Musim Alergi

Hari Minggu pertama sesudah tahap 2 pembukaan kuncitara ke 3. Suami saya turun ke kota. Ke pasar. Jalan-jalan sekalian membeli couscous untuk makan siang. Pasar rame, katanya. Tapi teras-teras restoran terlihat sepi. Cuma memang dia tadi di kota hanya sampai tengah hari lewat sedikit saja...

Memang kemarin dia sempat menawari untuk makan di luar. Tapi saya menolak. Tak hanya karena saya baru saja membaik dari sakit, namun juga saya membayangkan, weekend pertama sesudah sekian lama restoran tutup, pasti akan banyak sekali orang...

Dan memang dari koran lokal, diberitakan bahwa pusat kota penuh dengan orang. Tak hanya di teras-teras restoran. Antrian panjang menjalar di depan toko-toko pakaian yang sudah sebulan lebih tutup. Apalagi memang pemerintah kota Cannes menutup rue d'Antibes, menjadikannya rue piétonnée, jalan khusus untuk pejalan kaki, Sabtu kemarin...

Rue d'Antibes adalah pusat perbelanjaan terbuka di Cannes yang memang tidak memiliki mall. Berbagai toko terdapat di sana. Dari merk merakyat seperti Zara, sampai yang high class seperti Hugo Boss. Kalau mau lebih mewah, harus bergeser sedikit ke arah pantai Croisette...

Cuaca yang mendung ternyata tak menghalangi orang berbondong menikmati kebebasan barunya. Tapi memang, mendung dua hari ini tak ada apa-apanya dibanding daerah-daerah lain yang berhujan!...

Senin besok ini hari libur nasional Lundi Pentecote, Senin Pentakosta. Akhir pekan ini panjang, sampai Senin. Wajar saja banyak turis lokal berdatangan. Itu juga yang membuat saya malas diajak makan di luar...

Hari ini kami makan couscous dari pasar. Kemarin siang, suami saya order sushi karena melihat saya tertidur nyenyak. Malamnya, kami makan sisa kebab buatan sama di hari Jum'at. Buat saya, meski tak makan di luar, tetap bisa libur memasak kan!? Tak ada niatan untuk ke luar rumah besok pagi juga. Prakiraan cuaca menyatakan hujan. Tapi ya lihat saja...

Dua hari ini hanya suami saya yang keluar rumah. Hari ini ke pasar, kemarin ke swalayan belanja mingguan. Swalayan dekat rumah langsung merubah jam bukanya. Yang sebelumnya hanya sampai pukul 18.30, menjadi 20.30. Cepat beradaptasi dengan perubahan jam malam...

Hari Kamis saya pilek berat. Rabunya memang saya ke kota bersama Butet. Kalau sudah pilek padahal rasanya tak ada pemicu virus begitu, lekas saya cek website pollens.fr. Dan benar saja! Sedang ada alert orange untuk daerah kami! Resiko alerginya tinggi!...

Baru tahun ini saya mengetahui keberadaan website pollens.fr tersebut. Padahal sudah bertahun-tahun saya terjangkit alergi serbuk sari ini. Alergi baru. Sebelumnya, saya tak mengidapnya. Dan ternyata memang banyak yang seperti saya juga. Katanya sih karena pengaruh perkembangan polusi udara. Saya tak begitu paham juga...

Dengan website ini, kita bisa mengetahui kadar polusi yang disebabkan oleh unsur biologik di udara. Karena serbuk sari atau jamur dan lumut. Untuk saya pribadi, dari informasi di website ini saya bisa lebih menakar, kira-kira apa yang harus saya lakukan jika pilek. Apakah harus minum obat, atau cukup istirahat saja. Meskipun kalaupun pilek karena virus, obatnya tetap istirahat juga sih ya...

Pilek karena alergi sebenarnya cepat saja penyembuhannya. Asal tidak terkenal alergen lagi, alias tak keluar rumah dulu. Obatnya hanya cukup dengan istirahat saja. Dan yang jelas, tidak menular! Namun memang melelahkan. Apalagi untuk saya yang ada asma... Hari Jum'at, badan saya meriang. Seharian banyak tiduran. Untung tak ada agenda. Hanya mengantar Butet sekolah dan menghangatkan makan siang. Masak kebab kan gampang. Hanya perlu marinate dan tinggal pasang timer di oven, bisa sambil ditinggal tiduran...

Hari ini sudah ringan. Memang cucian piring jadi menumpuk. Tak apalah, sedikit demi sedikit saja. Yang penting sehat dulu. Karena seorang ibu, tidak boleh bolos "dinas" terlalu lama!... 😉


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah