Brevet Butet - H1

Tiba hari brevet du college untuk Butet. Hari yang cerah, dengan udara yang tak terlalu panas. AlhamduliLlaah...

Butet bangun pagi cerita, bahwa dia tak bisa tidur!

Tak jadi belajar kelompok, itu satu hal. Tapi ternyata, dia tak bisa bersantai sesuai yang direncanakannya!...

Buka-buka Annabrevet (semacam kumpulan soal dan pembahasan ujian yang sudah lampau), Butet mendapati beberapa bahan yang belum sempat dia ulang lagi!

Butet meminta Annabrevet itu untuk melihat bahan apa yang belum sempat diberikan gurunya. Karena memang setiap guru diberi otonomi pembelajaran. Terserah mau kapan, seberapa cepat memberikan materi spesifik. Yang penting targetan tujuan nasional tercapai. Yang tujuan ini ternyata tak cukup kuantitatif...

Saya sudah ingatkan ke Butet. Dengan dua kali brevet blanc. Sekolah sudah memperkirakan bahan apa saja yang akan diujikan. Jadi kalau masih ada materi lain di luar itu, tak perlu terlalu risau...

Saya juga tenangkan dia. Kalaupun ada bahan yang ternyata terlewat, ya sudah. Tak perlu mengejar kesempurnaan. Yang penting maksimalkan pengerjaan sesuai yang dia kuasai...

Tak urung Butet membuka lagi bahannya. Baru tidur jam 2 pagi!

Saya antarkan Butet untuk sampai di sekolah pukul 8.20. Para siswa disarankan datang 8 30 untuk bisa melihat dan menuju ruang ujian. Ujian sendiri baru dimulai pukul 9...

Hari ini, mata giliran pelajaran Bahasa Prancis dan Matematika yang diujikan. Dipotong 12.15-14.30 untuk istirahat makan siang, ujian matematika dijadwalkan selesai pukul 16.30...

Makan siang Kamis dan Jumat ini spesial. Karena sudah tidak ada sekolah lagi. Status kantin tutup, dan hanya dibuka untuk mereka yang mendaftar...

Butet sempat bimbang mau makan di sekolah atau di luar. Tapi saya sarankan untuk di sekolah saja. Menghindari lelah, dan keterlambatan balik ke sekolah kalau harus ke luar. Dan ternyata hampir semua temannya pun makan di sekolah. Paling tidak sahabat-sahabat dekatnya...

Butet cerita kalau tak banyak pilihan makanan. Terutama dessert yang biasa ada kue-kue, kali ini hanya ada yoghurt saja. Tapi dia tetap memakannya. Lapar, katanya!...

Sampai rumah 17.15an, Butet langsung cerita tentang ujiannya. Bagaimana tempat duduk diurutkan berdasar abjad nama keluarga seluruh sekolah, yang menyebabkan di ruangnya hanya ada 3 siswa lain yang sehari-hari sekelas dengannya. Bagaimana pengawas ujian datang mepet waktu sehingga mengambil waktu ujian bahasa Prancis bagian ke dua...

Pengawas yang lupa membacakan judul dikte. Bahan menulis essai yang dipilih Butet. Kesalahan rumus matematika yang baru disadarinya 30 menit menjelang akhir waktu. Banyak cerita...

Butet memperhitungkan perkiraan nilai yang akan diraihnya. Saya hentikan dia. Stop, tak usah terlalu dipikirkan yang sudah berlalu. Sekarang istirahat, dan siapkan perlengkapan untuk hari ke dua, kalau perlu...

Meski tentu, ada pelajaran-pelajaran yang bisa diambil dari hari pertama tadi. Misalnya bahwa lebih baik tak keluar ruang meski merasa sudah selesai. Lebih baik meneliti lagi jawaban. Agar tak ada penyesalan kemudian...

Seperti yang dinasehatkan abangnya juga. Mustinya tak ada kesulitan dengan ujian brevet. Kesalahan biasanya terjadi karena kekurangtelitian. Bukan karena tidak menguasai bahan. Dan itu yang terjadi tadi dengan Butet di ujian matematika...

Besok ujian SVT dan histoire-geo. Saya tekankan pada Butet untuk mengakhiri belajar saat maghrib tiba. Tidur cukup adalah salah satu cara mengendapkan pengetahuan juga, kan!?

Saya sendiri sudah minum paracetamol lagi sesudah makan siang tadi. Tapi hanya berhasil tidur setengah jam saja. Memang pagi sudah sempat tidur juga sih...

Malam ini minum lagi sebelum tidur. Semoga besok sudah sehat kembali... 🙏


Comments

Popular posts from this blog

Memimpikan Bandung Tanpa Macet

Televisi

Pindah or not Pindah