Chicken Tender dengan Oven

Setelah long weekend, hari ini kembali ke rutinitas. Tidak sepenuhnya. Karena pagi ini, giliran Butet tidak berolah raga. Dia mulai sekolah pukul 10 pagi. Sesudah Subuh, saya masih sempat tidur sampai jam 9!...

Hari ini agenda pagi saya penuh. Euh, siang juga, sebenarnya. Tapi urusan menyiapkan masakan, merendam filet ayam untuk makan malam dan paha ayam untuk makan siang besok di rumah teman sih fleksibel lah ya. Bisa diatur-atur...

Pagi tadi saya merencanakan mengambil hasil doppler seminggu yang lalu, mampir ke swalayan membeli corn flakes utuk mencoba resep tender di oven, lalu membawa CPU si Ucok untuk diperbaiki di tempat reparasi yang tak jauh dari rumah. Ya, saya tak berhasil juga memperbaikinya. Saya duga, ada masalah dengan port HDMI-nya...

CPU saya siapkan dari kemarin. Tak terlalu berat, sebenarnya. Tapi besar. Hanya ada satu tas yang bisa menampung secara lebarnya. Tingginya tak tertangani. Yang penting saya masih bisa memegang handle tasnya, meskipun harus satu-satu dengan kedua tangan...

Mulanya saya berencana ke dokter dan ke swalayan dulu, pulang, baru keluar lagi. Karena saya tak yakin jam berapa tempat reparasi buka. Dan tak tahu apakah benar-benar buka atau tidak hari ini. Namun kemudian karena mengantar Butet lebih lambat, saya jadi beride untuk lewat tempat reparasi saat perjalanan pulang. Sudah jam 10 lebih. Mustinya sudah buka. Saat lewat berangkat mengantar, toko belum buka...

Dan ternyata memang sudah buka. Karenanya, saya pulang memarkir mobil, lalu keluar lagi sambil sekalian membawa CPU dan memasrahkannya ke toko reparasi...

Petugas di The C@n.Net dengan ramah menjelaskan kalau dia akan menelepon saya sesudah memeriksa dan melakukan estimasi biaya perbaikan. Estimasi harganya gratis. Ini penting. Karena banyak servis perbaikan yang estimasi harganya berbayar. Biasanya ini nantinya akan dipotong dari biaya perbaikan keseluruhan. Kalau tidak melakukan perbaikan? Ya bayar estimasinya saja!...

Hasil doppler ternyata belum siap. Sekretaris dokter menjadwalkan untuk Selasa sore. Padahal dia sempat menawarkan Kamis atau Jum'at. Saya pikir memang sudah siap dan tinggal ambil saja...

Sekretaris menawarkan untuk mengirimkan hasilnya lewat email. Wah, kenapa tidak dari awal ditawarkan ya!?... Dia pun bisa sekalian mengirimkan aslinya ke dokter pendamping saya yang menyarankan doppler tersebut... Dan saya menerima sekitar jam 2 siang. Namun hanya kesimpulan. Tak ada gambar scan-nya. Dan itupun saya tak mengerti. Memang harus membuat janji dengan dokter rawat untuk penjelasan dan penanganan kalau diperlukan...

Pulangnya saya mampir ke swalayan langganan yang memang satu bangunan dengan dokter. Berbeda pintu masuk saja. Ternyata tak ada corn flakes original Kellog's yang saya harapkan. Akhirnya saya membeli merk swalayan saja. Toh hanya buat panir-nya. Semoga tidak manis saja. Karena saya tidak menemukan yang tanpa gula sama sekali...

Saya berniat membuat ayam tender seperti yang biasa ada di KFC. Dengan lebih pedas, tentunya!... Biasanya, saya hanya membalurnya dengan terigu untuk kemudian digoreng. Kali ini, saya ingin mencoba resep yang memasaknya dengan cara memanggang di oven...

Sudah beberapa kali saya melihat resep tender dengan corn flakes dan dipanggang begini. Namun kami bukan pemakan sereal. Apalagi corn flakes yang boleh dibilang netral, tak ada rasanya. Menggoreng adalah satu-satunya alternatif. Meski sebenarnya saya tidak suka menggoreng. Bukan karena lemak, tapi lebih karena repotnya!...

Kali ini saya mengambil resep dari Hervé Cuisine. Hervé Palmieri ini adalah salah satu food blogger pertama di Prancis. Meskipun bukan followernya, saya suka dengan resep-resepnya yang disederhanakan, tapi tetap menjaga selera aslinya...

Resep chicken tender-nya saya modifikasi dengan selera rumah. Saya rendam dulu ayamnya dengan garam, merica, bawang putih, dan cabe. Semua dalam bentuk bubuk. Seperti biasa, di dapur saya... Malam tinggal mencelup di campuran madu dan mustard, membalur dengan corn flakes, dan memanggang 15 menit saja... Hasilnya lumayan juga. Sayang lupa mengambil fotonya...

Meski dengan rendaman, rasa madu dan mustard cukup kuat. Sepertinya, untuk setengah ayam yang tersisa, saya akan masak dengan cara seperti tender biasanya saja; balur terigu, celup dalam telur, lalu baluri lagi dengan corn flakes sebelum dipanggang seperti resep Hervé. Tak lupa tambah cabenya. Karena menurut Butet, ayamnya kurang pedas!...

Kalau Hervé membuat saus mustard-madu, kami memakannya dengan sambal ABC. Ditemani nasi panas, tentunya!... 😋


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah