Akhir Pekan yang Panas

Sabtu siang kemarin sebenarnya saya berencana keluar bersama Butet. Ada penulis Christelle Dabos yang hadir di toko buku di pusat kota Cannes. Sudah lama Butet bimbang untuk membeli bukunya yang direkomendasikan teman-temannya...

Saya sendiri sudah lama menawarkan serial Passe Mirroir ke Butet. Sejak mengikuti MOOC Lutterature Jeunesse di platform France Université Numerique beberapa tahun yang lalu, meski tak lulus karena tugas-tigasnya yang dalam bentuk esai masih terlalu sulit untuk saya...

Waktu itu, Butet belum tertarik. Belum sesuai usianya juga. Namun tiap tahun saya tawarkan serial yang sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa itu. Jarang-jarang ada penulis Prancis yang berhasil mendunia. Penulis buku remaja, pula! Apalagi Christelle Dabos rutin hadir di Festival Livre Mouans Sartoux, secara beliau tinggal di sekitaran daerah sini juga...

Saat sudah sampai umurnya, teman-teman Butet banyak yang merekomendasikan serialnya. Saya sendiri sudah menyetujui rela, kalau semisal Butet ingin mengejar semua yang sudah terbit setiap kalinya. Toh pada akhirnya cuma 4 buku ini. Dan buku ke 4 belum lama juga keluar versi pocketnya...

Tapi bahkan kemarin, saat penulisnya hadir dan bisa ditemui dengan jauh lebih mudah ketimbang saat Festival Livre yang tentu jauh lebih banyak orang dengan jadwal yang belum tentu cocok, Butet memutuskan tidak pergi saja. Katanya segan, datang ke acara dedicace untuk penulis yang belum pernah dibacanya sama sekali. Sudah 4 buku pula!...

Bujukan untuk dibelikan keempat bukunya sekaligus pun tidak mempan! Katanya, mau menunggu Festival Livre berikutnya saja. Ambil resiko semisal ternyata tidak hadir. Seperti tahun lalu karena ternyata sang penulis sedang terkena sakit...

Ya sudah. Akhirnya kami tinggal di rumah saja seharian. Memang hari panas juga...

Hari Jumat saya sudah sempat menolak undangan dari seorang penulis lokal ke seance dedicace-nya di toko buku di kota kami. Penulis yang pernah hadir di Club lecture untuk sama-sama membahas bukunya. Saat itu pertemuan klub diadakan online. Jadi saya belum sempat meminta dedicae-nya. Penulis yang belum terkenal, memang. Kl terkenal mah jelas tidak mungkin dia duluan yang follow saya di instagram, kan!?

Seance dedicace-nya jam 4 sore. Sedangkan dedicace untuk buku Butet dijadwalkan mulai jam 2 siang...

Pesan si penulis saya jawab dengan bahwa saya sudah ada agenda dengan anak saya, akan mencoba datang kalau sudah selesai, namun tak bisa janji. Sempat berpikir menuliskan kalau saya akan ke acara dedicace penulis lain. Tapi lalu saya hapus. Saya tulis janjian dengan anak. Sudah. Itu saja cukup...

Acara dengan Butet batal, bukannya saya jadi bebas untuk datang ke acaranya?

Memang sih... Tapi saya lupa! Hahaha... Memang payah!... Mungkin karena cuaca panas yang memang membuat malas. Bahkan Butet pun yang bilang tak mau ke acara dedicace tapi tetap ingin jalan-jalan ke kota, tak menagih untuk keluar. Kami memilih di rumah saja, bersantai mengobrol dan membaca. Kebetulan sedang tak ada film atau serial yang bisa kami tonton bersama...

Untuk penulis lokal itu sendiri, saya sudah membeli buku pertamanya yang dibahas di Club lecture. Buku ke duanya yang berupa kumpulan cerpen, saya beli dalam format digital di Kindle saat ada promosi awal tahun lalu. Penulis menerbitkan satu buku lagi berupa antologi cerpen bersama 13 penulis lokal lain. Yang ini, saya tak berminat membelinya. Jadi ya memang kurang niat juga untuk menghadiri acaranya...

Hari ini, sempat berniat ke Museum Bonnard. Tiket masuknya gratis karena hari ini hari terakhir pameran Valloton. Tapi sepertinya batal. Memilih berteduh membaca di rumah, sambil menyalahkan panasnya cuaca sebagai pematah semangat saja...


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah