mei. Tema Resep Masakan Andalan adalah tema ke dua yang saya usulkan selain Alasan Memilih Jurusan. Empat kali saya mencoba menulis, belum puas juga. Apalagi karena ternyata saya tak memiliki arsip foto sebagai ilustrasi. Beberapa kali memasak dengan niat membuat foto, ternyata gagal. Lupa. Baru ingat setelah masakan tandas!...

Akhirnya saya mengirim partisipasi juga. Diiringi permintaan maaf karena tidak melampirkan ilustrasi yang cukup. Mungkin nanti disusulkan. Karena sesudah memasukkan data ke formulir, saya baru ingat bahwa ada sub tema : Hari Istimewa!... 

Sibuk memilah resep, jadi ada beberapa hal yang terjadi belakangan ini yang belum sempat tercatat. Tapi mungkin dua hal yang cukup perlu diingat dulu saja...

1. Butet lolos seleksi awal program Dual Diploma

Memang hampir yakin lolos. Karena seleksinya hanya nilai. Bukan mau menyombong. Saya rasa, hampir semua siswa di kelas Butet akan bisa lolos tahap seleksi internal di sekolah ini. Apalagi mereka yang sudah mengikuti classe européenne anglais seperti Butet. Tak ada masalah. Asal nilai keseluruhannya tak jelek-jelek amat...

Namun tetap ada kelegaan tersendiri saat Jum'at siang menerima pos-el dan dinyatakan lolos. Tidak hanya bahwa formulir yang kami kirim via pos benar-benar sampai. Karena memang kami tak ada bukti bahwa formulir pendaftaran sudah diterima sekolah...

Sekarang masuk ke tahap mendaftar langsung ke programnya. Mendaftar untuk bisa mengikuti seleksi yang sebenarnya, nanti pertengahan September...

2. Kontak dari seleksi calon penerjemah

Pagi sesudah Subuh kemarin, saya dapati ada pos-el dari panitia seleksi calon penerjemah Badan Bahasa dan Sastra Indonesia 2021. Wah, sudah ditolak? Begitu batin saya. Karena dari jadwal, seharusnya seleksi baru dimulai tanggal 31 Mei, besok pagi...

Ternyata panitia berbaik hati menanyakan apakah saya bisa datang untuk menandatangi kontrak dan menerima pembekalan jika nantinya lolos. Wah! Yang pertama terlintas di pikiran adalah rasa besar hati. Berarti berkas saya berhasil menarik perhatian panitia!...

Saya menjawab pos-el untuk menjelaskan kondisi saya. Panitia membalas pada hari yang sama. Tak perlu saya detilkan di sini. Kesimpulan akhirnya adalah bahwa mungkin saya tak akan diberi tugas tahun ini. Mungkin tahun depan jika saya sudah bisa mengikuti pembekalan...

Saya jadi langsung berangan-angan; kalau memang berkas saya lolos, apakah tahun depan harus ke Jakarta mengikuti pembekalan? Bagaimana dengan Butet? Apakah dia bisa tetap menikmati liburan selama saya pembekalan? Apakah saya bisa mengejar waktu meski tak bisa mudik cepat karena Butet ujian akhir SMP tahun depan?

Tapi tak lama. Karena toh hasil seleksi belum keluar. Tak perlu berpikir terlalu jauh. Tak perlu membuat rencana terlalu detil. Apalagi di masa pandemi begini...

Berharap saja, semoga pandemi lekas berlalu, pembekalan atau tidak, kami bisa lekas kembali ke Indonesia tahun depan... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah