Agenda Juni 2022

Hari ini libur nasional di Prancis. Senin Pentakosta. Pentakostanya sendiri Minggu, tapi Senin diliburkan. Seperti saat Paskah yang Seninnya juga diliburkan. Tapi Paskah lebih parah karena Jumat Agungnya malah tidak diliburkan sama sekali!...

Kami tak ke mana-mana. Sempat berencana mau pergi liburan memanfaatkan long weekend. Paling tidak ke Toulouse, ke kota tempat kerja suami. Lumayan, kalau bisa memanfaatkan hotel gratis, kan!? Tapi batal...

Setelah membeli tiket ke Indonesia, rasanya berat mengeluarkan uang lagi. Meski hanya perlu membayar dua tiket untuk saya dan Butet, tetap saja itu pengeluaran ekstra, kan!? Belum lagi soal makan yang tentu saja tidak sama dengan budget masak sendiri di rumah...

Saya sendiri lebih memilih berhemat sekarang. Biar nanti saat liburan di Indonesia bisa leluasa saat ada pengeluaran. Setelah 4 tahun tak pulang kampung, yakin kami bakal kaget dengan harga barang di Indonesia. Dari pengalaman, inflasi di Indonesia sangat tinggi. Padahal gaji di Prancis tidak ada perubahan yang berarti...

Buat mereka yang menjalaninya hari ke hari, mungkin tak terlalu terasa. Tapi bagi kami yang tak mengikuti perkembangan, tak pulang 2 tahun saja sudah cukup terkejut-kejut. Apalagi kali ini 4 tahun!...

Karenanya saya memilih berhati-hati saja. Meskipun alhamduliLlaah keluarga besar baik dan penuh pengertian. Sudah tau kalau kami menguras tabungan untuk bayar tiket saja. Tak menuntut macam-macam saat sudah sampai di sana. Bahkan kami lebih sering ditraktir ketimbang mentraktir...

Tapi kami belum terlalu memikirkan pulkam sih. Nyicil oleh-oleh juga belum. Masih, dan memang justru banyak agenda di bulan Juni, akhir tahun ajaran begini...

Tak hanya Butet yang masih ujian lisan tanggal 15 lalu ujian tertulis tanggal 30 Juni dan 1 Juli nanti, masih ada audisi piano tanggal 10 Juni. Ya, Jumat ini! Tapi sepertinya acaranya minimalis. Belum terlihat flyer untuk acara. Biasanya, seminggu sebelumnya sudah ada urutan penampilan...

Jumat kemarin, saat jadwal kursus, Bu Guru bahkan lupa memesankan persiapan pentas seperti biasanya. Baru tadi pagi beliau mengirim pesan whatsapp, mengingatkan jadwal audisi yang mulai 19.30 itu nanti...

Tanggal 17 nanti masih ada pesta akhir tahun untuk Butet dan seluruh siswa 3e di sekolahnya. Kegiatan belajar-mengajar masih dijadwalkan sampai tanggal 22 Juni, untuk kemudian minggu tenang hingga datangnya ujian Brevet de collège. Tapi dari minggu lalu sudah banyak jam yang kosong. Sebagian guru yang juga mengajar lycee menyiapkan, atau bahkan mengawas ujian untuk tingkat itu. Kebetulan. Suhu sudah mulai tinggi. Pasti tak nyaman belajar sambil kepanasan...

Butet sendiri cerita bahwa dia dan teman-temannya sepakat, lebih takut mendapatkan nilai kurang memuaskan, bukan karena kurangnya belajar, tapi lebih karena kepanasan saat ujian!...

Kami sudah terpikir untuk mulai menyalakan kipas angin. Tapi tahan dulu. Nanti dulu. Kalau sekarang yang baru 30°C sudah tergantung pada kipas angin, nanti kalau suhu naik lagi, mau gimana lagi, coba?...

Suhu malam sih masih nyaman. Meski sudah mengkhawatirkan. Karena malam sudah sering mencapai 20-21°C. Padahal kalau suhu minimal sudah di atas 20°C, sudah bisa dimasukkan ke kategori canicule. Heat wave!...

Kekeringan sendiri sudah melanda daerah kami sejak sebulanan ini. Sudah ada larangan untuk terlalu sering menyiram taman dan mencuci mobil di rumah. Sudah ada kebakaran hutan beberapa kali juga. Tingkat air di sungai juga sudah dilaporkan menurun... 

Semoga saja nanti saat ujian cuaca tidak terlalu panas, semua sehat, lancar dan sukses menjalani ujian dan mendapatkan nilai memuaskan. Aamiin... 🙏



Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah