Tentang Sekaleng Bebek

Sabtu lalu, saya sudah yakin akan masak menu ikan untuk buka puasa. Kami memang biasa makan ikan di hari Sabtu. Bukan Jum'at seperti tradisi orang Prancis. Salah satu dari tradisi agama Katholik yang masih dipertahankan, yang mungkin orang-orang sudah tak tahu lagi asal-usul sebenarnya...

Alasan praktis saja. Hari Sabtu adalah jadwal kami belanja mingguan. Sekalian beli ikan, dan dimasak di hari yang sama. Atau keesokan harinya. Maksimal Senin. Tapi jarang sekali menunggu dua hari begitu...

Sabtu lalu 1 Mei. Jum'atnya, suami saya yakin kalau swalayan dekat rumah buka. Memang swalayan kecil. Sering buka di hari libur nasional. Saya sempat tak yakin kalau 1 Mei buka. Tapi entah mengapa saya tak mengeceknya...

Saat membuat daftar belanjaan, barulah saya mengecek. Memang kalau tidak sedang melihat-lihat katalog promosi, saya jarang membuka aplikasi jaringan swalayan kami. Dan ... diumumkan bahwa swalayan langganan tutup!...

Sempat panik juga, secara stok daging yang ada di rumah tinggal daging sapi. Ada daging paha sapi bersumsum yang biasa saya pakai untuk membuat bakso, dan daging sapi untuk rendang. Yang keduanya tentunya tak bisa dimasak cepat. Apalagi waktu itu sudah sore...

Sempat berpikir apakah saya akan masak telur saja. Tapi saya tak mau menggunakan corned beef yang dijadwalkan untuk sahur. Lebih baik pusing untuk buka ketimbang panik untuk sahur, kan!?... Lalu saya teringat masih punya stok canard confit kalengan...

Canard confit adalah bebek yang dimasak lama di dalam lemaknya, sampai dagingnya empuk, khas daerah barat daya Prancis. Metode ini selain sebagai pemasakan, juga dipilih untuk penyimpanan. Bebek dalam lemaknya ini bisa disimpan berbulan-bulan, bahkan tahunan...

Stok canard confit yang ada di rumah adalah yang tertinggal dari bekal Ucok pergi merantau. Kebetulan di bulan-bulan Desember begitu memang sering ada promosi canard confit. Maklum, bebek memang merupakan hidangan spesial khas Natal dan Tahun Baru. Dan bebek kalengan ini, boleh jadi tinggal menghangatkan saja...

Canard confit yang ada di stok kami kemarin tak ada label halalnya. Namun saat membeli, kami cermat membaca daftar bahan-bahannya. Apakah benar, lemak yang digunakan adalah lemak bebek saja. Untuk menghemat biaya produksi, ada yang mencampurkan lemak babi. Karenanya, sebelum membeli, kita harus berhati-hati...

Satu kaleng canard confit yang beratnya sekitar 1 kg, biasanya berisi 4 paha bebek, atau sekitar 12 sayap atas bebek. Tidak semua hanya berisi bebek saja. Ada juga yang dicampur dengan kacang-kacangan, sekaligus sebagai pendamping makannya...

Stok kami kemarin berisi paha bebek. Saat Ucok masih di rumah, 4 paha bebek ditemani nasi hangat dan sayuran tidak cukup. Saya sering mengalah, memotong jatah saya dan membaginya dengan sulung saya itu. Tapi Sabtu kemarin, kami hanya bertiga... 

Entah karena puasa atau memang nafsu makan kami menurun, satu paha yang tersisa tak ada yang mau menjamahnya. Ya sudah... Akhirnya saya manfaatkan membuat nasi goreng bebek untuk sahur. Corned beef-nya disimpan untuk lain waktu lagi...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah