Tentang Sarapan Butet
Pasca kuncitara ke-3, sekolah Butet tetap menerapkan pelajaran olah raga per setengah kelas. Padahal Butet melihat bahwa lapangan kosong. Hanya kelasnya yang menggunakannya. Sepertinya Selasa adalah giliran kelas SMA yang biasa memiliki jam olah raga yang sama untuk distancielle, mengikuti pelajaran secara jarak jauh...
Selasa dua minggu yang lalu, saat pelajaran olah raga, Butet muntah di sekolah. Dia baru selesai pemanasan. Katanya merasa pusing dan matanya berkunang-kunang. Dia pun minta ijin untuk minum. Dalam perjalanannya ke botol air itulah dia muntah...
Gurunya berkata, mungkin karena sudah lama Butet tak berolah raga. Dan memang sejak sekolah dilakukan secara online di awal April lalu, praktis satu bulan dia tak berolah raga! Sepertinya tubuhnya kaget dengan effort yang tiba-tiba besar saat pertama kembali mengikuti pelajaran olah raga begitu...
Tapi gurunya juga mengajukan kemungkinan ke dua; mungkin Butet tak makan sebanyak biasanya. Dan itu benar juga!... Selama Ramadan, Butet sahur menu nasi/pasta dengan lauk lengkap. Saat tidak puasa, tetap ikut sahur. Dengan kuantitas makan yang sama!...
Sebelumnya pun, sejak awal tahun ajaran di kelas 8, Butet sarapan nasi dengan sup ayam. Tak sebanyak saat sahur. Tapi tetap saja sarapannya berbobot dibanding pancake disalut nutella yang dimakannya Selasa lalu itu...
Ada kecurigaan saya bahwa muntahnya Butet berkaitan dengan nutella. Sudah lama dia tak makan nutella. Saya? Lebih lama lagi lah... Tapi ini sedang membahas soal Butet ya!...
Bukan... Bukan soal nutella-nya sendiri. Cuma teringat, beberapa kali Butet sakit perut setelah minum atau makan produk susu-susuan. Tidak semua produk susu. Dan kami belum menemukan pattern sakit perutnya. Tapi memang ada kemungkinan karena "berat"-nya nutella juga sih. Sarapannya belum sempat tercerna baik, dia sudah harus berolah raga yang merupakan jam pertama dan ke dua, hari itu...
AlhamduliLlaah Butet Selasa itu bisa mengikuti kelas selanjutnya dengan baik-baik saja. Sampai pulang lancar-lancar saja. Dan sampai sekarang pun sehat-sehat saja...
Keesokannya, dia sarapan pancake bersalut nutella lagi. AlhamduliLlaah tidak apa-apa. Tapi memang tidak ada olah raga. Meski begitu, dia memang merasa "penuh", sesudah makan nutella. Kebetulan saat sahur saya masih bisa masak untuk sarapan Butet juga, dia memilih makan masakan saya. Atau malah makan roti tawar saja. Tanpa apa-apa...
Minggu sore saya tawari, apakah mau kembali sarapan sop ayam dengan nasi lagi? Tapi dia tak mau. Roti tawar saja cukup, katanya. Dan dua hari ini,dia makan roti tawar saja. Dua iris...
Kemarin, kelas Butet ada banyak jam kosong. Total tidak ada pelajaran 4,5 jam berturut-turut, termasuk jam makan siang. Butet dan teman-temannya sudah berencana untuk jalan-jalan di kota. Mereka membeli makanan di luar, lalu makan siang di pantai. Tempat maka baru boleh melayani pembeli di teras mulai besok juga...
Membeli di luar artinya makan cukup dan sesuai selera. Tidak seperti di kantin sekolah yang kadang menunya tidak cocok dan kuantitasnya tidak cukup, terutama segi lauknya untuk Butet yang karnivora itu...
Hari ini ada dua jam kosong. Tapi tidak berturut-turut. Ada yang tepat sesudah makan siang. Namun hari ini saya ada janjian dengan dokter dan tak akan bisa mengantar Butet kembali ke sekolah. Karenanya, dia tetap tinggal dan makan siang di sekolah...
Menu hari ini paha ayam dan kentang goreng. Dua-duanya kesukaan Butet. Tergantung cara masaknya juga sih. Dan tadi ... tidak ada rasanya! Entah dimasak bagaimana, tak jelas. Kentang gorengnya renyah, tapi tanpa rasa. Ayamnya hambar. Tetap saja Butet makan dua potong karena ada salah satu sahabatnya yang tak mau makan daging-dagingan!...
Syukur, karena Butet lapar. Meski katanya dua lembar roti tawar sarapannya cukup untuk mengisi tenaga olah raga sepagian, tapi habis itu harus isi tenaga lagi...
Dan alhamduliLlaah hasil pemeriksaan doppler leher baik-baik saja. Tidak ada masalah pembuluh darah. Dokter menyarankan untuk konsultasi dengan dokter pendamping. Yang sudah saya rencanakan juga untuk menanyakan tentang vaksin covid-19...
Comments
Post a Comment