Pembukaan Kuncitara 3 Tahap 2

Hari ini dimulai pembukaan kuncitara ke 3, tahap ke 2. Mulai hari ini, awal jam malam diundurkan, dari pukul 19 ke pukul 21. Sekalian mengikuti matahari yang makin lama menaungi bumi bagian utara ini. Untuk informasi, sekarang Maghrib baru menjelang pukul 21 di daerh kami...

Mulai hari ini, museum dan bioskop boleh buka kembali. Toko-toko yang ditutup karena dianggap tidak esensial juga sudah boleh buka. Kafe dan restoran bisa menerima pelanggan di teras. Semua dengan menerapkan pembatasan 8 m2 per orang, dan mengenakan masker, tentunya...

Tak urung perubahan ini terlihat di jalanan. Lalu lintas terasa lebih rame. Apalagi hari ini kebetulan Butet mulai jam 10. Berangkat bebarengan dengan menjelang jam buka standarnya kebanyakan toko...

Pulang mengantar Butet, saya hanya sempat membuka sepatu, dan langsung online. Sudah terlambat untuk pengajian. Tapi saya memang sudah pamit bakal datang telat dan pamit cepat. Karena Butet meminta dijemput. Jalan kaki. Sudah lama, katanya...

Saya pun tak meminta giliran tadarus. Kebetulan ada satu peserta yang tak hadir, saya ambil gilirannya...

Tadarus selesai, saya langsung pamit. Saya harus mengisi ulang kartu bus Butet. Niatnya, saya mau turun ke kota naik bus saja, yang kebetulan haltenya tak jauh dari tabac tempat mengisi ulang kartu. Tapi ternyata saya lebih cepat 10 menit. Itupun dari jadwal. Dan bus nomor 4 ini sering terlambat...

Daripada tidak tenang kalau benar terlambat padahal sudah menunggu 10 menit, saya memilih jalan kaki saja. Memutar balik lagi melewati depan rumah. Demi perasaan puas tidak menunggu, membuang waktu!...

Tapi memang 10 menit jalan santai, saya sudah melampaui 500 m perjalanan. Belum sampai 2 km, memang. Tapi sudah sepertiga perjalanan dari 2,5 km yang harus saya tempuh untuk mencapai sekolah Butet...

Jalanan lebih rame saja dibanding saat pagi mengantar sekolah. Lalu lintas padat. Banyak orang di trotoir. Terlihat restoran yang tak jauh dari rumah, penuh terasnya. Padahal belum jam makan siang. Sepertinya masih pelanggan yang minum kopi. Merayakan hari pertama pembukaan kembali restoran, sambil menikmati cuaca yang hangat cerah. 

Btw saya sudah menanggalkan semua baju hangat. Ke luar rumah tanpa sweater maupun jaket. Tak pula syal. Sampai sekilah Butet, cukup keringetan. Lumayan...

Butet tak berniat shopping. Yakin kalau bakal ada antrian di toko-toko fashion. Dan benar saja! Terlihat banyak orang berjajar di depan pintu masuk Zara. Kami tak berminat. Kami hanya ingin berjalan kaki saja. Sambil melihat suasana...

Kami sempatkan mampir ke Yves Rocher membeli krim pelembab yang sudah habis. Kebetulan hanya ada satu pembeli antri di depan kami. Lalu kami melihat-lihat toko suvenir, mencari calon kado yang saya janjikan untuk hadiah Tantangan Mamah Gajah Ngeblog yang sudah saya minta undur karena toko-toko tutup akibat kuncitara...

Yang diincar Butet adalah ke Flying Tiger. Ya, toko gadget pernak-pernik murah meriah itu! Senang, dia, saat melihat toko tak begitu rame. Bahkan lebih sepi daripada biasanya. Kami bisa melihat-lihat dengan santainya...

Butet menemukan cat acrylic dan kanvas bermagnet yang langsung dicobanya sebagai kado ulang tahun untuk sahabatnya. Ditambah satu agenda bullet jurnal yang stoknya tak menentu, dan kebetulan tadi ada. Dia juga menemukan satu set pena dengan berbagai ukuran ujungnya. Barang ini juga sudah dinanti kembalinya. Yang ini, untuk Butet sendiri!...

Selain itu, Butet juga mengincar toko Tout à 2 euros. Tapi ternyata ada banyak sekali yang mengantri. Memang toko yang koleksi barangnya menarik ini kecil sekali. Terpaksa pencarian spidol alkohol untuk Butet harus ditunda dulu...

Kami berjalan kaki pulang. Sampai rumah sudah menjelang jam 2 siang. Suami saya masih conference...

Lekas saya siapkan makanan yang tinggal meghangatkan masakan semalam saja, dan makan siang bersama...

Setelah makan dan sholat, suami lanjut kerja. Saya dan Butet ngobrol bersama sambil membuka hasil belanjaan. Sudah sebulan ini dia senang membubuhkan krim pelembab ke wajah saya. Tentu saja saya lebih senang lagi! Dan itu yang dilakukannya tadi sambil mencoba krim yang kami beli...

Jam 5 sore, Butet bangkit melukis. Saya lanjut membaca. Lelah tiba-tiba menerpa menjelang jam 6. Saya tutup buku, berniat power nap, 15 menit saja. Tapi ternyata saya terbangun menjelang jam 7! Belum cuci piring! Dan belum menulis, karena pagi tadi tak ada waktu sama sekali...

Lekas sholat Asar dan menulis sebentar. Berkat 4 bulan mengikuti KLIP, 300 kata, mudah saja... Tulisan ini saya selesaikan sesudah masak sambil cuci piring, makan, dan sholat Maghrib. Saya setorkan dengan total 703 kata! Pas mal, hein?... 😉


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah